Oleh-oleh juga menjadi salah satu daftar belanja saat liburan, biasanya dilakukan ketika hendak mengakiri traveling. Tujuannya supaya oleh-oleh yang berbau makanan enggak basi. Tetapi oleh-oleh Jogja kali ini dijamin enggak basi, dan kami melakukannya malam hari saat kami ngebecak malam di seputaran Jogja. Niatnya emang jalan-jalan ke Pasar Beringharjo, tetapi kata tukang becak, pasar Beringharjo kalau malam tutup. Nothing to lose, toh ternyata meski tutup penjual di emperan depan pasar tetap buka dan enggak kalah ramenya dengan pasar. Apa saja oleh-oleh yang kami dapat:
Bakpia Pathok Khas Jogja
Makanan mungil isi kacang hijau ini menjadi oleh-oleh Khas Jogja yang enggak ada matinya |
Namanya memang bakpia pathok, yang diabadikan oleh Project Pop dalam lagunya Lumpia vs Bakpia, menjadi makanan khas oleh-oleh dari Jogja. Bentuknya bulatan kecil-kecil, berisi berbagai varian rasa. Originalnya, bakpia pathok berisi kacang hijau. Meski kacang hijau warnanya sendiri putih karena kulitnya sudah dikupas. Kalau sekarang bisa berbagai macam warna, bisa hijau, putih, hitam dan merah. Sementara varian rasa yang lain adalah strawberry.
Ngomong-ngomong, kenapa ya namanya bakpia pahtok? Ternyata bakpia pathok ini ada pusat produksinya, dinamakan bakpia pathok karena dulunya produksi bakpia ini berada di jalan pathuk. Tetapi sekarang nama jalan itu sudah berubah nama. Makanya aneh ya, kenapa di setiap kotak bakpia selalu disertai nomor. Nomor tersebut tidak membedakan jenis ukuran bakpia, melainkan menjadi identitas dimana bakpia tersebut di produksi, yaitu nomor rumah dari pemilik rumah produksi di jalan pathuk tersebut. Hihihi, lucunya, aku ngebayangin jika itu ukuran bakpia, macam sandal pula ada ukurannya :D
Suamiku ketika bertransaksi dengan penjual bakpia |
Skirt Batik Santung Perca
Skirt model perca memang sudah ngetrend sejak dulu, tapi aku gak tertarik memilikinya. Apalagi yang model suwir-suwir bikin aku nyinyir, bah pemakainya sudah gak ada bedanya dengan gembel.
Etapi ternyata jenis kain batik santung ini colour full, memberi kesan ceria pemakainya. Dan lagi, jahitannya lebih rapi tanpa suwir-suwir. Sayangnya memang kelemahan fashion perca ada pada sambungan (jahitan) yang sering bermasalah. Kurang kuat. Sehingga kudu hati-hati makainya. (Baca juga: Menemukan Batik Santung Perca di Pasar Beringharjo)
Warna-warni batiknya cute |
Kaos Identitas Jogja
Dagadu dengan tulisan alaynya D464DU merupakan salah satu brand kaos identitasnya Jogja. Tapi sekarang sudah menjamur kaos identitas di pasar dan emperan. Kaos-kaos ini yang menjadi buruan para backpacker dengan kantong pas-pasan termasuk kami. Tak perlu mahal dan merk karena aku memang sedang tidak ingin membeli merk. Kaos-kaos ini hanya menjadi sebagian jejak bahwa kami pernah menginjakkan kaki di kota Jogja. Apakah teman-teman juga suka membeli kaos identitas sebuah kota tujuan traveling seperti kami?
Tas Batik Mini
Tas batik mininya langsung berguna |
Banyak sekali pilihan tas batik, mulai dari ransel, tas laptop dan tas mini yang aku beli. Alasannya tas tersebut dapat dipakai dua model, untuk pouch dan selempang. Sangat pas untuk tempat smartphone Samsung Galaxyku dan dompet. Jika ke pasar atau ke toko yang lumayan jauh dan perlu waktu lama selalu bingung membawa model hape sekarang yang lebar-lebar, masuk saku gak muat bawa tas kebesaran. Termasuk jalan-jalan waktu membeli oleh-oleh ini, terpaksa kami membawa salah satu tas ransel hanya untuk menaruh hape.
