Monday, February 10, 2014

Gravity : Perjuangan Hidup dan Mati Di Luar Angkasa

Suamiku itu hobby banget nonton film, klop dengan temannya yang suka koleksi film (baca: download film, baik itu download film terbaru maupun download film lama, bahkan yang belum tayang macam hobbit ternyata ada penggalannya, nah suamiku punya utuh). Tapi, kebanyakan filmnya tidak aku suka. Selain karena kebanyaan action yang penuh kekerasan, kadang juga filmnya horor. Serem ah malem-malem nontonnya. Enakeun rame-rame.
Tapi ketika ada film yang sesuai seleraku, pastilah dia cerita. Sesore ini dia cerita film yang bikin aku penasaran. Begitu sampai rumah langsung laptop nyala dan inilah filmnya.
Sebuah Resensi dari Film Gravity
Banner Film Gravity diambil dari sini space.com
Judul Film : Gravity
Pemain :
  • Sandra Bulock
  • George Clooney
Penulis Skeario, Sutradara, Produser dan Penyunting : Alfonso Cuaron
Rilis : 3 Oktober 2013
Durasi : 91 menit

Film teknologi selalu memiliki daya tarik yang menakjubkan, salah satunya film "Gravity" besutan sutradara Alfonso Cuaron. Di mana kita tahu gravitasi hanya ada di bumi, sementara film ini menceritakan kebalikannya, perjuangan hidup di luar angkasa agar bisa kembali menjejak bumi oleh Gravitasinya.

Setting luar angkasa inilah membuat film ini menarik, dan tentunya sangat meringankan sang sutradara karena tak butuh banyak peran. Hanya diperankan oleh Sandra Bullock sebagai Ryan Stone tenaga ahli mesin satelit dan George Clooney sebagai Matt Kowalski pengendali mesin pesawat luar angkasa. Lainnya menurutku hanya pengisi suara. Hemat tak menghabiskan banyak duit, settingnya tak banyak pula.

Keduanya tergabung dalam misi memperbaiki salah satu satelit luar angkasa milik Amerika. Semuanya berjalan lancar. Namun pada hari ke-tujuh di luar angkasa, Rusia meledakkan salah satu satelit miliknya. Puing-puing ledakannya menabrak pesawat luar angkasa yang ditumpangi. Hancur, begitupun para awak di dalamnya.

Angkasa luas yang hampa udara dan tak berarah. Membuat semuanya terpisah, terombang-ambing sendiri bersama puing-puing termasuk Dr. Stone dan Kowalski, keduanya selamat karena berada di luar pesawat, namun terpisah jauh. Beruntung alat komunikasi yang mereka gunakan masih berfungsi, meskipun terputus dengan sambungan markasnya di bumi, dapat mempertemukan mereka.

Dari sini aku tahu ternyata dalam baju astronot itu terdapat alat kejut, atau istilahnya pendorong yang terdapat pada belakang bajunya dan bisa dikendalikan agar dapat menjangkau sesuatu. Dan alat kejut inilah yang membuat Kowalski, bisa menjangkau Dr. Stone. Tentu alat ini tidak selalu digunakan. Dalam kondisi terdampar, alat tersebut bisa menjadi oksigen cadangan bila simpanannya habis. Sehingga untuk menghematnya keduanya mengikatkan diri dengan tali. Tentu bukan rumput jepang (jawa: raffia), apalagi rumput Indonesia.

Merekapun bersama-sama kembali ke stasiun awal. Namun sayang, tak ada yang tersisa. Mayat-mayat kru mereka beterbangan. Dr. Stone yang notabene merupakan misi pertamanya sebagai astronot, panik. Sejak terombang-ambing sendiri dan sekarang menemukan kenyataan tak ada yang bisa membawanya kembali ke bumi. Hal ini fatal, karena kepanian akan membuat simpanan oksigennya terkuras. Kowalski, sang astronot yang sudah terlatih dan berpengalaman, mencoba menenangkannya dengan banyak bercerita.

