Thursday, September 13, 2012

Antara Captcha dan Modernisasi

Komentar BerChaptcha bikin Saya Kesel
Kekesalan saya ini terjawab pada postingan pakDhe yang ini Beberapa Kesalahan Desain Web Yang Harus Dihindari. Ternyata bukan hanya saya yang mengalami ini, karena didalamnya pakDhe juga mengulas tentang penggunaan chaptcha yang lebih banyak dipakai pada kotak komentar oleh teman-teman blogger. 

Pada point 3 PakDhe menulis,
Jika menggunakan captcha sebaiknya memilih huruf atau angka yang mudah dibaca atau jenis lain yang tidak sukar. Terus terang saya sendiri merasa jengah, mangkel jika harus berkali-kali mengulangi menyalin captcha. Sangat difahami beberapa sahabat menggunakan filter ini untuk mencegah masuknya komentar berbau spam. Namun demikian pemilihan captcha hendaknya dilakukan secara bijak. Bagi pengguna domain berbayar sesungguhnya banyak plugin captcha yang bisa kita pilih. (sehati deh sama pakDhe, kikikiki)

Huruf yang saya tebali itu termasuk masalah yang sering saya hadapi akhir-akhir ini. Saya sering uring-uringan gara-gara sering gagal memasukkan huruf yang telah di tunjukkan chaptcha. Hingga berkali-kali dan membuat saya kesal dan meninggalkan blog itu tanpa komentar apapun karena saking kesalnya. Apalagi jika saya saat itu lagi mood untuk koment panjang, kesalahan galat bisa menimbulkan komentar saya ilang. Sebenarnya pengalaman koment saya ilang itu bukan karena chaptcha sih, tapi ketika saya koment di blog Wordpress temen-temen yang meminta log-in, salah satunya blog-nya kak Akin. Sehingga saya yang bukan anak Wordpress sedang tidak log-in halaman yang sedang saya komentarin panjang itu harus beralih ke laman log-in-nya. Wuih keselnya minta ampun, mau tidak mau sekarang saya juga harus mengaktifkan blog  Wordpress saya yang sudah vakum 3 tahun ini supaya bisa tetap terhubung dengan yang lainnya. Heheheh maaph ya kak Akin:D
 
Back to topic

Sebenarnya apa sih chaptcha itu? Dan apa perlunya? Inilah hasil googling saya :

Istilah CAPTCHA adalah singkatan dari Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart (Tes Turing Publik yang Sepenuhnya Otomatis untuk membedakan Komputer dengan Manusia). Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 2000 oleh Luis von Ahn, Manuel Blum, Nicholas Hopper dan John Langford dari Carnegie Mellon University.

CAPTCHA adalah program yang melindungi situs web dari para spammer dengan cara membuat dan menilai tes yang hanya dapat diselesaikan oleh manusia sementara program komputer yang ada saat ini belum bisa melakukannya. Sebagai contoh, manusia dapat membaca teks yang terdistorsi, tetapi program komputer yang ada saat ini, belum bisa.

Agar gambar ini kebal terhadap program OCR (Optical Character Recognition), huruf dan angka dibuat melengkung dan dimampatkan.

Jadi, sebenarnya Chaptcha itu digunakan untuk membedakan antara manusia dan komputer, trus apa manfaatnya untuk penggunaan teman-teman blogger? Menurut mereka dan analisa saya yang dulu juga pernah memakai Chaptcha, untuk menghindari spamer. Spamer disini tentu saja bukan komputer, lebih kepada pengomen-pengomen yang memanfaatkan blogwalking sebagai alat promosi. Atau untuk memfilter komentar-komentar negatif. Akan tetapi setelah chaptcha berhasil, kenapa komentarnya kok tetap bisa muncul otomatis? Dimana efek filterisasinya? Enggak nyambung banget kalau menurut saya penggunaan chaptcha dengan tujuannya ini. Kalau memang filterisasi dengan komputer, apa iya ada komputer yang bisa koment sendiri? Atau robot? Wah.. kalau itu terjadi di blog saya, malah bangga tentunya jika blog saya dikunjungi robot:D hihihihi

Padahal untuk filterisasi ada sendiri lho! Teman-teman bisa menggunakan fasilitas modernisasi, sehingga komentar tidak bisa muncul tanpa persetujuan pemilik web/blog. Ini yang disebut filterisasi seperti yang dipakai di blognya mbak Anaz, dan saya lebih setuju dengan teman-teman yang menggunakan filterisasi daripada penggunaan chaptcha yang memusingkan pengomennya :D Hehehehe


Ini hanya sekedar curhat saya jangan dimasukkan ke hati yaa, jika blog teman-teman masih menggunakan Chaptcha jangan khawatir saya tidak akan bosan meninggalkan komentar kok asal chaptchanya mudah diajak kompromi. Malah saya rugi jika berkunjug dan tidak meninggalkan komentar, kan itu termasuk linkback untuk calon pengunjung saya :D hehehhehe.

