Mengenal Terapi Ozon Lebih Dekat

Yang kuketahui Ozon (O3) memang merupakan senyawa yang berada di atmosfer bumi dalam bentuk molekul-molekul gas yang berfungsi menangkal radikal bebas agar tidak menembus bumi. Tetapi pada kenyataannya kehidupan kita sekarang dipenuhi dengan radikal bebas. Polusi udara, sumber makanan yang tidak sehat, sampai dengan kebiasaan dan pola hidup bebas juga menjadi pemicu radikal bebas yang membahayakan tubuh. Bahkan bagi ibu hamil, radikal bebas bisa berpotensi terjadinya anak lahir autis. Kita membutuhkan sesuatu yang bisa menangkalnya, seperti halnya bumi yang terlindungi. Terapi Ozon melindungi dan menjaga tubuh dari paparan zat-zat yang membahayakan. Makanya enggak salah jika terapi ozon menjadi kebutuhan penting masyarakat sebagai tindakan preventif menjaga kesehatan maupun sebagai proses penyembuhan berbagai penyakit. Lantas bagaimanakah proses terapi ozon? Apakah pasien terapi dibawa ke atas permukaan bumi menuju atmosfer bumi untuk diterapi? Hi.hi.hi tidak-tidak, bukan begitu.

Apa itu Terapi Ozon?

Ozon memang berbentuk gas, tetapi dalam proses terapi ozon dimasukkan ke dalam tubuh bentuk cairan.  Hal ini dikarenakan, senyawa gas tidak boleh masuk dalam tubuh, bisa terjadi proses emboli dan berakibat fatal. Yap, cairan tersebut dapat berupa cairan infus biasa yang seperti kita lihat di rumah sakit atau menggunakan darah kita sendiri. Dengan bantuan sebuah mesin bertekhnologi dari Rusia, cairan tersebut diproses agar mengandung ozon untuk kemudian dimasukkan ke dalam tubuh. Namun ada juga terapi ozon dari luar tubuh. Lebih jelas terapi ozon ada 3 macam:

1. Saline Infusion:
Terapi ini menggunakan cairan infus biasa yang dimasukkan kedalam tubuh setelah diberi Ozon langsung melalui Vena selama kurang lebih 1 jam. Sehingga cairan tersebut akan mengalir bersama darah. Dimaksudkan agar dapat memperbaiki sel-sel darah yang rusak dan menumbuhkan sel-sel mati dalam darah. Permukaan kulit yang bermasalah, dapat melakukan terapi ini kurang lebih 8x perawatan dapat membuat kulit lebih kencang. Enggak salah jika saline infusion ini dianjurkan untuk perawatan anti agging atau anti penuaan dini. Perawatan yang rutin dapat membuat kulit lebih awet muda, terasa lebih fresh setiap kegiatan.




Ilustrasi terapi ozon saline infusion (sumber: standfordcenter.com)

2. Apheresis
Hampir sama dengan Saline infusion, bedanya apheresis ini menggunakan cairan darah pasien sendiri. Darah keluar dialirkan melalui selang masuk ke dalam mesin untuk dialiri ozon, dan disaring melalui dialiser baru kemudian masuk ke dalam tubuh kembali dalam bentuk darah segar. Bisa dibedakan, darah yang keluar dari dalam tubuh bisa berwarna hitam pekat karena mengandung sel-sel yang tidak berfungsi, seperti kerak-kerak dan lemak akan terhisap melalui proses penyaringan, darah menjadi bersih kembali. Terapi ini sangat dianjurkan bagi yang sedang menjalani proses penyembuhan penyakit tertentu, seperti stroke, jantung atau kolesterol. 



Skema proses Apheresis untuk proses penyembuhan

Seperti halnya stroke, pada dasarnya serangan stroke terjadi karena adanya penyumbatan darah di kepala, sementara penyakit jantung juga adanya penyumbatan darah pada organ Jantung. Sehingga sirkulasi darah tidak bisa mengalir sempurna dan mengganggu kinerja organ lainnya. Dengan terapi ozon, darah menjadi bersih. Dan dengan darah bersih yang mengandung Ozon, dalam tubuh akan memecah menjadi darah yang kaya O2 (Oksigen) untuk meningkatkan elastisitas pembuluh darah sehingga bisa mengurangi penyumbatan.
3. Bagging Ozon
Terapi ozon yang berbeda dari Saline dan Apheresis. Jika Saline dan Apheresis melalui darah, Bagging Ozon Teraphy ini melalu luar tubuh. Sangat dianjurkan bagi yang mengalami luka luar misalnya karena penyakit diabetes. Pada dasarnya kasus penderita diabetes hampir sama, yaitu darah yang tidak bisa mengalir ke jaringan tubuh, pada umumnya kaki atau tangan. Dalam waktu yang lama, jaringan ini bisa membusuk dan mati.




Terapi Ozon Bagging sangat dianjurkan untuk penderita diabetes

Prosesnya seperti membersihkan luka, tetapi menggunakan ozon. Kaki dimasukkan kedalaam plastik khusus kemudian dialiri cairan yang mengandung ozon. Melalui pori-pori tubuh Ozon akan bekerja, selain membersihkan juga memperbaiki dan menumbuhkan jaringan-jaringan kulit yang telah mati, serta memperbaiki sirkulasi darah.

Bagaimana Terapi Ozon itu Bekerja?

Masih ingat pelajaran Kimia SMA? Apa hayo rumus kimianya Ozon? Yap, O3 ketika masuk ke dalam tubuh akan pecah menjadi O2 (Oksigen) dan O tunggal. Kedua zat ini sangat berguna bagi tubuh, dimana darah yang semakin banyak mengandung O2 akan mempercepat regenerasi sel-sel yang telah mati. 

Begitupun ketika pelajaran Biologi. Saat materi peredaran darah, guruku dulu sering mengatakan, darah yang keluar dari paru-paru menuju jantung, itulah darah terbaik dan bersih. Tetapi bagaimana dengan darah yang lain? Karena mengalami beberapa proses metabolisme, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat darah juga bisa terkontaminasi. Apalagi dengan polusi kehidupan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, membuat udara yang dihirup tidak dapat diserap sempurna oleh tubuh bahkan bisa merusak jaringan tubuh. Dengan terapi ozon yang preventif hal tersebut dapat dicegah dan diperbaiki.