Ilustrasi istri taat kepada suami (sekadarsebuacerita.blogspot.com) |
Tidakkah Allah sudah mengangkat derajat perempuan di bawah telapak kaki untuk anak-anak yang tidak dipunyai suami? Tidakkah itu lebih membuatnya lebih iri kepadamu wahai perempuan? Bahkan tanggung jawabnya bukan hanya di dunia menafkahi istri dan anak-anaknya, sejak ikrar syahadat ia ucapkan, sejak itu pula ia yang akan menanggung segala dosa kita yang sebelumnya ditanggung orang tua. Tidak ada yang lebih berharga yang pantas kita persembahkan untuk suami selain ketaatan kita sebagai seorang istri.
Ketaatan kepada suami tak harus menyakiti atau mendurhakai orang tua. Justru dengan itu akan menyelamatkan orang tua kita. Tidakkah kita ingat kisah tentang sahabat Nabi Rahimakumullah. Seorang istri mendapat amanah untuk tak meninggalkan rumah selagi ia berperang.
Entah berapa kali kerabat perempuan menjemputnya untuk pulang ke orang tua. Dari ayahnya sakit sampai meninggal ia tetap tak mau meninggalkan rumah atas amanah suaminya. Siapapun perempuan akan bimbang dihadapkan dengan situasi ini. Di satu sisi orang tua yang membesarkannya sakit, di sisi lain ridho suami harus didahulukan.
Iapun menerima banyak cercaan orang dianggap anak durhaka tak berbhakti kepada orang tuanya. Begitupun anggapan sang ayah sampai meninggal. Tapi bagi Allah tidak, justru sang Ayah ditempatkan di tempat terindah atas amalan anaknya berbhakti kepada suami.
Jadi jangan pernah anggap berbhakti kepada suami itu durhaka kepada orang tua. Jadikan bentuk bhakti kita kepada suami sebagai hadiah terindah untuk rang tua kita(.)
Seingat saya cerita di atas itu anak dan orangtua tinggal serumah. (atas dan bawah). Lalu ketika sang suami hendak pergi berkata, "jangan ke mana-mana! (termasuk turun ke bawah)" Terus bapaknya sakit sampai meninggal dunia.
ReplyDeleteMenurut saya, seharusnya si istri tetap menengok orang tuanya.
ReplyDeleteKarena biar bagaimanapun yg membuat dia ada di dunia ini ya orang tua, tapi ini menurut saya.
Kalau pun dianggap ga menuruti suami, coba dilihat lagi kondisinya.
Tidak bisa serta merta menuruti semua kata-kata suami.
Justru suami yg merawat mertua dan orang tuanya malah semakin diberi banyak berkah kan?
Saya hanya berusaha logis sih. :)
katanya wanita sholihah ada yang taat dan berbakti pada suaminya
ReplyDeleteIstri yang beruntung itu ya mbak Nunu ...
ReplyDeleteMaaf ralat komentar saya sebelumnya, yang benar adalah:
ReplyDelete'katanya wanita sholihah adalah yang taat dan berbakti pada suaminya'
aku menyimak dulu ya mbak
ReplyDeleteMemang dilema ya mak, tp dalam pandangan saya suami yg baik tentu jg akan mengutamakan mertuanya spt ia mengutamakan orang tua kandungnya :) Jadi rasanya kita perlu jg mengingatkan suami manakala ia berlaku tak adil pada orangtua dan mertuanya..
ReplyDeletesubahanallah...aku sering dengar hadist itu mba.. ketika sudah menikah, perempuan itu hak dan milik suami. jadi harus patuh pada suami. beda lagi dengan laki2. meski sudah menikah, yang harus diutamakan anak laki2 haruslah si ibu.
ReplyDeletesy jadi ingat cerita Mutiah, wanita pertama penghuni surga. yang selalu menyediakan cambuk kecil di atas meja ketika menghidangkan makanan buat suaminya. dia rela dicambuk ketika masakannya dirasa gak enak oleh sang suami..
Smoga kita termasuk dalam golongan istri2 dan anak2 yang salihah.. aamiin..
sayangnya banyak orang tua tidak mengerti
ReplyDeleteKeharusan sebagai istri berbakti kepada suami yah, mbak. sudah bukan tanggungjawab orang tuanya.
ReplyDeletesemoga saya tergolong yang shalihah..
ReplyDeleteIstri banyak sekali pahalanya Mbak, dari menyediakan makan dan minum untuk sang suami, contohnya, thx pencerahan postingan yg penuh hikmah untuk disampaikan kepada sang istri tercinta
ReplyDeleteHmmmmmm
ReplyDelete