Wednesday, January 27, 2010

Kisah Hikmah Dari Sang Pelukis (Gagal Juara)



Alkisah ada seorang anak yang sangat pandai melukis, pada suatu hari di negaranya diadakan pertandingan melukis, anak ini ikut dalam pertandingan tersebut karena hadiahnya sangat besar, yaitu diangkat menjadi pejabat tinggi pemerintah.Pada pertandingan itu, semua peserta ditugaskan melukis seekor ular, dengan kriteria penilaian lukisan harus semirip mungkin dengan ular dan secepat mungkin menyelesaikan lukisan.

Maka pada hari pertandingan, si anak itu sudah hadir di lapangan pertandingan, siap dengan semua alat lukis nya. Ketika aba aba diberikan, semua peserta serentak mulai melukis. Tak lama kemudian si anak itu selesai melukis seekor ular yang sangat mirip, begitu hidup lukisannya.

Pelukis, sumber dari sini
Si anak kemudian mendongakan kepalanya, dilihatnya semua peserta lain belum menyelesaikan tugas mereka, maka si anak kemudian menambahkan empat buah kaki di ular lukisannya, sehingga ularnya semakin garang, ditambahkannya tanduk di atas kepala ular, diberinya lidah api menyembur keluar dari mulut ular tersebut.

Ketika si anak menyerahkan lukisannya itu ke panitia penilai, semua peserta lain belum menyelesaikan tugas mereka.

Sore hari itu juga pemenang pertandingan diumumkan, pemenangnya adalah anak dari desa lain yang melukis seekor ular kurus yang pucat dan terlihat lemas, sedangkan lukisan anak yang sangat pandai itu dinyatakan diskualifikasi walaupun dia adalah orang yang pertama menyelesaikan tugas.

Panitia memutuskan lukisannya bukan ular, tetapi seekor naga.

Dalam kehidupan kita, sering sekali kita juga terjebak dalam kegiatan seperti anak itu, kita menambahkan hal hal yang kurang perlu dalam aktifitas dan pekerjaan kita sehingga kita tidak dapat meraih predikat juara.
Kadang kita melontarkan kalimat yang menyakitkan orang lain, kadang kita mudah tersinggung, kadang kita terlalu bertele-tele ketika memberikan pendelegasian, kadang kita dikurung dalam berbagai praduga, curiga dan kurang percaya, kadang emosi kita terbawa dalam pekerjaan, dan semua itu menyebabkan karya kita bukan lagi lukisan seekor ular, melainkan seekor naga yang menyemburkan api dalam mulutnya.
Naga atau Ular?
Sumber dari sini

New Place

Raya Jambangan 70,
Tempat baru ini yang akan menghiasi sejarah hidupku. Bengunannya megah semegah hatiku –hallah- nampak seperti baru padahal eks sekolah menengah yang lama tak berpenghuni. Dibeli oleh sebuah lembaga social “Yatim Mandiri” dan disulap bak kampus elit besar di kota ini. Semua Masih kalah jauuuuuuuhh. Bagi kita disini tak sekedar kampus. Penempaan diri yang hebat bakalan terjadi. Mental, karakter, Psikologis, bahkan jodohpun bisa ketemu ditempat ini. Seruuu khan??


Yeah tempat ini cukup mudah sebutannya “MEC”, Mandiri Enterpreneur Center. Tapi kita lebih senang menyebutnya dengan Kampus Mandiri. Kalau kata manajer MEC dulu adalah sebuah kampus perubahan. My live changing MEC.

Penghuninyapun adalah orang-orang hebat dan luar biasa. Bibit unggul yang siap tanam, calon mahasiswa pilihan terbaik dari berbagai penjuru kota yang siap ditempa. Pendidikan ini dikhususkan bagi kita yang bernasib kurang beruntung telah ditinggal orangtuanya read; meninggal. Atau juga sebagai keberuntungan kita bisa lolos dari seleksi yang begitu ketat dan merasakan nikmatnya belajar disini.
Menjadi yatim bukanlah suatu kekurangan bagi kita, takdir –lebih tepat mungkin-- Tuhan yang telah menggariskan. Ayahanda tercinta kita dipanggilnya sebelum usia kita baligh, bahkan sebagian dari kita seperti aku ini Ayah dan Ibunda tak bisa berlama-lama menemani di dunia. Beruntunglah masih punya dua kakak yang begitu baik hati dan tidak sombong menggantikan kasih sayang mereka. Kadang jadi ayah, dan lebih bangganya mereka juga bisa jadi ibu bagiku. Heeemm thanks kak . Hiks..

Malangnya bagi sebagian dari kita yang tidak ada sandaran hidup seperti my hero brother’s. Pantilah jadi alternative andalan untuk bisa menyambung hidup dan meneruskan sekolah. Keluarga, teman, saudara, bisa ditemukan disana. Mereka adalah orang-orang yang sangat peduli terhadap kelangsungan hidup manusia-manusia lemah seperti kita.

Meski demikian kita memiliki tekad baja –keraaaaaass buuuu menjadi yatim berprestasi yang mandiri. Keputusasaan hampir tidak ada dalam kamus. Malu dengan kondisi keyatiman, dipandang sebelah mata tidak menyurut kePeDean. “Ini mengenai hidupku, bukan tentang bapak ibu yang telah tiada, bukan juga tentang hidupmu. Whatever!! PD aja lagii” hehehe
But, jangan sekali-kali menyebut tempat kita sebagai panti. Arrrrrgghhh… itu sangat menyakitkan sekali. Coba saja dengar pan…. Nonono jangan diucapkan. Bisa-bisa kita yang enggak terima akan melakukan demo masak kerumahmu. Koki kaleee

Tetangga tuh yang suka usil menyebut seenaknya, “oh,.. bekas SMP Komparasi yang sekarang dibuat panti itu yaaaaaa…”

“bukan buuukk, kita disitu kuliah, kebetulan ada asramanya. Kampus Mandiri namanya”. Pembelaan besar mode:on

“Lha iya mbaaak, untuk anak yatim khan?”. Heeeeemmm gak mau kalah nie orang.

“Masa’ remaja segedhe kami masih pantes disebut yatim?” ampuh bener menjawab pertanyaan dengan pertanyaan yang hanya di jawabnya dengan manggut-manggut.

“Iya ya..”

Habis risih dengarnya, bukan karena aku enggak senang dengan panti atau enggak pernah tinggal di panti. Yang lainnya juga sepakat kok. Ya khan! Masa’ sih bangunan semegah ini dibilang panti enggap mirip juga. Akan lebih tepat Graha Yatim Mandiri. lebih kereeen cing!.

Pendapatan pertama saya dari ads

seperti hari biasanya... cek email pagi-pagi sudah menumpuk seabrek. biasanya langsung di delete semua. pusing ah baca satu-satu. tapi kok ni email lain yaa, pengirimnya bukan dari yahoo group, bukan email kantor pula...... coba intip ahhh *klik... waaaaaaa... email dari mas kukuh, dapet transferan pertama dari adsense *senangnyaaaa: happy... happyy syalalala.. alhamdullih meski tidak banyak bisa menolong hidup saia di penghujung bulan awal tahun 2010, dan membuat saia semangar nge-blog lagi. uhuuyy... aza-aza fighting. ;-)

heran,

padahal,

saya kan nggak minta ditransfer mas kukuh??

maunya kan

dikumpulin dulu...

biar banyak

tapi iiihh...

mas kukuhnya maksa siii...

yaasudlaahh...

terimakasiiiiihh :-)

Feel Free To Follow My Blog