Duck Land, bukan areal mainan bebek atau areal main bersama bebek. Tetapi masih tentang kuliner di kawasan Sarirogo Sidoarjo, selain ada Keoto Dimsum dan Bakso Bakar Misteri, di jalan Sarirogo juga ada warung makan "Duck Land". Tepat di depannya, Keoto Dimsum. Seperti namanya, Duck Land, a.k.a taman bebek, warung makan ini menjual olahan bebek. Warungnya lumayan besar dan mudah mencarinya karena banyak plang nama. Bahkan ketika pertama kali buka, promosinya hingga ke kota Sidoarjo. Saat itu ada diskon 30% untuk semua makanan yang dibeli, selama satu minggu. Enaknya, diskon ini tidak hanya berlaku untuk makan di tempat saja, makanan bungkus juga dapat diskon. Cepet banget habisnya, jelang Isya' sudah mau tutup. Untung sempat merasakan diskonnya. Hihi emak-emak gitu ya. Kalau enggak kebagian diskon rasanya enggak afdhol, hehehe.
Kesan pertama makan, kualitas olahan bebeknya memang beda dengan warung bebek kaki lima di pinggir jalan. Juga sambalnya bukan sambal bajak, tetapi menggunakan sambal terasi dan pasrahan pencit.Terang mahal kerena konsepnya warung makan kayak resto. Meskipun sadar lumayan mahal, balik juga akhirnya. Ada mungkin kali ketiga ketika kemarin kami makan di tempat ini.
Enggak di rencana juga sih, karena siangnya sudah makan di luar, yakni Bakso Bakar Misteri. Biasanya kalau kami sudah makan di luar, malamnya makan menu biasa, masak atau beli nasi tabokan. Pas kebetulan malam itu aku diajak suami pasang spanduk untuk acaranya di sekolah yang siangnya kami datangi. Itung-itung sambil mentraktir teman suami (yang juga teman/adik tingkatku) yang sudah membantu memsang spanduk, tercetuslah ide makan di Duck Land. Kalau cuma berdua mah, suamiku enggak mau makan di tempat biasanya selalu minta dibungkus. So, ini menjadi moment pertama aku makan di Duck Land.
areal parkir yang luas |
Suasana warungnya enak. Di desain seperti layaknya taman (Land). Banyak replika tumbuh-tumbuhan menjalar dengan pernik lilitan lampu. Meski demikian terang banget cahayanya. Yang bawa mobil enggak usah khawatir, karena areal parkirnya luas. Selalu penuh. Pantes saja jika aku sering kehabisan, kalah cepet sama yang pakai mobil, temannya banyak semobil-mobil. Hehehe.
Yang menjadi beda. Jika kebanyakan warung makan dapurnya di dalam, Duck Land ini warungnya di depan. Di luar ruang makan, dekat sama jalan raya dan parkiran. Sehingga bisa ngintip cara masaknya, dan kondisinya dapurnya yang bersih.
Suasana ruang makan Duck Land |
Dapur di sebelah areal parkir |
Yang variatif, justru menu minumanya. Aku saranin untuk minum es beras kencur jika makan di sini. Seger banget beras kencurnya. Enggak seberapa pedas seperti minuman beras kencur lainnya. Kupikir, beras kencurnya botolan, ternyata pakai gelas tapi besar. Biasanya kalau makan di warung, minuman segelas kurang, karena porsi minumnya besar satu sudah cukup untuk menetralkan rasa makanan.
Jadi kepingin makan bebek.. :)
ReplyDeletehmm...duh, udah beberapa hari ini postingan makanan, jadi ngiler... wah, gimana sih rasa beras kencur...penasaran, gak pernah minum masalahnya? apa itu minuman kusus kaum hawa, ya?
ReplyDeletewah jadi lapar nih, hujan-hujan begini apalagi
ReplyDeleteWaah lihat fotonya malah laper nih/.. hehe
ReplyDeletewaaah... bikin mupeng nih Maak... mana udah laper pulak
ReplyDeleteSluurrppptttt....iya mbk krg variatif ya...sayang bgttt pdhl tmpat besar dan lmyn rame lo hehe
ReplyDeletewah jadi pengen juga nih ke situ. Makanan nya enak-enak ya kak. Terimakasih udah share ;)
ReplyDeletenampak memang sangat menyelerakan bebek goreng juga cara dihidangkan.
ReplyDeleteHaduuhhhh.....ini artikel dibaca ditengah malam kok malah bikin sebal, lapeeerrrrrr........ *nasib anak kos cuma bisa celingak-celinguk
ReplyDeleteHemmm...kyk nya enak mbak masakan bebek nya...jd laper...
ReplyDeletebebek goreng,nasi putih anget,sambel puedes tambah jus alpukat,wah jan juuoos tenan *ngiler*
ReplyDeletemakanan nya lezat lezat ya sob
ReplyDeleteTempatnya enak, nyaman n bersih ya mb nu.
ReplyDeleteselamat berkenalan dari saya blogger Malaysia
ReplyDeleteDengan dapur di depan, pelanggan lebih yakin pada kebersihan menunya ya Mbak. Duh aku tiap kali lihat menu bebek bawaannya ngiler ajah hehehe..
ReplyDeletewah,,,mbak nunu akhir-akhir ini makanan tok,,jadi pengen mbak,,,ngiler tingkat dewa ini...
ReplyDeletelangsung ngiler melihat foto-fotonya, apalagi sambelnya hahaha, ini nyari bebek atau nyari sambel ya?
ReplyDeleteHarganya standar menurut saya. Sama seperti harga masakan bebek di kota Jogja. Buat saya itu yang penting daging bebeknya tidak anyir dan sambalnya harus enak, hahaha.
ReplyDeleteMahal tapi bikin buas eh Puasss, makanya balik lagi ya
ReplyDeletehe.. he..
ngiler lihat Foto Foto di atas, jadi pengen nyoba semua nih :)
ReplyDeleteDibandingin ayam, aku lebih suka bebek, lebih gurih :D
ReplyDeletesepertinya enak mba, tapi saya gak pernah makan makanan olahan dari bebek.
ReplyDeleteWah saya juga suka bebek goreng tuh, rasanya lebih gurih dari ayam goreng :D
ReplyDeleteWowwwww ngilerrrrr....sambelnya maknyussss kyknya, pdhl dekat ma rumah. Kudu secepatnya ϑĩ coba nih :-D
ReplyDeleteEnak bingiiiit natasha.... Natasha rumahnya mana? Aku di daerah kebon Agung
DeleteSaya ϑĩ kebon agung juga mbak, Graha Mutiara tepatnya :-)
ReplyDeleteOwh, daku satu tahun setengah di mutiara kebon agung natasha, baru sebulan ini pindah ke bringin bendo. :D
Delete