Satu-satunya jalan agar keduanya dapat selamat adalah dengan mencapai stasiun luar angkasa milik negara terdekat, yaitu China. Kemudian menggunakan pesawat olak-aliknya turun ke bumi. Namun sayang, simpanan oksigen milik Dr. Stone tak mencukupi meskipun ia sudah memakai cadangan di bajunya. Kowalski memutuskan untuk menjangkau stasiun terdekat, milik Rusia. Meskipun mesin pesawatnya tak bertenaga penuh setidaknya mampu membantu menjangkau China.

Namun, ketika hendak mencapai stasiun Rusia. Dr. Stone tak mampu menahan kecapatan tubuhnya. Ia memang tak bisa mengerem dengan benar sejak simulasi. Beruntung ia tidak menabrak. Yang ada mereka saling tarik menarik. Dan menyebabkan tali mereka terputus. Kowalski terpisah jauh darinya. Alat komunikasi yang masih terhubung, benar-benar dimanfaatkannya untuk membimbing Dr. Stone.

Ketegangan mulai timbul ketika Dr. Stone berjuang sendiri. Ia harus menghadapi sulitnya meluncurkan pesawat, menghadapi badai matahari sampai sulitnya memisahkan diri dari terbakarnya pesawat Rusia yang dia pakai. Ternyata dalam badan pesawat luar angkasa itu terdapat kapsul (olak-alik) atau pesawat kecil yang anti bakar dan harus ia lepaskan dari pesawat agar selamat.

Ada juga rasa haru ketika Dr. Stone mulai putus asa tak bisa menghubungi penduduk bumi dengan radio dalam pesawat tersebut. Yang ada dia tersambung dengan sebuah pesawat radio milik orang China, sama sekali tak ia mengerti bahasa yang dipergunakan orang tersebut. Satu-satunya yang membuat ia tenang ketika ia mendengar suara Anjing dan tangisan anak dari pemilik radio. Ia meminta anjingnya untuk terus menggonggong dan menyanyikan lagu nina bobo untuknya. Dr. Stone merasa, tak ada yang lebih tenang ketika ia meninggal dan ditemani oleh suara dari penduduk bumi. Lalu bagaimanakah nasib Dr. Stone di luar angkasa? Apakah bisa berhasil menjejak bumi? Yuk nonton saja filmnya daripada penasaran, ternyata tanganku juga capek ngetik. Ini aja belum selesai. HEhehe

Yang pasti, film ini penuh ketakjuban. Tentulah itu ilmu pengetahuan, dan juga keindahan bumi kita dari luar angkasa. Meskipun tersaji dalam fragmen fiksi sebuah film, dapat memberikan gambaran betapa Allah Maha Luas lagi Maha Agung lagi Maha Besar. Apa yang Dia ciptakan sungguh penuh perhitungan. Termasuk Atmosfer dengan lapisan-lapisannya mampu menghalau bumi dari benda-benda asing luar angksa. Tak lebih adalah sebagai wujud Maha Kasihnya kepada kita.

Dan hal mendasar yang dapat kita petih. Film ini memberikan banyak pelajaran tentang arti rasa syukur. Dimana ketika limpahan udara terhampar luas di muka bumi, begitu berarti bagi para astronot di angkasa sana. Kita tak perlu membayar, tersaji gratis untuk sepuasnya. Sementara aku tak bisa menghitung berapa duit untuk sebuah astronot itu. Bertriliyunan mungkin? Serta memberikan makna tentang arti Keluarga, teman dan orang-orang di sekeliling kita adalah mereka yang memberikan warna kehidupan. Jangan disia-siakan. :D