Makanya saya setuju banget dengan Postingan PakDhe kalau kita juga kudu bijak dalam penggunaan Chaptcha ini


Wednesday, September 12, 2012

Harusnya Masjid itu Berkubah


Belajar di FLP Sidoarjo membuat saya seperti menjelma menjadi mahasiswa kembali. Enggak pernah nggak ada tugas, walaupun cuma satu atau dua lembar. Itupun rentang waktu dua minggu sekali, hihihi nggak terlalu memberatkan kan?! Tapi efek syndrom home worknya mahasiswa tetep aja kebawa, ngumpulin kalau sudah di tagih sama dosennya :D hihihi. Dan postingan ini termasuk salah satu tugas dari FLP Sidoarjo ketika nonton bareng awal Ramadhan lalu. Baca yaa...
suasana nobar dan ruang kelas kami yang begitu sederhana. Courtesy : FLP Sidoarjo

Harusnya Masjid itu Berkubah
Sebuah Review film by Nunu El Fasa

Fakta Memalukan: Film ini sudah 8 tahun lalu rilis, tapi saya baru pertama kali nonton ketika nobar dengan FLP Sidoarjo Ramadhan lalu :D

Ilustrasi diambil dari sini

Realitas kehidupan yang terjadi di sebuah pasar kota Jakarta, selalu identik dengan masyarakat kelas menengah ke bawah. Meskipun dalam masyarakat kita tingkatan kasta-kasta itu tidak pernah ada, melihat realita dalam Film ini penonton bisa mengartikannya sendiri dari bebagai kondisinya yang kumuh, rumah tak bertembok, masjid tanpa kubah, atau bahkan ketika melihat Film ini kita juga bisa mencium bau anyir dari telur-telur pecah atau dari kubangan-kubangan bebek yang ada. Semua terekam dalam Film berdurasi 92 menit ini dalam satu tema:  Kerinduan.

Di awal durasi, film ini seperti puzzle yang terpecah dan bercerai berai. Penikmat film tidak akan bisa memaknai jika tidak melihat secara keseluruhan cerita. Karena film ini menggambarkan beberapa kerinduan yang diekspresikan pemain-pemainnya dengan beragam cara yang mereka perankan. Sehingga saya yang awalnya mengira Rindu adalah tokoh utamanya, justru tidak bisa menemukan siapa sebenarnya tokoh utama dalam Film ini. Namun sebagai garis besar, film ini memiliki tiga cerita utama sebagai berikut :

Rindu, gadis bisu yang masih bisa bicara tapi dengan aksen pelo (bicara tidak jelas) ini menjadi pembuka Film melalui prolognya menceritakan sosok teman-temannya satu persatu. Dia begitu merindukan kakaknya sebagai pembuat kubah yang sedang merantau karena penggusuran. Hari-hari dia menantikan kepulangan kakaknya dia lampiaskan dengan menggambar masjid tanpa kubah. Satu-satunya hal yang dia ingat dari kakaknya adalah lagu Rindu Kami PadaMu sebagai soundtrack dalam film ini yang pernah diajarkan oleh kakanya.

Asih, dia merindukan sosok Ibu yang pernah pergi meninggalkannya. Dia selalu berharap ibunya pulang dan sholat di sampingnya, sehingga Asih tidak pernah lupa membentangkan dua sajadah untuknya dan satu sajadah kosong untuk ibunya. Dia tidak pernah menggubris nasehat pak Bagja, pengelola dan guru di masjid agar menjaga jarak shaf solat agar tidak ditempati syetan. Asih malah ngelonyor pergi.

Jika Asih masih memiliki dan mengharapkan kehadiran ibunya, berbeda dengan Bimo yang juga merindukan seorang ibu. Bimo yang selama ini di rawat oleh kakanya Seno justru mengharapkan Cantik, sebagai pengganti ibunya. Dia bela-belain mencuri telur dagangan kakaknya yang disembunyikan kedalam saku celananya hingga pecah, agar bisa membuatkan mie dan telur rebus buat cantik. Dia begitu sayang kepada cewek yang dia panggil “Ibu” dan ngekos dekat pasar, hingga membuat putus hubungan pacar, karena dikira anaknya beneran.

Sosok Rindu, Asih dan Bimo, diambil dari sini
Film ini unik, kalau boleh saya bilang inilah film abstrak. Meskipun memiliki tiga main story yang masing-masing berdiri sendiri, secara film keseluruhan menjadi cerita yang utuh. Namun ketika saya mulai memecah puzle-puzle main storynya, ternyata juga memiliki beberapa sub story yang terperan dalam main story diatas, tapi masih dalam satu tema Kerinduan yang sama seperti :

Pak Bagja, jika Rindu merindukan kakaknya si pembuat kubah. Justru pak Bagja ini yang merindukan masjid tak berkubah yang berada ditengah-tengah pasar itu segera memiliki kubah. Sehingga seringkali pak Bagja menemukan sarang burung-burung liar di sekitar pasar yang memanfaatkan tempat kubah itu sebagai sarang telur, hingga anak-anaknya menetas. Bahkan acap kali pak Bagja melihat Rindu yang menggambar masjid tanpa kubah, tidak bisa mengontrol perasaan sedihnya dan menakankan, “Masjid ini memang tidak berkubah, tapi masjid yang sebenarnya itu memiliki Kubah.” Hingga tanpa sadar emosinalnya membuat Rindu kabur karena teringat kakaknya.
Sosok Pak Bagja dan Pak Sabeni, diambil dari sini

Juga tentang cerita pak Sabeni, ayah dari Asih yang ditinggal istrinya karena kelakuan masa lalunya itu juga menunggu kehadiran sosok istrinya. Kerinduan yang di tunjukkan pak Sabeni, setiap hari dia selalu menyediakan segelas teh pada tempat duduk kosong ketika pak Sabeni minum teh di ruang tamu mereka.

