Tuesday, August 23, 2011

Maher Zein - Insha Allah (Versi Inggris/Solo)

Friday, August 19, 2011

Serba-Serbi Ujian Nasional


Judul : Serba Serbi Ujian Nasional
Penulis : Tri Lego Indah, dkk
Tebal : xxiiii + 296 hlmn
Harga : Rp 60.100,-

Sinopsis:
Buku ini memotret beragam realitas yang terjadi tentang ujian nasional. Beragam kisah disuguhkan dengan penuh warna oleh ke-45 penulisnya. Kisah yang membuat kita kembali memutar kenangan lama masa-masa ujian nasional. Tak hanya bernostalgia, buku ini menjadi “pembuka” rasa yang selama ini terpendam dengan berbagai serba-serbi yang mewarnai hajat 1 tahun sekali dunia pendidikan berwujud ujian nasional.

“Buku ini hadir di tengah jenuh dan jengahnya masyarakat, utamanya siswa menghadapi monster tahunan yang bernama UN. Dengan semangat “lebih baik menyalakan lilin ketimbang memaki kegelapan”, buku ini tampil menjadi lentera di tengah keburaman dunia pendidikan wabil khusus pelaksanaan UN yang seakan berganti menjadi Ujian Nasib. Semoga para pemangku kebijakan pendidikan di negeri ini membaca karya yang amat memesona ini. Saya pribadi mengucapkan selamat! Percayalah, meski lirih, namun setidaknya sudah dikatakan.”
(Bramma Aji Putra – penulis opini di berbagai surat kabar nasional)

“Ini adalah sebuah buku yang berisi pengalaman penulis-penulisnya yang ditulis kembali dengan tujuan menularkan inspirasi positif kepada pembaca. Menghibur dan sekaligus membuka kenangan lama kita tentang perjuangan untuk lulus UN.”
(Akhi Dirman Al Amin – novelis, mewakili novelis muda Indonesia di MASTERA/Majelis Sastra Asia Tenggara, penerima 20 Penghargaan Tingkat Nasional)

“Buku ini memotret realitas UN yang sering kali pemerintah menutup mata. Sebuah buku yang kritis, edukatif, dan menggugah, disajikan secara apik dalam buku ini. Siapa pun Anda wajib memiliki buku ini.”
(Inggar Saputra – mahasiswa UNJ, aktivis pendidikan)

Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order,all!!

Wednesday, August 17, 2011

Top From My Lovey Blog Yihaaaaaaa

Top 10 Post From Google Statistik blog http://un2triwidana.blogspot.com/

1. Limas Segi Empat - 30 Apr 2009, 15 komentar - 9,312 Penayangan



2. JARING-JARING KUBUS - 4 Mei 2009, 13 komentar - 9,252 Penayangan



3. VOLUME BANGUN RUANG - 10 Feb 2009, 17 komentar - 8,653 Penayangan



4. Kabut cinta - 4 Jan 2009, 3 komentar - 5,070 Penayangan



5. PANGKAT RASIONAL DAN BENTUK AKAR - 24 Apr 2009 - 4,839 Penayangan



6. Barisan dan deret Aritmatika - 29 Apr 2009, 4 komentar - 1,485 Penayangan



7. Kanker Serviks VS Pembalut - 26 Mar 2011 - 973 Penayangan



8. bujur sangkar aka persegi - 7 Mei 2009, 3 komentar - 785 Penayangan



9. MENGHITUNG ZAKAT INFAK DAN SEDEKAh YUUUUKKKKK........ - 12 Feb 2009, 4 komentar - 658 Penayangan



8. 7 SUNNAH HARIAN NABI MUHAMMAD SAW.. - 2 Jan 2009, 1 komentar - 432 Penayangan


Top Referring Sites http://un2triwidana.blogsp​ot.com/

1. www.google.co.id 29,357
2. www.google.com 5,377
3. www.facebook.com 544
4. search.conduit.com 348
5. www.bing.com 234
6. m.facebook.com 145
7. www.google.com.my 134
8. id.search.yahoo.com 78
9. images.google.com 58
10. webcache.googleusercontent​.com 54