Tas mini ini cukup membantu tidak kebesaran dan tidak terlalu kecil, cukup. Bahkan tak perlu menunggu sampai rumah, tas mini ini langsung dipakai sejak kuadopsi dari penjualnya. Kami membeli sepasang untukku dan suami. Sehingga jika butuh sewaktu-waktu dengan hape bisa dijangkau dengan mudah.
Kain Batik
Usai membayar pamit kepada si Mbah, alhamdulillah dapat doa juga |
Ternyata kain bisa menjadi oleh-oleh tanpa harus menyesuaikan dengan kesukaan orang yang akan kita beri oleh-oleh. Kalau dipikir, membelikan baju jadi belum tentu si empunya suka atau ukurannya pas. Tetapi dengan kain orang bisa mengubahnya sendiri jadi apa yang dia suka. Bisa dijahit atau langsung dipakai kain. Seperti ibu mertuaku yang awalnya ragu aku membelikannya, ternyata oleh ibu kainnya langsung dipakai jarikan. Tanpa pernah kupikir memakai jarik bukan perkara umur tetapi bisa disesuaikan momentnya. (Baca juga: Nenek Penjual Kain Batik di Pasar Beringharjo)
Baju Batik Anak-anak
Penjual baju batik sering banget dijumpai di pasar Beringharjo ini termasuk baju batik untuk anak-anak. Modelnya pun kece-kece. Kami membeli untuk para ponakan kami di rumah.
Itulah beragam oleh-oleh Jogja yang kami dapatkan di pasar Beringharjo. Meskipun malam tetap membuahkan hasil. Semoga bisa menjadi petunjuk oleh-oleh ketika teman-teman mengunjungi Yogyakarta.
wowww ... kalau dirumah asay ada Bakpia Pathok pasti ada tetangga yang baru pulang dari Jogja ... karena oleh2 itu Khas Jogja ... ;)
ReplyDeleteAsik asik bakpia patok ane paling suka tu.
ReplyDeleteAsik asik bakpia patok ane paling suka tu.
ReplyDeleteIngat Pasar Beringharjo, jadi kepengen mudik nih
ReplyDeleteJogja is truly Asia. Produk oleh-olehnya sangat khas sekali. Sekalipun kita bisa membeli bakpia di kota lain, nama Jogja pasti tak bisa dilepaskan dari atribut nya. Begitu ya Mb Nunu :)
ReplyDeletepaling demeeen ke jogjaaa...tapi favorit aku tuh lanting heheehe..pia keju juga okeeeeh..
ReplyDeleteasli jogja banget ya,,,berburu oleh2 beneran nih ceritanya :)
ReplyDeleteBakpiaaa yang isi kacang hitam itu enaaaak Mbak saya suka. Mau doong.
ReplyDeleteEh, beberapa hari nggak mampir blognya makin cantik Mbak, sukkkaaaaa
Gudegnya ga dibawa sbg oleh-oleh sekalian mba?
ReplyDeleteUdah keserinhan bikin gudeg sendiri dhe heheh
Deleteboleh tuh bakpia nya lempar sedkit dimari ...hehehe :D
ReplyDeleteEnaknya, Mbaaaak.. :D Aku pernah dibawain Bakpia Pathok sama tetangga, langsung bablas.. Wkwkwk..
ReplyDeletebagus-bagus.. dari dulu pengen ke jogja tapi belum kesampean :(
ReplyDeletesalam kenal mbak. mampir ke blog aku jg yaa :)
ku suka banget mbak sama bakpia pathok :)
ReplyDeletewahh , jadi pengen ke jogja nih liat oleh2 nya :)
ReplyDelete