Uni, seorang janda yang hidup sebatangkara itu merindukan keluarga dan sosok suami. Sehingga Asih yang juga hidup sebatang kara karena terpisah dengan kakaknya akibat penggusuran itu dianggap sebagai anak asuhnya sendiri.

Seno, melihat ulah bimo memberi stempel Love pada telur
Seno, kakak Bimo si penjual telur. Diusianya yang mulai dewasa, Seno merindukan jodoh yang selama ini tak kunjung menghampirinya. Diam-diam ternyata Seno mendambakan Cantik. Di sisi lain sifatnya yang pemalu karena sikap Bimo terhadap Cantik membuat dia semakin menyembunyikan perasaannya.

Secara umum begitulah gambaran cerita dalam film ini. Namun dari keseluruhan kisah diatas, ada runutan cerita yang menyatukannya sehingga syarat pesan yang ingin disampaikan: sebagai contoh kenapa masjid mereka sampai tidak memiliki kubah? Inilah gambaran masyarakat kita, kaum berada memang lebih memilih menyepuh emas berentet-rentet di leher, jari, lengan, telinga dan pergelangan kakinya daripada menyepuh kubah untuk masjidnya. Dan masih banyak lagi lainnya[.]

Cover Film Versi Terjemah dari sini

Cover Film Indonesia diambil dari sini




Tentang Film
Judul Film     : Rindu Kami PadaMu
Produser         : Teddy Ibrahim Anwar, Garin Nugroho
Sutradara       : Garin Nugroho
Penulis Skenario  : Garin Nugroho, Armantono
Pemeran         : Neno Warisman, Jaja Mihardja, Fauzi Baadilla, Nova Eliza, Didi Petet
Rilis                : Sabtu, 06 November 2004



Tuesday, September 11, 2012

Menyingkap Hikmah di Balik Gradasi Kehidupan


Sebuah Resensi buku bacaan saya
Membaca buku Sejuta Pelangi saat menunggu pesanan Pizza
Mungkin masyarakat sudah tahu siapa Oki Setiana Dewi. Aktris berjilbab lebar dengan senyum khasnya telah membuktikan bahwa dunianya bukan hanya akting saja. Terbukti dua bukunya hadir di tengah kesibukannya sebagai public figure setelah sebelumnya buku “Melukis Pelangi” berhasil menjadi best seller.
Ya, jika di buku sebelumnya Oki banyak menceritakan tentang liku-liku hidupnya serta kerja kerasnya untuk mencapai keberhasilan yang dia gambarkan sebagai Melukis sebuah keindahan Pelangi itu, di buku “Sejuta Pelangi” ini dia masih menceritakan tentang Pelangi juga. Namun, warna-warni yang dipancarkan Oki Setiana Dewi bukan hanya dari dirinya. Dia banyak menceritakan tentang orang-orang sekitar yang telah banyak memberikan inspirasi yang terangkum hanya dalam empat bab yang seirama, diantaranya; Bermimpilah Untuk Memeluk Bulan Sekalipun, Yang Benderang Seperti Bintang, Cinta Sehangat Mentari, Dan Pernik Cinta Oki Setiana Dewi.
Diawali dengan kisah luar biasa dari sahabat dekat Oki Setiana Dewi yang dengan IPK Cumlaudenya ternyata  dia adalah siswa terbodoh ketika masih sekolah dasar. Siapa mengira, gadis lulusan S-2 yang diceritakan berhasil membuktikan kekuatan Man Jadda Wajadda*[1] ketika SMA. Disamping itu, kisah mbak Siwi, teman Oki Setiana Dewi lainnya yang selalu menggunakan kursi roda ketika kuliah, tak kalah luar biasa. Di tengah kekurangannya mbak Siwi masih tetap semangat menamatkan pendidikannya, padahal dia juga harus dibantu dengan alat perekam suara untuk memperlancar belajarnya karena kekurangan fisik pada tangannya yang tidak bisa mencatat. Tekadnya cuma satu, “Kalau aku ingin maju, aku harus mengejar ilmu”. (hal. 53)
Juga bagaimana seorang guru besar Oki mampu bertahan dengan penyakit ginjal yang setiap tiga minggu sekali harus menjalani cuci darah, masih ingin bermanfaat bagi orang lain ditengah sakitnya. Ditutup oleh kisah Muhammad Sandi Ramdana Akbar, si loper Koran berusia 12 tahun yang bermimpi menjadi presiden.
Saya suka sama cover ini :D, apalagi aksen kancing diatas itu bikin manis dan so cute. Sumber gambar : dari sini