Nah ini nih kukasih scene film Gravity
Sesaat setelah Kowalski terpental karena tali penghubungnya dengan Stone terputus
Ini si Kowalski saat terpental dari tali dan mengatakan kepada Ryan (panggilan Kowalski kepada Dr. Stone) akan keindahan matahari terbit di belahan Hindia. Hiks... pengen nangis. Karena Kowalski ingin menghibur Ryan agar optimis.
Saat Ryan Stone dan Kowalski masih bersama dalam satu tali penghubung
Saat keduanya saling mengikat diri agar tak terpisahkan di belantara antariksa. Kowalski banyak bercerita hal menyenangkan supaya Ryan gak panik.
Dari berbagai sumber disatukan dalam photo grid
Saat tali mereka putus, kaki Ryan tersangkut parasut pesawat milik Rusia. Pada scene ini kita akan diingatkan dengan scene film vertical limit namun kondisinya di film Gravity ini di angkasa sementara vertikal limit di tebing curam. Ryan kemudian berhasil meraih tali milik Kowalski, namun sayang talinya kurang kuat menahan beban keduanya. Ryan kekeuh mempertahankannya walaupun Kowalski memaksa agar dilepas. Jadilah Kowalski yang memilih melepas kait tali pada baju astronotnya.
Dari berbagai sumber
Scene Ryan ketika sudah mencapai pesawat Rusia dan harus mengendalikannya menuju pesawat China.

PS : Kesimpulan dari Film Gravity ini sederhana, ternyata hidup di luar angkasa itu mustahil pakai banget.

20 comments:

  1. Resensi ini bikin saya ingin nonton filmnya, mbak :D
    Baru tahu dari artikel ini kalau di balik baju astronot ada alat kejutnya, mbak. Trima kasih infonya :).

    Salam hangat dari Surabaya :)

    ReplyDelete
  2. uwaaa....jadi penasaran ilmnya mbk^^

    ReplyDelete
  3. Aku udah punya Kak filmnya, kemaren teman baru downoad. Tapi belum ditonton. Abis baca reviewnya kakak jadi semangat pengen nonton langsung. Makasi ya Kak udah mau ngereviewin :)

    ReplyDelete
  4. Kalau tidak salah saya sudah nonton dari hasil download, tapi sepertinya file pilemnya udah kehapus dech

    ReplyDelete
  5. saya udah nonton film ini, pada awal scene agak kecewa karena kurang greget pembukaannya, begitu ditungguin eeh ternyata bikin melongo dan berdecak kagum

    ReplyDelete
  6. wah, mbak Nunu, ini sih film kesukaan suami saya mbak, suami saya tuh paling hobi bgt nonton film yg berbau sci-fi kyk gini.., kalo rumah kita deket sih, saya pinjem deh filmnya, hehe :D

    ReplyDelete
  7. ahhh...pengen nonton...
    filmnya gak membosankan cuma dimainkan segelintir orang gitu??

    ReplyDelete
  8. para penggemar george clooney pasti senang nih

    ReplyDelete
  9. Saya telat ma'. waktu ada info trailer-nya,dah masuk agenda film yg mau di tonton. Eh, pas ke tkp film'y dah kaga tayang lagi

    (upps'ko jadi curhat) hehehe tapi film ini emang bagus banget

    ReplyDelete
  10. Sepertinya film yang menarik. Penonton diajak berpikir dengan suguhan yang ada. bahwa ternyata fakta di luar angkasa itu begini dan begini lho.

    ReplyDelete
  11. biasanya film Sandra Bullock suka romantis. Kalau ini, ada romantisnya, gak? :)

    ReplyDelete
  12. kayanya di nb ku ada nih film ini, kirain gak ramee >.<
    cobain nonton ahh :D

    ReplyDelete
  13. Wah penasaran jadi pengen nonton nih, hehehehe :D

    ReplyDelete
  14. Dilihat dari tulisannya, ternyata film ini mengandung banyak hikmah. Jadi penasaran...

    ReplyDelete
  15. Film seperti ini bukan hanya sekedar hiburan tetapi ada segi ilmiahnya juga ya jeng.
    Tentu ada ketegangan di dalamnya
    Terima kasih resensinya
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  16. Aku baca reviewnya aja megap2 karena deg2an... apalagi nonton filmnya langsung ya?

    ReplyDelete
  17. reviewnya menarik.. tp aku keknya lbh suka baca reviewnya deh drpd nonton pelem lgsg. Soalnya aku krg suka ntn pelem bersetting luar angkasa, bikin ngantuk.. hihihi

    ReplyDelete

Thanks for comming and no spam please

Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa

Feel Free To Follow My Blog