Wednesday, May 07, 2014

Proteksi Gadget Anak Dengan Cerdas

Aplikasi Anak Cerdas di Google Store
Sudah naluri jika anak memiliki ambisi keingintahuan yang tinggi. Melihat apa saja yang nampak baru atau bahkan aneh olehnya selalu menimbulkan pertanyaan. Alih-alih orang tua menjawab justru menimbulkan pertanyaan baru bagi si kecil. Apalagi dengan yang namanya gadget, mulai dari kamera digital sampai gadget orang tua menimbulkan rasa penasaran mereka. Tak ayal kadang ketika aku hendak mendekati para keponakanku untuk sekedar bermain dengan mereka yang ditanya pertama kali justru, "Tante, henponnya mana?" atau kadang to the point, "pinjam henponnya Te?"

Bagai makan buah simalakama. Meminjami salah tidak meminjami pun terkadang anak-anak jika sudah mengeluarkan jurus tangisnya membuat para orang dewasa terlebih orang tuanya sendiri, akan menuruti semua kemauan anak termasuk sekedar meminjami gadget. Padahal siapapun tahu gadget sekarang begitu canggihnya hingga ia mendapat julukan si telepon pintar. Pintar menjawab pertanyaan apa saja dan pintar memendekkan dimensi jarak antara Amerika dan Indonesia, karena ia tersambung internet. 
Ilustrasi: Anak dan gadget (credit)
Ponakanku sendiri sudah paham benar bagaimana kerja si telepon pintar ini. Walaupun hanya sekedar gamers dengan cekatan ia mendownload games-games kesukaannya dia. Yang tidak ia sadari justru dampak games-games itulah yang dapat membentuk karakternya. Bahkan lebih jauh orang tua kudu ngerti mana games yang baik untuk anaknya dan mana yang enggak boleh. Tetapi apa iya orang tua bisa membersamai anak 24 jam?

Fatalnya lagi jika yang dipakai anak adalah gadget orang tua. Seperti kasusku dengan keponakanku yang sering banget meminjam smartphoneku. Meskipun konten-konten dan aplikasi yang terinstal adalah yang tergolong "aman". Aman bagi orang dewasa belum tentu aman bagi anak kecil. Contoh saja aplikasi message yang memang pribadi. Bisa jadi didalamnya terdapat rahasia ibu dan ayahnya yang tidak boleh diketahui oleh anak.

Pengalaman juga beberapa kali aku mendapat sms tidak jelas atau telepon dari seorang teman yang ujung-ujungnya gadget teman tersebut sedang dibuat mainan anaknya. Atau bahkan aku sendiri kerap kehabisan pulsa perihal tersebut, gadgetku dipencat-pencet oleh keponakanku hingga tanpa sengaja menelepon orang lain.

Yang lebih parah, keponakanku yang masih TK nol kecil selalu penasaran dengan iklan di TV, termasuk iklan layanan sebuah provider yang dengan cara ketik ini kemudian kirim ke nomor ini. Oleh keponakanku, yang belum tahu maksud iklan layanan tersebut mendaftarkan begitu saja, "Nih te, aku sudah bisa sms pakai hape tante," ujarnya memamerkan keahlian yang baru saja ia lakukan.

"Sms siapa sayang?" Tanyaku penasaran. Jangan-jangan ia sms temanku lagi.

Tak berselang ada sms masuk memberitahukan pendaftaran layananku berhasil. Layanan yang beberapa menit yang lalu iklannya aku lihat bersama ponakanku. Pantesan kapan hari sebelumnya pulsa suamiku terpotong begitu saja atas layanan provider yang tidak ia daftarkan, rupanya didaftarkan oleh sang keponakan tercinta. Dan kemudian hapeku jadi korban.

Sementara aplikasi media sosial yang umum ada di semua smartphone, sejatinya tak layak dikonsumai anak-anak. Bagaimana mungkin anak mampu paham bahasa status orang-orang dewasa? Atau bagaimana mungkin orang tua bisa menjamin kesekian ribu teman atau followernya di medsos statusnya tak berdampak negatif ketika anak kita membacanya? Maka yang perlu dilakukan orang tua adalah "sekali lagi" memproteksi anak, terlebih memproteksi gadget sebagai langkah utama proteksi dini.