Pageviews by Operating Systems http://un2triwidana.blogsp​ot.com/

1. Windows 47,491 (95%)
2. BlackBerry 711 (1%)
3. Nokia 373 (
4. Linux 348 (
5. Other Unix 270 (
6. Macintosh 232 (
7. SonyEricsson 52 (
8. Other Mobile 50 (
9. Android 47 (
10. iPad 46 (


Pageviews by Browsers http://un2triwidana.blogsp​ot.com/

1. Firefox 36,050 (66%)
2. Chrome 7,888 (14%)
3. Opera 5,924 (10%)
4. Internet Explorer 2,940 (5%)
5. Safari 905 (1%)
6. Flock 304 (
7. handyCafeCln 232 (
8. NetFront 65 (
9. Mobile Safari 51 (
10. Version 34 (


Top Search Keywords http://un2triwidana.blogsp​ot.com/

1. kabut cinta 473
2. jaring-jaring kubus 312
3. jaring jaring kubus 191
4. gambar jaring-jaring kubus 74
5. infak 62
6. bentuk akar 54
7. limas segi empat 47
8. film kabut cinta 40
9. volume bangun ruang 38
10. pangkat rasional 49


Top Pageviews by Countries http://un2triwidana.blogsp​ot.com

1. Indonesia47,262
2. Amerika Serikat890
3. Malaysia318
4. Kanada296
5. Jerman132
6. Rusia122
7. Belanda89
8. Singapura79
9. Jepang75
10. Britania Raya54

Tuesday, August 16, 2011

Renungan Ramadhan II : Lima Waktu Taddarus Yang Tepat

Lima Waktu Tadarus Yang Tepat
By : Nunu El Fasa
Taddarus di setiap usai shalat wajib dilakukan oleh salah satu temanku
Salah satu amalan yang tidak pernah ditinggalkan selama bulan Ramadhan adalah Tadarus. Dan bulan Ramadhan merupakan moment yang tepat untuk mengkhatamkan Al-qur’an minimal satu kali selama Ramadhan adalah target terburuk yang harus ditetapkan walaupun itu yang sering terjadi.

Padahal tadarus seharusnya tidak hanya dilakukan ketika bulan Ramadhan. Kalau saja kita bisa Istiqomah mengaji setiap hari, bisa dihitung dalam setahun harusnya kita bisa khatam empat kali dengan asumsi khatam tiga bulan sekali. Dan dalam sebulan, target mengaji sepuluh juz dengan asumsi tiga sampai empat halaman per hari.


Apakah bisa? InsyaAllah bisa! Selama Ramadhan kita mewajibkan diri bisa khatam sebulan dibanding dengan khataman tiga bulan yang lebih longgar tiga kali watunya. Dan berikut waktu-waktu tadarus yang bisa dijalani untuk mencapai target Tadarus Ramadhan.


Pertama,

Setelah makan sahur adalah waktu yang tepat untuk memulai mengaji. Perut dalam keadaan kenyang biasanya membuat mata mengantuk. Apalagi dibuat nonton TV bukannya kita yang menonton acara Televisi lama-lama malah membuat kita tertidur dan ditonton oleh TV. Dan membuat tidur tidak bisa pulas, bisa-bisa membuat kepala migrain saat bangun sholat subuh. Padahal kalau dibuat mengaji bisa dapat tiga sampai empat halaman, dan tidak lupa menyediakan air minum di dekat kita, untuk sekali-kali diminum sebelum imsyak berakhir. 

Kedua,

Tadarus setelah Sholat subuh. Bukan tanpa alasan mengaji setelah sholat subuh meskipun bukan bulan Ramadhan merupakan sunnah Rosululloh yang barang siapa mengaji setelah sholat subuh, lantunannya dapat menggetarkan Arsy Allah SWT. 

Ketiga,

Kebiasaan tidur setelah sholat dzuhur saat jam istirahat di kantor akan membuat tubuh lemas dan semakin dehidrasi. Lebih baik diisi dengan tadarus menggunakan Al-qur’an terjemah sembari mengambil mutiara hikmah dari ayat kauniyah yang dibaca InsyaAllah lebih bermanfaat. 

Keempat,

Ngabuburit paling asyik adalah dengan tadarus. Selain waktu buka puasa yang semakin singkat, lumayan jika kita gunakan untuk menambah halaman tadarus. Daripada sekedar muter-muter tidak jelas yang hanya akan membuat kita ngiler dengan berbagai makanan dari para penjul di jalan-jalan. 

