Friday, September 19, 2014

Fenomena Gagal Move On

Di dunia maya sedang terjadi fenomena gagal move on. Padahal beberapa waktu terakhir gencar para motivator mendengungkan semangat move on. Apakah ini tanda-tanda kegagalan motivator dalam memotivasi masyarakat? Enggak tanggung-tanggung, fenomena gagal move on ini menjangkiti 100.000 lebih pengguna sosial media facebook. Ataukah masyarakatnya yang justru sudah kebal dengan para motivator sehingga enggan move on? Sebenarnya apa sih yang terjadi?

Kalau diartikan dalam bahasa inggris, move on berarti bangkit. Bisa dimaknakan bangkit dari masalah, atau bangkit dari masa lalu. Misalnya ketika kata move on dikaitkan dengan mantan pacar, bagaimana caranya kita bisa survive meskipun sedang jomblo, bukan malah meratapi nasib dan masih mengharap sang mantan. Ini nih yang termasuk gagal move on.

Tetapi bagaimana jika gagal move dari masa lalu yang manis? Masa kecil yang begitu indah atau pengalaman hidup masa lalu yang sudah tidak terjadi pada masa kini? Yap itulah yang terjadi. Sebuah grup yang menamai dirinya Hits form 80 & 90 berisi orang-orang yang suka mengenang kejadian-kejadian masa lalu yang pernah mereka lalui bersama. Bukan tentang tahun kelahiran, tetapi sekumpulan mereka yang pernah merasakan manisnya hidup pada masa itu.

Jika dibandingkan dengan masa sekarang tentu sangat jauh sekali. Bisa dibilang kehidupan masa lalu masi natural. Dulu belum ada internet apalagi sosial media, sehingga segala permainan pada tahun itu masih tradisional dan seakan sekarang sudah makin ditinggalkan anak-anak. Mereka mencoba flashback bagaimana indahnya kehidupan yang masih alami. 

Bukan hanya permainan saja, segala sisi kehidupan coba mereka ulang kembali. Mulai dari artis idola, jajanan yang pernah mereka makan pada masa itu, sampai dengan fenomena pemerintahan pada masa Soeharto. 

Yups, mereka yang kini sudah menjadi orang tua, enggak malu untuk mengulang seperti masa kecil mereka. Seperti mandi sambil berenang di bak air, mainan mesin jahit tradional ibu untuk mobil-mobilan, dan masih banyak lagi kejadian yang bikin menggelitik perut para anggotanya. 
Mie favorit pada tahun 90-an dijepret dari koleksi House of Sampoerna
Jika dihitung mundur itu adalah saat dimana aku masih SD, ikut merasakan apa yang mereka rasakan termasuk salah satu jajanan mie instan ini yang pernah aku temui di House of Sampoerna. Jajanan ini menjadi jajanan favorit. Uang saku yang cuma 200 perak kadang bisa untuk beli jajan ini sebanyak 4 bungkus. 

Hmm... Adakah yang salah dengan gagal move on seperti ini? Bagaimanapun hidup kita memang pada masa sekarang. Pahit dan manis pada masa lalu memang hanya bisa dikenang, kalaupun bisa diulang tentu rasanya tidak akan sama. Hanya manis dalam kenangan dan pahitpun juga hanya dalam kenangan.

Selamat berkenang-kenang.

20 comments:

  1. hi..hi...itu mie favorit saya juga mbak..Memang asik ya mengenang masa lalu, tapi bener kata mbak Nunu..kita harus terus move on....

    ReplyDelete
  2. mengenang masa lalu, tapi sambil move on dong hehehehe....

    ReplyDelete
  3. Saya termasuk yang suka mengenang masa lalu, tapi yang manis-manis aja tentunya :)
    Misalnya, dulu waktu teka-esde kelas 1, biasanya uang saku 25 rupiah, itu sudah dapet permen asem 5 biji :D
    *generasi 80's :D *

    ReplyDelete
  4. hi hi asik juga ikutan group gagal move on mba, mengenang masa lalu ...tapi tetap move on dunk

    ReplyDelete
  5. Hahaha mie kesukaan saya akhirnya nongol disini, terimakasi mbak sudah mengingatkan untuk mengenang masa lalu hehee..

    Untuk mengenang masa lalu saya gak berani berenang di bak mandi, dulu saya mandinya pakai BASKOM hehehe.

    ReplyDelete
  6. aku malah ingetnya jajanan anak mas

    ReplyDelete
  7. move on memang butuh perjuangan keras ya mbak, jadi harus ada niat dan i'tikad ya baik untuk berusaha berubah menjadi lebih baik ;)

    ReplyDelete
  8. Terlepas dari fenomena gagal move on, saya kok malah kangen sama mie goreng di atas itu mbak, rasanya enak dan ngangenin, heheh :D

    ReplyDelete
  9. Masa lalu memang menyimpan banyak kenangan, namun itu bukan alasan untuk tidak terus melangkah ke depan...!

    ReplyDelete
  10. Masa lalu memang menyimpan banyak kenangan, namun itu bukan alasan untuk tidak terus melangkah ke depan...!

    ReplyDelete
  11. Dan saya gak mengenal Mie ini (gak punya jatah uang saku, kecuali utk bayar angkutan ke sekolah saat SMA), saya bisa dibilang generasi 90an. NIke Ardila, Connie Dio, Isabella, Suci dalam Debu..

    ReplyDelete
  12. Oh mie ini, jadi keinget lagi jajanan yg murah tapi isinya banyak..

    ReplyDelete
  13. Saya tetap memilih Move On deh, manis atau pahit.. hehehe
    Soalnya hidup terus berlanjut, kita bisa menunggu tapi waktu tidak... *Oaallaahh, apa an sih*

    ReplyDelete
  14. Butuh proses, Mbak.. Hihihi.. :P

    ReplyDelete
  15. kalau nggak bisa move on dari masa kecil, kayaknya nggapapa deh :D

    ReplyDelete
  16. saya selalu muve on mbak.... tapi juga pernah sih susah muve on kalau habis putus sama yang kita sayangi hihi...

    ReplyDelete
  17. ngikik sendiri kalo dah baca posingan disitu ^^

    ReplyDelete
  18. Masih belum bisa move on juga nih dari masa kecil, bahkan sampai sekarang pun masih kekanak-kanakan. hehe :P

    ReplyDelete
  19. saya susah move on dari lagu2 90an. kok kayanya nggak tergantikan sama lagu jaman sekarang..

    ReplyDelete

Thanks for comming and no spam please

Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa

Feel Free To Follow My Blog