Memproteksi gadget orang tua bukan berarti melarang anak menggunakan gadget orang tua. Anak juga perlu mengenal tekhnologi meskipun ia sendiri juga masih belum layak mendapat fasilitas gadget. Sesekali tak masalah jika orang tua juga turut berbagi dengan anak. Bagaimanapun gadget akan membuatkan banyak belajar, mulai dari tekhnologi sampai permainan yang akan mengembangkan motoriknya. Bagaimana caranya?
Fitur Zona Anak dengan memasukkan kata sandi pada pengaturan Aplikasi Anak Cerdas
Acer Indonesia atau AcerID melalui inovasinya menghadirkan Aplikasi Anak Cerdas yang berguna bagi orang tua untuk membatasi anak membuka aplikasi yang hanya diizinkan oleh orang tua. Semacam polisi, sistem aplikasi ini akan berjalan sesuai yang diperintahkan atasannya, yaitu orang tua. Agar polisi ini berjalan dengan baik. Orang tua cukup mengatur aplikasi yang boleh dan tidak boleh dibuka oleh anak yang akan dilindungi oleh sandi yang hanya diketahui oleh orang tua. Ketika aplikasi ini sudah diatur, secara sengaja atau tidak sengaja anak memencet aplikasi yang disembunyikan, aplikasi tersebut tidak bisa jalan. Dalam kondisi ini, gadget menjadi Zona anak. Dan baru bisa jalan ketika dinormalkan kembali oleh orang tuanya melalui sandi dan beralih menjadi gadget zona orang tua.
Modus gadget zona anak
Selain mengaktifkan modus zona anak pada gadget, aplikasi anak cerdas juga membantu orang tua dalam mengontrol aplikasi apa saja yang sudah dijalankan si anak serta berapa lama kuantitas masing-masing aplikasi yang sudah ia buka. Apakah ia lebih banyak memainkan aplikasi games atau memainkan aplikasi belajarnya? Orang tua bisa mengaktifkan fitur laporan penggunaan agar gadget yang ia gunakan efektif untuk belajar bukan sekedar main-main. Jika ternyata ia menggunakan aplikasi belajarnya di gadget, orang tua bisa mengukur perkembangan belajarnya melalui laporan yang lebih detail lagi seperti di bawah ini. 
Pantau aktivitas anak dengan mengaktifkan fitur Laporan Penggunaan aplikasi
Aktifkan laporan lebih detail
Aplikasi ini gratis bisa di download melalui smartphone di Google Store atau App Store. Mudah dan ringan downloadnya, berkisal antara 14 Mb sehingga tidak memenuhi space smartphone. Seta otomatis terinstal sehingga bisa langsung digunakan.

Dengan aplikasi anak cerdas, orang tua menjadi tenang anakpun akan aman dari pengaruh negatif lainnya. Termasuk tidak ada lagi kasus kehabisan pulsa karena si anak salah pencet nomor telepon teman karena semua sudah aman berkat adanya aplikasi anak cerdas. Ya kan?

Postingan blog ini diikutsertakan dalam lomba blog aplikasi Anak Cerdas kerja sama Kumpulan Emak Blogger dan Acer Indonesia

17 comments:

  1. Aplikasi ini sistem apa, Mbak? Berbayar ngga?

    ReplyDelete
  2. suka bgt sm aplikasinya..seru ;)

    ReplyDelete
  3. buat android user dong ya? tapi menurut gue ortu tetep kudu jadi guru dan pengawas yg baik buat anaknya sendiri.. :_ *muga menang kontesnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eksak... Dijamin anak enggak akan bisa buka yang aneh2 kecuali aplikasi yang diperbolehkan ortu. Berbeda jika ia menggunakan hape lain. Misal pinjam teman yabg enggak ada proteksinya.

      Delete
  4. semoga sukses dengan lombanya mbak...

    ReplyDelete
  5. wah,,,cerdas bget ini,,makasih infonya mbak nunu :)

    ReplyDelete
  6. memang harus gini ya mbak nunu..harus diproteksi ...

    ReplyDelete
  7. Bagus banget, bis kontrol aplikasi sesuai kebutuhan anak,
    Mesti pasng neh...makasih mba..

    ReplyDelete
  8. wah iya. ponakanku juga serng main sms gitu mbak nunu

    ReplyDelete
  9. kalau gadget yang biasa gmna yah maksudnya yang bukan untuk anak-anak? adakan sekrang gadget anak dan gadget biasa. soalnya anak kecil juga ingin bermain gadget tuh loh masalahnya

    ReplyDelete
  10. aku suka aplikasi ini, karena ada pasword yang dibuat oleh orangtuanya...aku dah donlod tapi gak ikut lombanya..hiks....sukses ya Mak

    ReplyDelete
  11. Serius, paling snewen kalau ada kasus pencolongan pulsa karena ponakan telah klik ini itu. :D

    Saya sering banget, Mba. Tapi, hanya bisa sabar, ya. Sabar terselubung. :D

    ReplyDelete
  12. Wah smoga sukses mbak lombanya...
    Btw anak-anak sekarang emang pinter2 pegang gadget mbak, biasanya sih kalo ada ponakan yang minjem langsung tak pindah ke mode airplane :D

    ReplyDelete
  13. Ini mantep sekali ni....., meski belum punya anak.. ini ancang2 buat punya anak dari istri tercinta.. meski lom nikah :)

    ReplyDelete
  14. saya sangat setuju dengan adanya gadget anak cerdas ini, meskipun belum pernah mencobanya tapi saya mempunyai aturan tersendiri dalam membatasi anak-anak menggunakan smartphone dan sejenisnya, salah satunya adalah tidak membelikan smartphone jenis apapun karena pada intinya smartphone digunakan untuk orang dewasa, bukan anak-anak
    makasih ya artikelnya, informatif banget,,

    ReplyDelete

Thanks for comming and no spam please

Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa

Feel Free To Follow My Blog