Depan pintu masuk menuju masjid |
Mumpung masih hari Jumat, aku mau cerita tenang safari masjid yang kami lakukan ketika suamiku sholat Jum'at. Meskipun bukan Jumat ini, tetapi Jum'at 02 Mei 2014 lalu di Masjid Agung Yogyakarta, sebagai penutup dari kegiatan traveling dengan berwisata religi di sini.
Masjid yang nampak seperti bangunan kuno ini, berdiri megah di samping kiri alun-alun utara Yogyakarta. Bangunannya menjorok ke dalam, terdapat dua gerbang yang harus dilewati sebelum menemukan masjid ini.
Sebelum memasuki gerbang pertama, kita disambut oleh para penjual oleh-oleh mechandise khas Jogja. Rasanya penjual seperti ini memang bertebaran di Jogja termasuk di masjid ini berbaur dengan para pengemis. Tetapi begitu melewatinya gerbang pertama, kita disambut oleh pelataran masjid yang luas. Akan terasa bagaimana nikmatnya panas dari Matahari Allah Yang Maha Agung. Tak ada tempat berteduh. Aku sampai mencari-cari tempat melepas lelah, ingin segera menaruh backpack yang beratnya minta ampun sambil menunggu suamiku selesai sholat Jumat. Adapun, bangunan tak terawat yang lantainya kotor, letaknya jauh dari masjid karena luasnya areal halaman. Bersama dua orang perempuan yang juga bertujuan sama, kami saling bercengkrama, satunya ibu-ibu istri lurah dari Kalimantan dan satunya lagi cewek cakep (hijaber) dari Semarang.
Selesai sholat Jumat, suamiku melambai. Ah ya, panas-panas begini kenapa bukan suamiku yang menghampiri sih. Apalagi dengan membawa dua ransel, ranselku dan ranselnya ditambah perintilan tas kecil-kecil. Rupanya yang menjadi kendala, suamiku tidak bawa uang untuk membayar sewa penitipan sandal. Yup, di masjid Agung Yogyakarta, meskipun sandal bukan barang berharga kudu dititipkan. Bukan perkara berharga atau tidak, masalahnya kalau hilang, enggak mungkin kan kalau membalas dengan mengambil punya yang lain. Atau kalau mau nekat ya nyekermen. Sama sekali tak ada penjual sandal. Giliran akunya yang sholat baru tak perlu menitipkan sandal, kerena dijagain sama suami.
Itu gerbang kedua berada di areal masjid sebagai pintu masuk ke masjid |
Areal masjid dimulai dari gerbang kedua, tepat berada di pintu masuk menuju Majid. Aku langsung menuju sisi kanan masjid, tempat wudhu untuk perempuan. Sayangnya tak ada tabir dan masih bisa terlihat dari luar. Sementara kalau mau tak terlihat harus wudhu di dalam kamar mandi dengan mengisi kotak infak yang dijaga oleh para nenek-nenek. Ketika aku wudhu terjadi insiden seorang cewek diomelin nenek-nenek tersebut. Gegaranya, si cewek tidak menggubris arahan si nenek untuk menutup kran dengan rapat. Aku mengerti, sebenarnya si cewek bukannya tidak menggubris, justru si cewek tidak bisa melakukannya, mungkin tangannya licin sehingga air tetap menetes. Merasa tak digrubris si nenek mendatangi sambil ngomel dan menutup krannya.
Akupun memasuki areal sholat perempuan. Sebenarnya, areal sholat di masjid ini dibagi menjadi dua, areal dalam masjid dan areal luar. Untuk perempuan hanya ada di dalam. Seremnya pintu masuk ke masjid dalam, seperti pintu masuk ke sarean. Suasananya juga sunyi, tak ada keriuhan. Selain sholat dan dzikir, sebagian mereka yang traveler juga menata barang dalam tas, bersolek, membenarkan hijab dan kegiatan akhwat lain yang tak banyak keriuhan.
Pengurus masjid sedang mengambil hasil infak Jumat |
Yang membuatku suka pada bagian masjid ini adalah bentuk atapnya. Aku tak bisa mengingat bentuk atap di dalam. Atap ini kujumpai di luar masjid, tepat ketika aku keluar hendak menuju suamiku. Aku meminta salah satu pengurus masjid yang sedang mengambil infak Jumat untuk berpose. Keren ya ornamennya, benar-benar menunjukkan kekhasan Jogja dengan berbagai kejawaannya. Ah, rasanya aku betah di Masjid ini, dingin dan sejuk. Jika tak mengingat jadwal keberangkatan kereta, mungkin kami memilih tinggal lebih lama lagi[.]
Kurasa mereka juga pendatang kayaknya. |
Pengurus masjid sedang menggulung karpet usai Sholat Jumat |
Hmmm... udah 2 kali ke Jogja tapi belum pernah mampir di sini...
ReplyDeleteInsya Allah lain waktu...
Wow.. Ada gapuranya juga ya, Mbak.. Interiornya juga keren :D
ReplyDeleteSering ke Jogja, tapi sekali pun belum pernah ke masjid agung ini mbak :D
ReplyDeletebgus dan megah masjidnya .... :)
ReplyDelete