Serabi Ketan Petulo, jajanan buka puasa di Sidoarjo |
Kapan hari aku buka puasa dengan menu Serabi Ketan Petulo, kombinasi dari 3 makanan; serabi, ketan nasi, dan mie petulo dengan siraman kuah santan manis asin. Hampir di seluruh masyarakat jawa mengenal makanan ini, apalagi ketan dan serabi yang sudah membumi. Yang aku garis bawahi di sini adalah petulo yang di setiap daerah atau kota, berbeda penyajiannya.
Ada yang hanya petulo saja dengan aneka warna-warni; umumnya merah, putih dan hijau, atau cukup di sajikan dengan parutan kelapa dan gula. Nah, kalau di tempatku, Sidoarjo, disajikan seperti gambar di atas, dikombinasikan dengan makanan lain yang satu rasa. Tapi, bisa jadi lho, satu daerah Sidoarjo saja, juga enggak begini penyajiannya.
Sementara apa sih petulo itu?
Petulo adalah penganan atau jajanan yang terbuat dari tepung beras dan dicetak panjang spiral seperti mie. Hampir sama strukturnya dengan mie, bedanya mie ada gurihnya, ini makanan rasanya manis dari kuahnya. Sebagian masyarakat ada yang menyebutnya juga sebagai putu mayang. Tetapi di daerahku sini, Sidoarjo, umumnya menyebut petulo. Ada mie petulo dan ada juga krupuk petulo. Nah lho?
Krupuk petulo. Nggak punya gambar jadi pinjem dari blog ini |
Iya, bentuknya spiral kayak mie, hanya saja pengolahannya memang digoreng. Biasanya berwarna putih bercat merah tengah-tengahnya. Rasanya gurih dan kunyahannya lumayan keras, itu yang bikin gurih. Jika mie petulo kerap dijumpai sebagai menu buka puasa, krupuk petulo akan dijumpai ketika ada orang hajatan. Biasanya sebagai oleh-oleh tamu undangan, lengkap dengan penganan jawa lainnya, seperti rengginang, krupuk puli, kembang goyang dan sebagainya. Krupuk petulo ini yang paling aku demen daripada yang lain
Tetapi sayang, dewasa ini jarang sekali aku menemui krupuk petulo. Seiring dengan tingginya tingkat kepraktisan, banyak orang yang lebih memilih jajanan oleh-oleh tamu diganti dengan roti kardusan. Katanya emang lebih praktis dan enggak buang-buang tenaga. Justru sangat disayangkan karena kita telah mengubur setidaknya satu makanan adat jawa.
Padahal mie petulo atau putu mayang, juga dikenal lho di Thailand. Bahkan dijadikan makanan pokok, tapi entah untuk krupuknya. Semoga kita lebih peduli ya dengan makanan adat kita. Jangan sampai deh, nantinya diaku-akuin oleh negara lain baru kita teriak-teriak. :D
Haish.. Mantap kali serabinya, Mbak.. *kuatin iman, Beb!*
ReplyDeleteWahhh ... mbak Nunu saya bacanya sambil nunggu Zuhur tiba ... yaa gitu deh *ngiler.com jadinya ... karena suka banget jenis penganan model ini, walau belum pernah nyicipinnya , tapi yakin enakkkk :)
ReplyDeletesangat disayangkan yia bos... makanan tradisional semakin tergantikan dengan makanan zaman sekarang yang lebih praktis... hm...
ReplyDeleteuenaak...
ReplyDeleteWah enak ini pastinya :D
ReplyDeleteDitempat saya juga ngetren serabi mbak, rasanya memang mantap :D
unik-unik ya bentuknya...
ReplyDeletePadahal sya juga asli jawa tapi baru tau saya mbak tentang jajanan petulo ini.hehee
ReplyDeleteBaru tahu soal Petulo aku :D
ReplyDeleteKalau disajikan seperti itu, saya belum pernah nyicipi, Mbak Nunu. kalau di kampus saya, Petulo itu dikenalnya dengan sebutan Pattola. biasanya disajikan dengan siraman gula merah pakai tepung apa yah, kentel gitu pokoknya, Mbak.
ReplyDeleteSerabi dan ketan saya tau, tapi petulo-nya itu lhooo...baru tahu dari sini ...
ReplyDeletesaya yang jawa ajah ga tahu makanan ini gan...parah nih
ReplyDeleteSerius baru tau penganan ini, Mba. Kalau putu mayang tau. Tapi, setahu saya bentuknya enggak kayak di atas. Beda penyebutan kalik, ya.
ReplyDeleteenak banget mbak,,,
ReplyDeletemasih pagi mba..jadi ngebayangin serabinya nih he he he
ReplyDeleteWah, Kalau di Thailand itu putu mayang namanya apa ya?
ReplyDeleteJadi kangen kampung halaman :'D
iki panganan opo mbak?
ReplyDeleteenak ora?
putu mayang masih ada yang jual di tempat saya. Walopun jualnya di supermarket :)
ReplyDeleteSuka lihatnya tp klo makan...eittt tunggu dl...
ReplyDeleteSuka merinding makan yg lembek2 gni...klo terpaksa mkn pasti garuk2 muka ma kepala... hiiiiii merinding...
Oh, ini namanya Mie Petulo tho mak, di sini juga ada tapi saya lupa namanya. Makannya pakai gula merah kalau di sini.. Wah, itu enak ya..pakai ketan dan surabi plus kuah santan yang gurih.. Sayang di sini gak ada..
ReplyDeleteserabinya unik mbak
ReplyDeleteDi tempatku juga begitu kok mbak. Persis. Di dekat rumah ada 2 yang jualan petulo seperti itu. Di pasar malam Gading Fajar. Saya sering beli juga.
ReplyDeleteThank you very much for the information.
ReplyDelete