Di bab berikutnya Oki Setiana Dewi menceritakan tentang orang-orang yang hatinya seperti bintang (hal. 77). Orang-orang yang patut dijadikan contoh, dan menilai bahwa setiap manusia itu istimewa. (hal 87) Seperti kisah adik kandungnya Oki, Ria Yunita yang selalu ceria namun masih minder jika dibandingkankan dengan kedua kakaknya. Kisah si Rakan kecil yang bersemangat ibadah akan membuat pembaca semakin bercermin diri.
Dan yang paling menampar adalah kisah penjual kelontongan dengan duduk kursi rodanya yang di ceritakan teman Oki Setiana Dewi. Bapak paruh baya itu memangku barang dagangannya dan mengikatkannya di atas kursi roda. Namun, dengan kekayaan hatinya bapak itu mampu memberi selembar uang duapuluh ribuan kepada pengemis lain seraya berkata, “Bapak belum makan kan? Ini uang buat Bapak makan, sisanya untuk Bapak sarapan besok”. (hal. 105) Subhanalloh, padahal kita sebagai manusia yang lengkap fisiknya, jangankan uang duapuluh ribuan uang receh lima ratusan kadang masih pikir-pikir untuk dikeluarkan.
Lalu, kisah dari orang-orang terdekat; seperti ayah, ibu, adik, kakak…. dengan ketulusannya mampu mengalirkan cinta sehangat mentari yang mungkin tidak pernah kita sadari. Pembaca bisa belajar bagaimana menghargai kasih sayang mereka dengan cara yang paling sederhana yang bisa kita lakukan. Si Fikri yang selalu giat beribadah untuk mendoakan bapaknya yang telah tiada, menghargai masakan ibu, membalas sms atau bahkan menelepon ibu sesibuk apapun kodisinya, juga bagaimana seorang anak tetap bisa mencintai ayahnya, padahal dia harus membayar uang 50 juta kepada sang ayah agar mau menjadi wali nikah.
Dalam setiap kisah-kisahnya dia selalu menyelipkan catatan yang mengajak pembaca untuk melihat kedalam diri sendiri. Juga bagaimana keteladanan Rasulullah dan para sahabat mampu memotivasinya untuk melihat jauh dan mengambil makna dalam setiap kisah yang diceritakan. Sehingga akan banyak kita temukan, ayat-ayat Al-Quran dalam terjemahan, nukilan hadits, dan sirah Rasulullah dan para sahabat dalam buku ini.
Oki Setiana Dewi memintal dengan indah setiap kalimatnya. Ringan, mengalir, dan lincah seperti berbicara dengan Pembaca. Dia tidak hanya berkisah, kadang dia menjadikan tokoh itu sebagai dirinya seakan itu adalah kisahnya sendiri. Gradasi warna-warni yang nampak, bukan lagi tujuh warna. Ada suka, duka, semangat, senyum juga menebar cinta dalam menyingkap hikmah. Jauh berbeda dengan buku sebelumnya yang mungkin banyak orang mencibir keberhasilannya dalam dunia kepenulisan karena sosok dia sebagai artis, tapi di buku ini sisi keartisannya sama sekali tidak nampak. Justru menguatkan sosok dia sebagai salah satu penulis berbakat yang dimiliki Indonesia[.]

Diresensi : Unun Triwidana, Korwil Ibu-Ibu Doyan Nulis Jatim dan anggota FLP Sidoarjo

Judul Buku    : Sejuta Pelangi
Penulis           : Oki Setiana Dewi
Penerbit        : Mizania, Bandung
Tebal               : 294 Halaman
Cetakan I       : Februari 2012
ISBN                : 978-602-9255-17-1



[1]  Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil

Sunday, September 09, 2012

Saya, Suami dan Susuk

Gara-gara postingan ini, banyak yang mengira saya ini istrinya mas Danu. Yang komentar terbuka atau ada yang diam-diam menginbox saya. Padahal itu dulu adalah naskah saya yang enggak lolos audisi menulis TAH (The Amazing Hidayah). Asli enggak pernah kepikiran untuk ikutan event tersebut karena tidak ada pengalaman yang tidak begitu menarik. Tapi setelah saya dapat cerita dari bu Tatik, seorang teman waktu kerja di Arto Metal Internasional (Armet). Saya jadi tertarik untuk menuliskan kisah temannya bu Tatik Armet tersebut.

Padahal saya enggak sebegitu jelas dengan sosok "mas Danu" yang ada di TV itu. Enggak ada niatan makai nama beliau. Entah asal saja pakai nama itu waktu terlintas, enggak kepikiran sama sosok ustad. Orang aslinya saya juga enggak sebegitu tahu dan mengikuti acara TVnya. Hihihiihii..


Tiga Lelakiku, coba tebak?

Tapi inilah sosok suamiku. Meski orang bilang suami susuk (kembalian) banyak dari saya. Mungkin karena muka saya yang pas-pasan, eh dipas-pasin ding. Tapi saya enggak mau dijual murah, orang saya ini  masih Intan berdebu yang masih belum dipoles. Coba kalau di poles, masih tetep cinta suami kok hehehehe. Jadi enggak ada susuk-susukan karena sudah di bayar tunai oleh suami saya :D


di foto ini, malah saya yang susuk dari suami. Hihihi
Jadi saya ingin menegaskan kalau saya bukan istrinya mas Danu, saya adalah istrinya suami saya. Begitu pula Anda yang sudah menikah, begitu juga kan? Hihihiih saking gemesnya :D

Jadi apa hubungannya saya, suami, susuk, dan mas danu? Wes mbohlah, judul ra podo karo postingan yo ben, yang penting sekali-kali pengen postingan yang berbeda biar nggak nge-kuis mulu. Hohohohoho:D

Saturday, September 08, 2012

Udin Sedunia VS Ratna Galih dalam SUKA SAMA KAMU-nya D'Bagindas



Apa jadinya yaa, jika Udin Sedunia nembak Ratna Galih?

