Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Bukune, Jakarta
Tebal : v+243 halaman
Cetakan I : Maret 2012
Harga : 37.000
ISBN : 9786022200406
Aku dan Novel Yang Kedua |
Vienna, perempuan yang hidup sederhana dan bersuamikan Haris berhasil menjadi juara kedua dalam kompetisi menyanyi local di kota Batam, tempat ia tinggal. Prestasi itu sangat berarti baginya mengingat selama ini ia hanya mampu menjadi penyanyi kamar mandi, atau penyanyi kondangan di pesta hajatan ulang tahun teman. Tapi tidak bagi Haris, itu tak lebih dari ambisinya selama ini untuk merebut hadiah rumah yang ditawarkan bagi juara satu.
Kekecewaan Harispun sedikit terguyur tatkala, Vienna mendapatkan tawaran mengikuti ajang kompetisi yang lebih tinggi, tingkat asia di Singapura mewakili perusahaan yang menyelenggarakan kompetisi sebelumnya. Namun siapa sangka, bagi Vienna kesempatan itu menjadi tekanan batin baginya karena dia harus duet bersama dengan pemenang pertama yang tak lain adalah Dave, pria yang dia temui ketika dia nyasar di toilet pria. Dengan segala kemampuan dan tekanan dari suaminya untuk menjadi juara, kali ini Vienna berhasil hingga mereka menjadi pasangan duet yang cukup terkenal di Asia.
Hari-hari yang mereka lalui sebagai pasangan duet, sedikitpun tidak mengusik Haris yang percaya sepenuhnya kepada Vienna bisa menjaga diri. Ketika tatapan dan pujian yang so hearthly harusnya meluncur hanya dari bibis Haris, sisi batin Vienna yang lemah menjadi risih ketika pada kenyataannya Davelah yang ada di hadapannya. Sementara Haris selalu menolak ketika diminta menemani kemanapun Vienna Pergi.
“Orang bilang, pasangan hidup itu seperti belahan jiwa, biar klise, tapi nyata adanya. Jiwa kita nggak sepenuhnya terisi pada saat pasangan hidup kita nggak selalu ada di sisi kita, walau ada banyak hal yang telah kita jalani bersama, dan nggak semua hal berjalan sesuai yang kita harapkan.” (hal 128 paragraf 2)
Juga bagaimana Dave menggendongnya ketika dia Pingsan karena tekanan Haris yang menginginkan kemenangan itu. Sama sekali, Haris tidak memperdulikan keadaannya. Haris yang manja dan ambisius hanya mero-rong Vienna seperti sapi perah, dia harus bekerja keras sementara Haris dengan mudah mendebet uangnya dengan alasan investasi. Itu karena Vienna harus membayar ketidakmampuan dia memberi keturunan setelah lima tahun menikah.
Di tengan kondisi yang seperti ini. Dave yang sudah menaruh hati sejak pertemuan pertama mereka, mengutarakan cinta yang tidak pernah diharapkan oleh Vienna. “Andai saja takdir bisa di tarik mundur, aku pasti melakukan apapun untuk menjadikanmu milikku selamanya. Aku bukan pria pengecut yang hanya bisa mengambil kesempatan untuk merebut wanita yang sudah menjadi milik orang lain meski aku mencintainya” (hal 144)
Vienna menepis angan tentang Dave, Ia terlanjur terdoktrin oleh suaminya, “Ingat Vienna, tidak ada pria di dunia ini yang mau menerima kekuranganmu selain aku. Tidak juga, Dave Ananta” (hal. 162)
Meski demikian Vienna adalah istri yang setia, tidak sedikitpun lubang hatinya menganga oleh sikap Haris. Dia selalu berpikiran positif dan memaafkannya.
Novel setebal 243 halaman ini berbeda dengan Persona Non Gatra, novel Riawani Elyta sebelumnya yang sangat imajinatif. Yang Kedua ini, penulis lebih realis dalam menghadirkan cerita dan konflik yang ditimbulkan dalam dunia rumah tangga. Termasuk dia cerdas menempatkan sikap tokoh utama untuk menghadapi orang ketiga. Meski perasaan Vienna yang pada akhirnya bisa ditebak juga jatuh cinta terhadap Dave, tapi Vienna mampu menjaga diri dan membentengi dirinya saat jauh dari Haris. Ini menjadi pelajaran berharga bagi pasangan yang mungkin sedang menjalani puber “kedua”. (Unun Triwidana, Korwil Ibu-ibu Doyan Nulis Jatim dan anggota FLP Sidoarjo).