Rumah yang kerap berantakan |
Aku pribadi memang tidak bisa melakukan dengan baik kegiatan satu ini. Selalu dapat nilai buruk dari suamiku. Ada saja yang kurang tepat atau kurang rapi. Salah satu alasannya adalah terburu-buru. Entah terburu karena banyak pekerjaan menumpuk atau terburu-buru supaya cepat selesai berberesnya. Bagaimanapun bagiku berberes bukan kegiatan yang menyenangkan. Tetapi apa boleh buat, setiap hari ada saja yang berantakan di rumah dan kudu diberesin. Sehingga untuk mempersingkat waktu aku punya trik dengan menyediakan wadah penyimpanan dan pengaturan sementara barang-barang yang berantakan. Dan akan kutata ketika moodku sudah membaik. Untuk wadah penyimpanan dan pengaturan tersebut setidaknya aku membaginya jadi 3 tempat:
1. Untuk Yang Mudah Penataannya
Biasanya untuk barang-barang yang masih digunakan atau akan digunakan secepatnya aku satukan dalam satu box bersama barang-barang yang mudah penataannya. Seperti pensil, buku catatan, charger, mouse, gunting, lak ban. Kalau lagi moodnya baik biasanya langsung di tata atau terpaksa masuk kolong ranjang terlebih dahulu dalam satu box hehehe.
2. Untuk Barang Yang Butuh Waktu Lama Penataannya
Yang bikin males berberes adalah beresin barang ini, yang natanya butuh waktu lama. Misalnya merapikan jemuran baju. Apalagi butuh setrika terlebih dahulu. Ngandalin laundry sih solusinya, tapi kalau terus-terusan bikin kantong jebol. Biasanya aku pakai sarung suami dan diikat jadi satu. Baru dieksekusi pas weekend. Hehehe
3. Untuk Sampah
Setiap berberes sudah pasti akan ninggalin sampah. Kertas bekas pekerjaan suami dari salah cetak, bon-bon belanjaanku dan tetek bengek barang expired yang kudu dibuang dan dimusnahkan alias dibakar.
Dari kegiatan berberes satu-satunya yang aku suka adalah bagian membakar sampahnya. Saking sukanya dulu waktu ngontrak di perumahan hobbyku ini terkekang gegara tetangga ada yang jualan tinner. Jadi pada parno ketika mau bakar sampah. Tapi sekarang, aku bisa melakukannya setiap sore hari. Bersama sampah para tetangga di sebuah tempat bernama Pauwan.
Aplagi kl bakar sampahnya malam..seru hehe
ReplyDeleteMba..koq ya sama tips yang ke 2 ..pake sarung suami hahaha..:)
ReplyDeletehihihi.. mbak Nunu lucu ih.. pakai sarung suami gitu :D
ReplyDeletetrus, kupikir-pikir apa ya, pauwan itu? oh, saya lebih ngeh kalau nulisnya "pawuhan" (tempatnya "uwuh" = sampah).
cmmiw :)
Iya spelling antara pawwan pawuan atau pauan atau pauwan
DeleteBeberes adalah pekerjaan yang gak beres-beres, hadeuuh...
ReplyDeletesaya malah suka nyetrika Mbak, sini2 bajunya.. hehehe...
ReplyDeleteAsyik2... Seandainya bisa diemail baju2 ini hihihi
DeleteKalo saya pas lagi rajin, kamar saya beresin sampai perfect dah... Tapi kalo pas lagi malas ya hancur dah kamar saya, padahal saya ini banyak malasnya daripada rajinnya :D
ReplyDeleteBukan pauwan tetapi pawuan karena asal katanya dari kata awu=abu. Pawon juga asal katanya awu karena di dapur dan tempat bakar sampah adalah tempat awu/abu he he he he
ReplyDeleteBeberes secara berkala memang diharuskan agar rumah dan sekliling selalu rapi. Buku saya juga belum beres karena sering diambil untuk dibaca.
Salam hangat dari Surabaya
Hihi gitu ya dhe.. Selama ini denger dan ngucapin.... Gak tahu penulisannya.. Spellingny antara pauwan pawwan atau pawuan... Ternyata pawuan yang bener ya dhe
DeleteMain bakar aja ya, Mbak.. :D
ReplyDeleteHuaaa...aku paling anti beberes, untung punya suami yang hobi beres2. So tugas beberes tugas suami hahahaha. *keplak simbok malas
ReplyDeleteYang pasti aku paling suka beres2 he he he
ReplyDeleteIyaa,. Bakar sampah memang seru..
ReplyDelete