Mungkin banyak laki-laki yang sinis dan gigit jari dengan kenekatan Udin. Atau malah balik mendukung Udin? Menurut prediksi saya yang bukan dukun beranak, fans club Udin dan Ratna Galih akan bersatu padu menolaknya. Lho? Kirain! Iya, menolak. Karena bakalan enggak akan lestari lagi sosok yang namanya Udin Sedunia, populasinya akan menurun dan mengurangi kuota orang lucu dan penghibur yang pernah ada. Hihihiihi.

Enggak ngebayangin kalau itu beneran karena memang sudah diatur sang sutradara, siapa yang tahu coba kalau ternyata mereka berjodoh. Seperti dalam video klip SUKA SAMA KAMU, D'Bagindas, yang memang sudah jodonya Udin Sedunia. Dengan wajah lucunya yang pas-pasan dan enggak asing lagi di youtube, TRINITY OPTIMA menyandingkan perannya dengan Ratna Galih yang memang pernah berpacaran dengan Raffi Ahmad itu, sama-sama berperan sebagai pembantu.

Dalam single ciptaan Mike/Michael Christian, sang keyboard D'Bagindas ini menceritakan seseorang yang tidak mampu  mengungkapkan perasaan terhadap orang yang di sukainya. Tapi  dalam video klip berdurasi 3 menit 13 detik garapan Trinity Optima, jangan mengharapkan sebuah cerita kemeranaan asmara yang menguras hati seperti dalam setiap liriknya. Akan tetapi Trinity Optima berusaha menyajikannya dengan ide cerita yang berbeda, termasuk juga endingnya yang tidak akan disangka oleh kalian penikmat musik dan video clip. Dijamin akan ber-ooo ria.

Hihihii Asli geli, lucu, dan menggemaskan, kontras antara kedua pemerannya Udin Vs Ratna. Yang kata  suami saya (nyamain, bercadaan antara saya dan suami), Ratna Galih susuk (kembalian) banyak karena parasnya yang cantik itu bersanding dengan Udin Sedunia.  Hehehe... :D

Ceritanya, si Udin yang bekerja sebagai asisten rumah tangga jatuh cinta kepada Ratna yang juga berprofesi sama di rumah majikan mereka yang saling berhadapan. Tiap hari Udin mengintai segala gerak-gerik Ratna yang waktu itu pulang belanja dengan anjing Pudel kesangan sang majikan. Enggak disangka kepergok sama majikan Udin, dan langsung disodori sangkar burung untuk di bersihkan. Lucu banget ekspresinya si Udin, yang selalu menonjolkan kelebihan pada giginya itu.

Dasar Udin enggak kapok, ngebersihin sangkar burungnya juga sambil terbengong-bengong melihat si Ratna yang lagi mandiin si Pudel. Mungkin, (lagi-lagi ini prediksi bukan dukun beranak) dalam benak si Udin dalam keterbengongannya membayangkan kesamaan nasib keduanya yang bisa jadi pertanda jodoh. Jadilah membuat dia amat tergila-gila dengan Ratna, tapi masalahnya bagaimana dia mengutarakannya? (hihihii prediksi ngaco tapi mengarah ke cerita). Alhasil majikannya yang killer itu menunjukkan tanduknya, menyuruh Udin membersihkan piring. Hihihihi.. nasib Udin yang sial itu malah membuat saya geli.. hehehehhe

Si Udin yang enggak patah semangat itu, menunjukkan aksinya juga. Ketika melihat si Ratna yang lagi menjemur pakaian, berani-beraninya dia nyuitin (bersiul) yang dibalas Ratna dengan pandangan agak menggoda. Selayaknya pemain sepak bola yang melakukan celebration setelah berhasil menjebol gawang, si Udin merayakan keberhasilannya itu dengan bersemangat kayak orang sedang lari di tempat. Supaya si Ratna mengira dia lagi Joging. Hihihiih enggak taunya si majikan perempuan killer yang sedang mengawasinya malah enggak sengaja kejotos Udin dengan muka manyun yang lucu abis :D

Pada adegan berikutnya, sambil menyapu si Udin yang masih memikirkan cara menembak si Doi, justru terbawa arus lamunannya yang membayangkan duduk berdua bersama Ratna di ayunan taman rumah majikannya Ratna. Seperti orang pacaran, Udin terlihat senang dibelai rambutnya oleh Ratna dan berusaha mengutarakan cintanya dengan lagak kayak si Pudel yang sedang menggonggong. Hihihihi (lucunya enggak habis-habis) ternyata oh ternyata yang di  bayangin si Udin itu, dia sebagai si Pudel yang pada kenyataannya Ratna memang duduk di tempat itu tapi dengan membelai dan mengajak bicara si Pudel. Hihihihi....