Kelima

Luangkan waktu sebentar untuk membaca Al-qur’an setelah sholat maghrib, jangan buru-buru makan. Makan ta’jil sebelum sholat sudah cukup untuk membatalkan puasa, ditambah dengan makanan berat bisa membuat tubuh tidak kuat melaksanakan sholat tarawih. Tidak perlu banyak-banyak secukupnya satu sampai dua halaman saja. 

Dan terakhir tadarus setelah sholat tarawih bisa dilakukan di masjid secara bersama-sama. 
InsyaAllah jika kita bisa mengambil tiga dari lima waktu tadarus diatas, sehari bisa tadarus lebih dari satu juz. Apalagi jika bisa menjalankan kelima waktu tersebut dan setiap waktu luang yang kita miliki digunakan untuk tadarus InsyaAllah dalam tempo tiga puluh hari target tadarus bisa terpenuhi meskipun ada halangan haid bagi seorang wanita. Sedangkan bagi laki-laki harusnya bisa khatam lebih dari satu kali mengingat waktunya yang juga lebih fleksibel. 

Kalau kita sudah bisa khatam satu bulan pada bulan Ramadhan, kenapa tidak bisa pada bulan-bulan lain? Alangkah serakahnya jika itu hanya karena pahala yang dilipatgandakan di bulan suci ini. Setidaknya target empat kali khatam dalam setahun, atau sekali dalam setahun ketika Ramadhan saja lebih baik daripada tidak sama sekali. 

Agaknya, yang paling sulit memang menjalankan istiqomah. Apalagi bagi seorang wanita yang terbentur dengan masa haid. Setelah masa cuti ibadah, Istiqomah mengaji yang dijalankan sebelumnya bisa jadi menurun. Harusnya, bukan lagi halangan bagi jika masih mengharap cinta-Nya. Namun, yang lebih utama bukanlah kuantitas dari hasil kita mengaji melainkan kualitas yang bisa diamalkan untuk kehidupan sehari-hari. Dan akan lebih utama jika kita bisa seimbang antara kuantitas dan kualitas dalam membaca dan mengamalkan ayat-ayat Allah SWT. Wallahu ‘alam bisshowab[.]

Renungan Ramadhan : Tips Bershodaqoh dengan Ikhlas

Bulan Ramadhan bagi para Muzakki adalah bulannya Shodaqoh. Dari yang beramal hanya satu minggu sekali ketika sholat Jum’at di Masjid sekarang bisa menjadi setiap hari. Dari yang hanya beramal lima ratus perak kini tak segan mengeluarkan uang seribuan, atau bahkan puluhan ribupun tidak sayang jika untuk Shodaqoh di bulan Ramadhan. Dimana semua umat Islam sedang mencari bekal sebanyak-banyaknya di bulan ini yang semua amal memang dilipatgandakan.



Dan bagi para mustahik, merupakan bulan berkah bagi mereka. Terlihat, semakin meningkatnya para mustahik di jalanan. Di perempatan jalan, lampu merah, atau sering kita menjumpai di Pom bensin dengan seragam putih mereka sambil berdiri membawa sebuah kotak amal yang tidak kita jumpai hanya ketika Ramadhan saja. Namun, hanya beberapa yang memang benar-benar mengais berkah bulan Ramadhan dan sebagian lagi memanfaatkan moment Ramadhan untuk mencari uang. Bukannya saya Suudhon, sebagai Muzakki tentunya saya juga ingin uang yang saya keluarkan bermanfaat bagi mereka. Tentunya akan lain kemanfaatannya bagi yang benar-benar membutuhkan meskipun nilainya sangat kecil. 

Saya pernah punya pengalaman demikian ketika saya sedang ziarah ke Sunan Ampel. Karena disana banyak mustahik, saya selalu menyediakan uang recehan disebuah dompet khusus yang saya sendirikan supaya lebih mudah mengambilnya ketika saya bertemu para mustahik. Namun, sebelum memberi saya selalu memastikan bahwa orang yang akan saya beri adalah benar-benar mustahik. Tapi sangat sulit membedakannya, sehingga untuk bershodaqoh saya selalu memilih orang tua dan anak-anak saja. 

