Thursday, July 24, 2014

Keriuahan Ramadhan di Masjid Al Akbar Surabaya

Ramadhan enggak asyik rasanya tanpa berkunjung ke Masjid Al Akbar Surabaya. Masjid nasional yang memiliki 5 kubah ini menjadi magnet tersendiri bagiku dan mungkin bagi sebagian masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Pasalnya di areal masjid yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Agung, terdapat beragam tradisi Ramadhan yang menjadi pusat kegiatan selama ramdhan.

Tausiyah Ramadhan
Sayang, hari hampir gelap ketika aku dan suamiku sampai di Masjid Nasional Al Akbar. Pas waktunya adzan Maghrib. Sehingga melewatkan tausiyah yang setiap hari ada di Masjid ini menjelang berbuka. Bahkan sempat acaranya disiarkan langsung Global Tv dan stasiun TV lain. Tetapi aku cukup mendapat pencerahan sejenak karena tausiyahnya menggunakan microfon yang menggema ke seantero sekitarnya. Lamat-lamat aku dengarkan dari jalan raya menuju Masjidnya.

Buka Puasa Bersama
Banyak yang menjadikan Al Akbar sebagai tempat buka bersama dengan keluarga, teman atau pasangan. Seperti halnya aku dan suamiku, Al Akbar memang menawarkan beragam pilihan menu berbuka khas dari berbagai kota di Indonesia yang ada di Bazar Ramadhan. Selain juga Al akbar menyediakan takjil gratis bagi Jamaah tausiyah menjelang berbuka.

Tetapi setelah sholat maghrib, di halaman masjid sisi timur, aku disuguhi pemandangan berbeda. Pelatarab masjid dipenuhi orang duduk-duduk. Beberapa saling bergerombol. Ada yang sekedar istirahat, tak sedikit yang sengaja membawa bekal dari rumah untuk disantap bersama. Yap, seperti piknik iftar.

Aku sendiri ketika berada di sini sedang menunggu suami yang sudah janjian bertemu di pelataran timur masjid, untuk kemudian mencari menu santap buka di area bazar Ramadhan Al Akbar.

Bazar Ramadhan
Bazar inilah yang menjadi magnet kemeriahan Al Akbar. Hampir setiap tahun Al Akbar membuka peluang bagi yang punya usaha untuk membuka stand di Bazar Ramadhan Al Akbar Surabaya. Mulai dari baju, makanan, sampai dengan layanan perbankan. Bazar dibuka sejak menjelang maghrib dengan keramaian berpusat di kuliner Ramadhannya, menjelang sholat tarawih sampai dengan tengah malam stand-stand fashion banyak antri. 

Dari hari ke hari pengunjungnya tak kalah banyak, bahkan mungkin lebih banyak dari orang sholat di dalam masjidnya. Apalagi moment menjelang lebaran seperti ini, jalan setapak depan stand yang dilalui pengunjung seringkali macet. Dalam keadaan seperti ini pengunjung harus benar-benar ekstra hati-hati agar tak kecopetan.

Lomba-lomba Ramadhan
Patrol atau kreasi musik dan bunyi-bunyian untuk membangunkan orang sahur menjadi jenis lomba yang dikompetisikan beberapa Ramadhan terakhir. Acaranya  berpusat di pintu masuk sebelah timur Masjid menjadi iringan musik pengunjung yang sedang belanja.

Iktikaf Bersama
Meskipun di luar masjid tak ubahnya pasar tumpah, hari-hari terkahir Ramadhan seperti ini dalam masjid juga tak kalah ramai. Ramainya dengan penuh kekhidmatan dengan beragam kegiatan itikaf dari beberapa organisasi maupun perorangan. Ada yang sholat sunnah, tilawah, bahkan sampai tidur di Masjid. Dulu saat masih aktif di organisasi BKPRMI (Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) aku sering mengikuti i'tikaf termasuk di masjid agung ini, menginap dengan membawa bekal untuk sahur keesokan harinya.
Masjid Agung dengan segala keriuhannya di bulan Ramadhan menimbulkan pro dan kontra. Diakui memang menawarkan pesona berbeda bagi setiap orang. Ada yang dengan niat beribadah, berbelanja, jalan-jalan, ataupun beribadah sambil berbelanja dan sebaliknya. Kita tak bisa mengahakimi hak setiap orang, masing-masing memiliki penilaian tersendiri. Begitu kepada pihak masjid, justru dengan ini menjadikan nilai lebih bagi mereka yang meniatkan diri berbelanja sembari beribadah di Masjid.

Kalian pernah ke masjid ini?

No comments:

Post a Comment

Thanks for comming and no spam please

Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa

Feel Free To Follow My Blog