Gambar Cropping Video : Saat udin sadar bahwa yang dibayangin sebagai dia adalah si Pudel. Hihihihi

Hingga pada akhirnya waktu si Udinpun tiba untuk nyamperin si Ratna ketika sang kedua majikan sama-sama pergi. Dengan sumringah Udin menyambut kesempatan ini, berjoget dan berdandan penuh ekspresi lucu di depan cermin. Berlagak ala borjuis dia menghampiri Ratna. Tanpa dia duga Ratna  menyambutnya dengan senyum ceria dan lambaian tangan.

Udin senang, namun sedikit terusik oleh segerombolan orang yang menyeruduknya dari belakang. Ternyata dia tamunya Ratna yang di sambut itu. Udin terbengong kaget dan menangis melihat pemandangan Ratna merangkul anak-anaknya. Hihihiihi.. Endingnya ternyata orang yang disukai Udin sudah berkeluarga, cocok banget dengan kisah dan peranan Udin dalam tokoh ini. Enggak akan lucu lagi kan kalau pada akhirnya Udin memacari si Ratna? Hehehhehe

Karena ini video clip SUKA SAMA KAMU, D'Bagindas, cerita dalam postingan blog ini masih ada lagi dari sisi Bandnya. Di sela-sela adegan juga diselingi penampakan ke-empat personil grup band D'Bagindas yang digawangi oleh Bian (vokalis), Tile (Gitar), Dandy (Gitar), dan Mike (Keyboard), tentu saja adegannya mereka sedang ngeband (enggak ada prediksi-prediksian lagi).

Saya yakin cerita ini enggak hanya ada dalam video clip ini saja. Banyak orang yang juga mengalami hal sama. Jujur, *Ngacuuuunnngg* saya pernah, hihihihi. Gara-gara video clip ini mengingatkan saya dengan masa lalu. Perasaan, setiap saya dulu suka sama cowok, saya selalu patah hati deh. Kalau doinya enggak punya pacar, yaa doinya yang enggak mau sama saya. Gimana mau? Orang sayanya yang maju mundur mau nembakin dia. *hallah ini buka masalah pribadi nih, hihihihi. Setelah cari tahu sana-sini, olala.. doinya sudah beristri. Saya malu sendiri untungnya enggak ada yang tahu tentang perasaan saya ini. 

Apakah kamu juga pernah ngalami hal yang sama seperti kisah Udin Sedunia dalam video clip berikut ini?








Thursday, September 06, 2012

Dari Internet Bisa Juga (Jadi Guru) Les Privat Matematika Gratis

Dari VOA: Anak yang gemar dengan matematika sejak dini

Dua hal yang saya suka adalah Matematika dan Pramuka yang menjadi bagian dari cita-cita saya dulu. Meskipun sangat tidak memungkinkan bagi saya untuk merengkuhnya lagi, tapi sampai detik ini saya masih menyukainya. Ya.. termasuk segala hal tentang blog ini awalnya adalah untuk sharing belajar matematika ketika saya masih menjadi guru les privat. Banyak postingan tentang matematika yang saya buat dan menjadi popular post yang banyak dicari. Apalagi sangat mudah terdeteksi oleh search engine adalah sesuatu yang luar biasa bagi saya sebagai seorang blogger. Hingga sekarang sulit rasanya melepaskan kematematikaan yang sepertinya mendarah daging, seakan setiap tetes darah yang keluar ketika saya terluka mengeluarkan rumus trigonometri, integral, pangkat rasional, bentuk akar, rumus bangun ruang, atau bahkan darahnya enggak lagi cair tapi bentuknya kotak-kotak, lingkaran atau segitiga. Hahahahaha lebay kebangetan  :D

Matematika adalah mata pelajaran yang teman-teman saya mengatakan 'sulit', tapi bagi saya  ini adalah tantangan untuk memecahkan kesulitannya, dan saya tidak akan pernah mau berhenti sebelum menemukan jawabannya. Dari sanalah saya menemukan betapa excitingnya matematika. Saya bisa bereksplorasi bersama rumus-rumus, mengotak-atik angka dan menemukan jawaban. Ah, rasanya saya ingin sekali kembali menjadi pelajar dan bertemu matematika. 

Tapi saya kurang sepakat, seringkali matematika dijadikan kambing hitam sebagai alasan yang membuat banyak pelajar tidak lulus. Ya memang, matematika tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa lantas mengabaikannya. Hanya saja banyak pelajar yang terlanjur membenci matematika. Entah karena ada kenangan buruk terhadap matematika; ketidaksukaan pelajar terhadap guru, terhadap cara mengajarnya; atau bahkan ada yang memang phobia saking antipatinya terhadap pelajaran matematika.