Dan ketika mau pulang. Seorang ibu-ibu muda mendatangi saya, meminta sumbangan untuk ongkos pulang. Dengan berurai air mata ibu tersebut menceritakan dirinya sedang kehabisan uang dan tidak bisa pulang ke Tuban tempat asalnya, serta bagaimana dia terlantar selama berhari-hari di masjid Ampel. 

Saya yang tadinya tidak pernah memberi selain kepada orang tua dan anak-anak, akhirnya luluh juga hati saya dan timbul rasa kasihan kepadanya. Dengan kondisinya yang demikian tidak mungkin juga memberinya uang recehan. Isi dompet yang tinggal dua puluh lima ribu rupiah saya berikan dua puluh ribu rupiah untuk ibu tersebut dan sisa lima ribu rupiah untuk ongkos saya pulang. Meskipun saya rasa uang dua puluh ribu rupiah tidak akan cukup untuk ongkos hingga sampai ke Tuban, Namun itulah uang terakhir yang saya punya akhir bulan itu. 

Kemudian saya memanggil teman-teman yang satu rombongan dengan saya. Setelah saya membantu dengan menceritakan kembali cerita ibu tersebut kepada teman-teman, teman-teman ada yang mengeluarkan lima ribu rupiah, sepuluh ribu rupiah, dan lima belas ribu rupiah. Hingga kalau dihitung terkumpul uang sekitar tujuh puluh ribu rupiah. Dengan jumlah itu sudah cukup rasanya untuk ibu tersebut bisa pulang sampai di rumah. Dan kamipun meninggalkannya setelah sempat berpesan untuk berhati-hati. 

Sampai di pintu keluar makam, ada sesuatu yang ketinggalan di makam. Sayapun kembali ke dalam untuk mengambilnya. Alangkah terkejutnya ketika saya melihat dari jauh ibu yang kami bantu tadi sedang menghitung jumlah uang yang dikeluarkan dari sakunya bersama rekannya ibu-ibu sebaya. Bukan tujuh puluh ribu rupiah lagi, segepok uang yang juga ada nilai ratusan ribu rupiahnya. Agak lama saya megamatinya kemudian ibu-ibu tersebut berpencar dan melakukan aksi yang sama seperti mereka melakukannya kepada kami. Seketika saya melihat isi dompet saya yang hanya tinggal lima ribu rupiah. MasyaAllah. Lalu bagaimana dengan teman-teman saya? Saya tidak tega menceritakan hal ini kepada mereka. Biarlah hanya saya yang keikhlasannya menguap dan membiarkan keikhlasan teman-teman menjadi pahala bagi mereka. 

Kejadian tersebut lantas tidak membuat saya berhenti bershodaqoh, banyak pelajaran berharga yang bisa saya ambil hingga saya membuat prinsip shodaqoh :

  1. Jangan memandang siapa yang diberi Shodaqoh. Sodhaqoh bukan atas dasar kasihan untuk membantu mustahik, melainkan shodaqoh untuk membantu diri sendiri. Menabung amal yang insyaAllah bisa menyelamatkan di akherat kelak. 
  2. Jangan pernah memikirkan untuk apa uang Shodaqoh saya? Jika ternyata yang diberi shodaqoh bukan benar-benar mustahik dan menggunakan uang tersebut tidak sesuai harapan. Itu bukan lagi urusan saya. Urusan saya dalam bershodaqoh hanyalah Ikhlas. Dan biarlah Allah yang mengurus semuanya. 
  3. Bershodaqoh sesuai kemampuan, tidak memaksakan bershodaqoh lebih jika belum mampu. Beshodaqoh lebih dalam keadaan tidak mampu dapat menjauhkan hati dari Ikhlas. Dan itu tidak akan mencapi esensi shodaqoh yang sebenarnya. 

Dan Terakhir Lupakan! InsyaAllah bershodaqoh dengan tidak memandang siapa dan untuk apa, berapapun besar kecilnya Shodaqoh yang dikeluarkan, kesempurnaan Ikhlas akan tercapai dengan sendirinya setelah melupakannya. Semoga[.]

Feel Free To Follow My Blog