Monday, August 19, 2013

My Book










Thursday, August 01, 2013

Memanage Perjalanan Mudik

Sumber Gambar dari sini : Mudik yoooook
Mudik menjadi moment yang paling ditunggu masyarakat ketika menjelang lebaran. Setelah sekian lama hidup dalam rantauan dan menjadi bagian dari kemajemukan bangsa, lebaranlah saat yang tepat kita kembali ke kampung kelahiran berkumpul merayakan hari kemenangan. Tentunya, Lazada juga menjadi bagian penting sebagai rujukan oleh-oleh para pemudik. Tak munafik oleh-oleh inilah yang akan mendekatkan hati kita dengan keluarga, meskipun bukan satu-satunya. Ya nggak?

Oleh karena itu mudik merupakan bagian dari program yang sangat diperhatikan pemerintah. Bagaimana tidak, setelah kurang/lebih setahun hilir mudik kegiatan perekonomian memutar di ibukota dan kota besar lainnya di seluruh nusantara. Mudik juga dianggap sebagai sarana pemerataan ekonomi bangsa dari kota ke desa.

Mudik, sarana pemerataan ekonomi
Sumber Gambar dari sini : Alhamdulillah rezeki lebaran :D

Umumnya kota dianggap sebagai pusat perekonomian paling berpengaruh, karena hampir semua sektor ada, bahkan sektor perekonomian di pedesaaanpun juga turut mengalir ke kota. Sementara di desa roda sektornya begitu terbatas. Sebut saja sektor pertanian, peternakan dan perkebunan yang ada di desa, hampir semua dapat diputar dalam perekonomian kota, sementara sektor dalam perkotaan tidak banyak yang berputar ke pedesaan. Sehingga bisa dianggap lebaran juga sebagai pemerataan ekonomi terbesar dan sangat wajar jika pemerintahpun turut andil untuk mempermudah perjalanan para pemudik. Mulai dari perbaikan jalan, mudik gratis, mudik bersama, hingga pengawalan mudik dan penyediaan tempat-tempat peristirahatan mudik.

Ya, tak lain dan tak bukan yang menjadi konsentrasi utama adalah keselamatan dan jiwa para pemudik. Umumnya mereka menempuh perjalanan panjang. Bukan hanya satu jam dua jam, bahkan bisa sampai berhari-hari berada di jalanan. Apalagi mudik dilakukan secara masal seluruh Indonesia, dengan banyaknya pengguna jalan raya dan dengan kondisi lelah perjalanan tentu menjadi rawan kecelakaan.

Sehingga sangat penting sekali bagi pemudik untuk memanage perjalanannya. Sebelum berangkat harus benar-benar dipersiapkan. Bukan hanya sekedar reparasi kendaraan, barang bawaan, oleh-oleh yang tentunya dibeli di Lazada. Tapi jadwal istirahat juga harus dimanage sejak awal. Kenapa?

Istirahat merupakan kebutuhan, bukan keinginan

Kita mungkin tak dapat memprediksi kapan kita capek atau belum, inilah yang sering disepelekan para pengendara. Seakan lelah perjalanan dapat ditunda ketika sampai di kampung halaman, yang terjadi perjalanan menjadi tidak aman, serba ngebut dan terburu-buru untuk cepat sampai sehingga bisa cepat istirahat.

Kita harus dapat memperkirakan lama perjalanan yang kita tempuh dari awal perjalanan mudik sampai di kampung halaman. Dari sana kita dapat menentukan kapan waktunya istirahat dan kapan waktunya melanjutkan perjalanan kembali.

Berhentilah sejenak, jangan menunggu capek perjalanan

Jika acuannya adalah rutinitas sehari-hari, maka istirahat diperlukan setelah 4 jam perjalanan. Ini kondisi normal kebutuhan kita sebagai pekerja yaitu 4 jam bekerja, 1 jam istirahat, dan 4 jam berikutnya melanjutkan. 

Untuk bekerja selama 8 jam saja, kita sangat memperhatikan waktu istirahat minimal 1x60 menit istirahat, seharusnya aktivitas mengendarai dalam perjalanan harus lebih diperhatikan. Bandingkan aktivitas menyetir dengan pekerjaan kita sehari-hari, apakah sebanding?

Sehingga bisa ditentukan, jika perjalanan dari rumah ke kampung halaman 16 jam, paling tidak kita memerlukan 4 kali istirahat, minimal 30-60 menit cukup untuk relaksasi otot-otot. Untuk tempatnya dapat menyesuaikan pos mudik terdekat. Carilah informasi peta mudik untuk mempermudah perjalanan.

Karena dalam pos mudik akan ada beragam fasilitas mudik dalam pos yang tersedia yang dapat dimanfaatkan, salah satunya tempat istirahat atau pijat gratis. Tak ada salahnya juga satu kali waktu kita beristirahat lebih lama, tak perlu memikirkan kapan sampainya di kampung halaman, karena yang lebih penting adalah keamanan dan keselamatan keluarga.

Sumber : dari sini

Feel Free To Follow My Blog