Hal inilah yang disebut "Shocking" atau kepanikan menghadapi pelajaran  matematika dalam sebuah artikel Voa Indonesia "Pengusaha Internet Kenalkan Anak-Anak pada Matematika" (16/8/2012), yang juga menjelaskan bagaimana seorang ibu ingin membuat paradigma baru tentang matematika yang menyenangkan dengan membuat sebuah situs matematika. [bedtimemathproblem.org]
Awalnya, ketika anak pertamanya berumur 2 tahun. Laura Overdeck (sang ibu tersebut) yang memang ingin anaknya pandai dalam pelajaran matematika, rajin mendongeng dan diselipi dengan soal-soal matematika setiap malamnya sebelum tidur. Laura paling sering memberi soal cerita  tentang mobil, binatang, permen atau segala hal yang disukai anaknya untuk mendorong sang bocah berhitung. Dan itu berkelanjutan hingga anak ketiganya yang beranjak dua tahun juga ingin mendapatkan soal matematika yang sama seperti kedua kakaknya. Sehingga matematika menjadi sesuatu yang sangat ditunggu di keluarganya. Wow, Amazing

Sesuatu yang sangat menyenangkan sekali menjadi laura memiliki anak yang demikian

Namun bagi pelajar sekarang rasanya miris jika masih ada yang mengalami "Shocking Matematika" meskipun dengan alasan dulu tidak pernah mendapatkan hal yang pernah dilakukan Laura dari ibunya. Padahal di era cyber yang sudah berada diujung jari-jari kita ini sangat memudahkan dalam hal belajar matematika. Banyak situs-situs internet yang lebih 'gamblang' menjelaskan tentang trik-trik rumus matematika yang mudah dipahami. Tinggal cari di Search Engine atau masuk di forum-forum belajar matematika. Selain dapat ilmu juga bisa dapat teman banyak untuk saling tukar pikiran dalam pelajaran.

Sebagai contoh kecil blog saya ini, meskipun tidak sepenuhnya berisi tentang pembahasan matematika. Saya sering kali memberikan perhatian lebih kepada pengunjung yang ingin saya bantu untuk belajar matematika. Tidak segan saya meninggalkan nomor hape dalam kolom komentar, meskipun nomor yang saya pakai itu adalah nomor suami. Sehingga suami seringkali dapat sms curhatan matematika yang sudah pasti itu ditujukan kepada saya. Ada yang menanyakan tentang rumus ini, rumus itu, bahkan sampai ada yang minta jawaban. Benar-benar saya tolak yang demikian. Saya rela kehilangan beberapa pulsa untuk mengajari step-by-step rumusnya daripada 'menjerumuskan' dia nantinya. Toh ini yang saya bisa dengan menjadi Guru Les Privat tanpa bayaran supaya ada manfaatnya ilmu saya. Hehehehe

So, mari menjadi pelajar yang aktif yang tidak hanya bergantung kepada guru. Banyak media yang ditawarkan, tinggal bagaimana action kita dalam hal kemauan menerima pelajaran yang sangat menyenangkan ini :D

Wednesday, September 05, 2012

Kado cinta dari PakDhe BlogCamp Galaxi

Croping postingan blog sendiri


Surprise bener ketika saya membuka blog dan menemukan komentar PakDhe yang menginformasikan saya mendapat tali asih sebuah buku. Sempet bingung juga, tali asih apaa? Perasaan enggak pernah ikut ngekuis. Dan baru sadar ketika sampai di postingannya PakDhe "Buku Untuk Pembobol Gawang". Hihihihi padahal enggak pernah tendang-tendangan tapi nyata bener kalo saya termasuk satu diantara ketiganya.

Ngecroping Postingan BlogCamp
Hihihiihi.. aslinya saya malu sendiri baca koment itu. Entah terlintas saja ketika membaca postingan PakDhe tentang Lapangan Sepakbola Paling Super di Dunia dan mengait-ngaitkan orang Jombang yang kebanyakan nyantri dengan Sunnah Rosul. Niatnya supaya kelihatan "Guyone" sesama bonex orang jawa timur. Tapi setelahnya saya yang tengah mudik untuk yang kedua kalinya terpaksa puasa ngonline, sama sekali enggak bukan blogger, facebook dan jejaring lainnya. Selain karena enggak ada signal, HP saya meleduk baterainya ngedrop. Hihihihi rupanya saya dicari-cari PakDhe karena enggak bisa dihubungi. Yang heran, setelah sampai di istana pinggir lapindo Sidoarjo kembali ada nomor asing meng-sms mengabarkan tentang Tali Asih ini. 

Siapa lagi kalo bukan PakDhe? Tapi darimana tahu nomor saya.. Heran? "Ndukun yaa Dhe?"

PakDhe sampai nyariin saya di Grup FB Warung Blogger

And than, sepulang dari rapat redaksi di Surabaya, tau-tau kado cinta dari Pakdhe itupun ujug-ujung sudah duduk manis di atas meja lappi saya.

Sempet nggak ada harapan untuk moto. Gegara baterai kamera habis dan enggak ada chargernya, mau di buka dulu enggak tega membuka sebelum difotoin.

Setelah jepretan pertama sudah nggak sabar membukanya :D


wow.. sebuah buku luar biasa yang bisa meningkatkan kinerja saya di dunia maya :d





Alhamdulillah.. "Maka nikmat mana lagi yang aku dustakan ya Allah..."

Syukron Katsiron PakDhe, sukses dan terus berkarya buat BlogCamp

Monday, September 03, 2012

Giveaway Novel Cinderella Syndrome

Another Cinderella dari seorang tokoh;
Erika, 30 tahun. Wanita karier sukses yang tidak mau menikah seumur hidupnya karena ada trauma masa kecil yang sulit dihilangkan. Namun, ia tiba pada pilihan harus menikah, karena hanya dengan menikahlah ia bisa terlepas  dari masalah yang sedang membelitnya. 

