Aku masih ngantuk saat pesawat yang kami tumpangi mendarat mulus di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Aku dibangunkan suamiku. Rupanya dia yang duduk dekat kaca jendela pesawat, menikmati penerbangan pertamanya ini. Dia begitu tenang, tak seperti aku dulu saat pertama kali naik pesawat dari Bandung ke Sidoarjo. Aku berpegangan erat dan hampir saja mabok pesawat saat take off. Suamiku tetap biasa saja. Mungkin inilah bedanya orang cuek dan orang banyak gaya seperti aku ini. :p
Untungnya kami tak menunggu lama, mobil jemputan akomodasi yang membawa ke sebuah Hotel Bintang 5 di Bali sangat menghargai waktu, tak membiarkan kliennya ini menunggu. Kulihat bukti booking hotel yang aku pesan bulan lalu, oh rupanya jaraknya 19 km lagi dan merebahkan kepalaku tanpa izin di pundak suamiku.
Tau-tau aku berada di kamar terbuka. Ya, kamar yang sisi kiri kanannya merupakan kaca dan tembus pandang ke arah luasnya samudera. Aku melihat punggung suamiku berdiri di tepi pagar sambil sesekali terlihat mulutnya mengeluarkan asap yang cepat dilibas angin. Yup, anginnya sejuk sekali, tak perlu kunyalakan AC untuk mensejukkan diri.
Ada hal yang ingin kutanyakan padanya. Di rumah aku sering merengek manja minta diangkatnya. Aku tahu dia pasti tidak mau. Paling benci kalau pas aku sedang manja. Kalaupun dituruti dia selalu pura-pura tidak kuat, Mungkin ia terbawa suasana honeymoon dengan private villa di Ayana Resort ini, sehingga ia mampu melakukannya.
"Memangnya aku kuat?"
Oh iya aku lupa akan satu hal. Berat tubuh kami kan hampir sama, aku 60kg sementara dia 70kg. Duh sempat Ge-eR aku. "Okeh-okeh aku akan diet supaya kau bisa mengangkatku, Mas. Puas."
Ada satu tanya yang belum terjawab, "lalu siapa yang mengangkatku tadi Mas?"
"Aku dibantu dengan sopir."
Ha?
NB: Sumber foto dari Ayana Resort
Untungnya kami tak menunggu lama, mobil jemputan akomodasi yang membawa ke sebuah Hotel Bintang 5 di Bali sangat menghargai waktu, tak membiarkan kliennya ini menunggu. Kulihat bukti booking hotel yang aku pesan bulan lalu, oh rupanya jaraknya 19 km lagi dan merebahkan kepalaku tanpa izin di pundak suamiku.
Kamar yang romantis buat kami |
Ada hal yang ingin kutanyakan padanya. Di rumah aku sering merengek manja minta diangkatnya. Aku tahu dia pasti tidak mau. Paling benci kalau pas aku sedang manja. Kalaupun dituruti dia selalu pura-pura tidak kuat, Mungkin ia terbawa suasana honeymoon dengan private villa di Ayana Resort ini, sehingga ia mampu melakukannya.
Pemandangan yang kami lihat dari balkon kamar kami |
Oh iya aku lupa akan satu hal. Berat tubuh kami kan hampir sama, aku 60kg sementara dia 70kg. Duh sempat Ge-eR aku. "Okeh-okeh aku akan diet supaya kau bisa mengangkatku, Mas. Puas."
Ada satu tanya yang belum terjawab, "lalu siapa yang mengangkatku tadi Mas?"
"Aku dibantu dengan sopir."
Ha?
------
NB: Sumber foto dari Ayana Resort
Hihihiihi kirain suaminya makin pede :))))
ReplyDeleteharusnya kuat aaaaaah...... hihi
ReplyDeletejadi pengen hanimun lagi nih...
wow emang oerkasa suami dan sopirnya...hahaha
ReplyDeleteKalau sudah ngomongin soal BALI tidak akan ada habis habisnya. Sejak periode 2005-2010 saya baru 10 kali berkunjung ke Bali. Waktu itu kegiatannya banyakan seminar dan workshop. Sponsornya Pemerintah Australia. Enak kalau gratis ke BALI. Heiiehiehe Enyak Enyakkkkkkkkkkkkkkkkkkk
ReplyDeleteBali emang keren kang,,
Deletewkwkwkwkh.. mbak Nunu paling bisssaaa azzaaaa... padahal waktu lg baca udh sempet mbayangin scene film Breaking Down lho ... =))
ReplyDeleteOh, tidaaaak. Sopir?
ReplyDeleteTapi itu pemandangannya bagus banget ya, Mbak.
Saya masih ABG masih mahasiswa sekilas bacanya buat tanda tanya besar dibenak saya, hahahahhaha Jreng
ReplyDeleteehm asiknya romantis.. moga keharmonisan itu selalu terjaga..
ReplyDeletewah...memang cantik pemandangan dari atas, pasti seronok berbulan madu...
ReplyDeletejadi pingin hanimun deh
ReplyDeleteAku kayaknya kuat mengangkat dirimu Jeng
ReplyDeleteNgos-ngosan kaleee
Salam hangat dari Surabaya
Aku malah jadi salah fokus gara-gara lihat foto pemandangan cantik yang terlihat dari balkon ituh. Kayaknya betah deh lama-lama disitu.
ReplyDeleteMbak Nunu jdi berangkat ke Bali???
ReplyDeletehi hi hi hi hi jadi kepengen hanimun juga...
ReplyDeletesebagai suami harus perkasa dong :D
ReplyDeleteHahahahaha...justru endut itu bagaikan kasur. harusnya kuat dong si suami :)
ReplyDeleteAih...senengnya bisa hanimon...keren banget sih view nya...
ReplyDeletecerita akhirnya bikin ngakak hehehe
ReplyDeletebahahahahahaha, ternyata ada bantuan dari pak sopirrrrrrrrrrrr /...... :P
ReplyDeleteAhahaha judulnya menipuuuu..
ReplyDeleteNggak nipu juga sih.. Tergantung persepsi pas baca judul :D
walah.. kenapa si pak sopir tetiba nongol? Haha...
ReplyDeletewah asyik juga ya kalau bisa berbulan madu ke bali, tapi harus siap uang yang banyak dulu biar disana bisa nginep di Ayana Resort :D
ReplyDeleteaduuhh... bikin ngiriiii :D
ReplyDeletehi..hi..hi..ternyata dibantu pak sopir ya mbak....itu viewnya bagus bangeet mbak..
ReplyDeleteHihihi..kirain..haha..;)
ReplyDeletepak sopirnya baik hati
ReplyDeleteooo ...
ReplyDeleteHahahhah jadi supirnya yang perkasa..
ReplyDeleteKapan ya saya ke bali, hehehe
ReplyDelete