Sumber Gambar dari Blog Penyelenggara
Tidak ada yang menampik dengan kecantikan Erika. Segudang prestasi yang sudah dia kantongi menjadi deretan alasan orang untuk mengaguminya. Dasar dia orang begitu cuek dengan dirinya sendiri, tidak pernah terpikirkan olehnya tentang sebuah kehidupan baru yang harus dia jalani seperti teman-teman kuliahnya yang sudah menikah. Sampai dia dihadapkan pada suatu pilihan untuk melanjutkan karier di luar negeri atas tawaran dari tempat dimana dia bekerja. Dengan syarat, utusan perusahaan tersebut harus sudah menikah dan mau tinggal di luar negeri bersama keluarganya. Sayangnya syarat itu terlalu sulit baginya. Tapi itulah impian yang selama ini ia nantikan selama tujuh tahun bekerja. Tidak bisa ditawar, karena perusahaan tidak bisa menanggung resiko seperti tahun sebelumnya ada utusan yang tidak sanggup melanjutkan kontrak atas alasan menikah dan kembali ke tanah air.

Persyaratan perusahaan menyadarkan dia bahwa umurnya sudah bukan anak muda lagi untuk menikmati kesendirian sepanjang harinya. Bahkan selama ini tidak ada penyesalan sekalipun untuk menangisi nasib yang sudah dipilihnya. Dia terlanjur kecewa oleh Dodo, teman masa kecilnya yang pergi karena orang tuanya yang pindah tugas. Hanya sebuah kenangan kecil boneka Barbie bergaun Cinderella yang ia punya dari Dodo. Itupun dengan sepatu yang hilang sebelah. Oleh ibunya dibelikan sepatu penggantinya. Namun sia-sia, sepatu itu tetap tidak cocok, terlalu besar ukurannya hingga akibat ulah Jimmy yang merebut paksa boneka itu, sepatu bonekanya terlepas dan jatuh ke sungai terbawa arus. Erika kecil menangis keras-keras selama perjalanan pulang. Dia selalu berharap Dodo datang saat itu dan membantunya menghajar Jimmy.

Erika tertawa kecil mengenang masa kecilnya, bagaimanapun Dodo sudah tidak pernah kembali sekalipun datang menemuinya seperti bayangan masa kecilnya sebagai pangeran Cinderella. Harapan itu sirna ketika dia mengingat umurnya yang sudah 30 tahun. Sementara Dodopun pasti sudah menikah dan memiliki anak. Ia lekas-lekas menepisnya, dia tidak mungkin berlama-lama menunggu mencari Dodo sementara waktu yang diberikan perusahaan kurang dari tiga bulan.

Berbagai cara dia lakukan menemukan sang pangeran. Mulai dari ta'aruf teman sekantornya dengan berusaha mengabaikan kebiasaan buruk yang dilihat Erika selama di kantor. Atau melakukan pendekatan kepada direktur lain, atas referensi bosnya. Hasilnya nihil, semua berjalan tidak lebih dari dua hari dari satu minggu waktu yang dia targetkan untuk masa ta'aruf.

Erika mencari jalan lain dengan mengundang teman-teman SMAnya makan malam di rumah, berharap teman laki-laki yang seusianya mungkin ada yang belum menikah. Lagi-lagi Erika gagal, Seno yang dulunya sempat dia kagumi karena kegagahannya itu memang belum menikah, tapi  ternyata kurus ceking dan menjadi pecandu narkoba. Malah ada beberapa teman yang sengaja mengajak anak dan istrinya untuk dikenalkan dengan Erika, karena memang tidak tahu tujuan Erika yang tiba-tiba mengundangnya.

Dia putus asa, ternyata ambisi yang selama ini dia kejar mengalahkan tujuan untuk menantikan The Real Love yang dia harapkan. Sampai kepada suatu titik ketika dia bermunajat tengah malam,dia teringat akan sebuah hadits yang sering dia dengar.

Maka nikmat mana lagi yang engkau dustakan

Allah sudah memberikannya semua nikmat yang selama ini dia minta sebagai wanita karir yang sukses dibandingkan teman-temannya. Mengingatkan dia untuk selalu Ikhlas apapun yang Allah berikan dengan segenap syukur yang mampu dia panjatkan. Ya.. selama ini Erika yang ambisius dan tidak mudah menyerah untuk selalu menggapai apa yang dia cita-citakan itu, tidak lebih dari sebuah balas dendam hati dan perasaannya menantikan sang pangeran.

Ditengah kepasrahannya, dia mengetik sebuah pesan yang isinya mencari sebelah sepatu Cinderella yang telah dibawa lari teman kecilnya kemudian dia bagi di Twitter hingga di retwet ribuan anak buah perusahaan yang menjadi followernya dan sampai di timeline Dodo yang mengisyaratkan dia untuk mendatangi Erika. Selama ini Dodo  tidak pernah tahu twitternya karena nama samaran yang dipakai Erika. Dan menganggap Erika juga sudah menikah dan memiliki anak sama seperti yang disangka Erika selama ini terhadapnya.

Dodo dan Erikapun menikah dengan maskawin sebelah sepatu Cinderella yang hilang terbawa di tas Dodo sewaktu kecil.


Feel Free To Follow My Blog