Hari itu minggu
15 May 2011 (aku lupa tanggalnya, ini data dari tanggal foto diambil) suamiku
minta ditemenin untuk sebuah acara yang digelar di Museum Mpu Tantular Sidoarjo. Acara
yayasan tempat suamiku bekerja, semacam baksos kesehatan. Tapi bukan bakti
social lah ya, ini menjadi rutinitas setiap bulannya bahkan bisa jadi setiap
minggu suamiku full kegiatan untuk santunan kepada anak yatim. Kadang berupa
pembagian uang saku, beasiswa sekolah, pembagian alat-alat sekolah, atau
seperti ketika itu acara cek kesehatan dan peningkatan gizi anak-anak dengan
memberikan suplemen dan makanan-makanan bergizi.
Lho kok
tempatnya di Museum sih?
Suamiku memang
kreatif, inovatif tapi tidak naïf. Baginya memberikan bantuan langsung ke panti
seperti yang sering dilakukan dengan mengadakan acara seperti ini paling tidak,
ada sedikit edukasi kepada anak didik (anak yatim) tentang sejarah mulai dari
senjata, transportasi, telekomunikasi sampai tekhnologi. Atau sekedar mereka
tau keberadaan museum Mpu tantular di daerah sendiri itu dimana sih?
Lho?
Eh iya lho,
banyak yang belum tau keberadaan Museum Mpu Tantular ini. Setahuku saja museum
Mpu tantular itu adanya di jalan Taman Mayangkara No. 6 Surabaya, bukan di
Sidoarjo seperti yang sempat aku bersitegangkan dengan suami. Aku sendiri ngotot
kalau Museum itu ada di Surabaya, tidak mau kalah dengan Suami yang bilang
kalau di sidoarjo juga ada. Padahal suami sendiri sudah cek lokasi pesan tempat
acara. Xixixixi dan terbukti aku yang salah, setelah membuktikan bersamanya.
Menurutku emang
keberadaannya yang tidak strategis berada di Jalan Buduran, Sidoarjo. Tepat di
bawah jembatan layang sebelah baratnya. Ibaratnya kalau kita mau belok ke
museum tidak bisa langsung belok (kan berada di bawah jembatan, bisa-bisa
mobinya terjun bebas) musti puter balik lewat bawah jembatan. Kalau sudah hafal
daerahnya sih mungkin bisa langsung banting setir ke arah bawah jembatan. Kalau
orang yang belum tahu mungkin akan lewat jembatan dulu baru keliahatan letak
museumnya yang jauh dari jangkauan jalan besar.
Jangankan orang
luar, sopir rent car orang sidoarjo
yang disewa suami untuk membawa perlengkapan acara jadi ambradul gara-gara
masalah sepele seperti ini, nyasar! Apalagi sopirnya pake acara ngambek nggak
mau nganter lagi barangnya. Padahal dari awal sudah di tunjukin ancer-ancer
letak museumnya yang di jawabnya dengan manggut-manggut. Karena percaya dia
orang Sidoarjo pasti taulah, maka aku dan suami melaju duluan untuk
mengkondisikan persiapan registrasi di tempat.
Namun, sampai
selesai registrasipun barang-barang yang diangkut rent car tak juga muncul di museum. Padahal suamiku sejak awal
sudah celingak-celinguk di pintu gerbang museum biar sopir rent car yang ditunggunya ga bablas. Yang ada
suamiku malah kayak ayam kalkun nyari mangsa. Nomor HP rent car dihubungipun tidak ada jawaban
sama sekali dari pemilik hape. Nie Hape tarok sampah apa ya?. Panggilan puluhan kali kagak ada jawaban.
Karena waktu tempuh Jalan KH. Mukmin (kantor suami) ke Museum yang terlalu meleset jauh dari prediksi maka aku yang tidak sabar segera nancap motor ke rumah pemilik rent car yang memang sudah langganan suami itu.
Karena waktu tempuh Jalan KH. Mukmin (kantor suami) ke Museum yang terlalu meleset jauh dari prediksi maka aku yang tidak sabar segera nancap motor ke rumah pemilik rent car yang memang sudah langganan suami itu.
Tidak ada yang
bisa ku temui di rumah selain, anak kecil yang nonton doraemon kupaksa untuk
manggil bapak atau ibuknya.
Tak lama ibuknya
keluar dan aku menceritakan apa yang terjadi kepada istrinya. Eh ternyata
istrinya bilang katanya suaminya tidak bisa menemukan tempat museum, alias nyasar bablas alas dan
mengembalikan barang-barang perlengkapan acara kembali ke kantor.
JEDUEEEEERRR..
-->
What the....? Hei untuk apa ada HP kalo pake acara nyasar
segala. Alasan klasik yang katanya Hape tertinggal. Mulut? Mulut kemana mulut?
Tidak bisakah berhenti sebentar dan bertanya kepada orang? dimana letak museum?
Apa susahnya ngomong? Aku nggak punya pulsa!
APA-APAAN INI?
Pikirku yang meski tidak ikut punya gawe namun geli sendiri dengan sikap sopir rent car yang tidak bertanggung jawab
dengan seenaknya mengembalikan barang ke kantor tanpa confirm telpon kek. Tidak
tau apa dengan keterlambatannya dia saja acara jadi kocar-kacir ini pake acara
mengembalikan dengan alasan karena ada yang rent
car ke Pasuruan.
Aku emosi, ingin
aku meluap-luap dirumahnya namun aku urungkan sejenak melihat tingkah polah
Doraemon dalam layar tipi yang ditonton anaknya. Akhirnya aku berlalu tanpa
pamit dan tanpa terimakasih sekalipun. Aku langsung menuju kantor cek barang,
ada tidaknya atau malah di bawa kabur karena belom di bayar suami. Untungnya ada.
Daaaaaaannnn….
Dalam perjalanan
menuju kantor aku melihat dengan jelas mobil yang terparkir di warung kopi
adalah mobil yang disewa suamiku. Masak sih aku lupa baru juga pagi tadi,
termasuk sopirnya yang ketauan banget kalo lagi ngumpet di belakang. Secara
tubuhnya yang gendut tidak mudah disembunyikan. HAHAHAHAHA GAK PROFESIONAL BANGET, tawaku keras-keras
dalam kesendirian nyetir motor menuju lokasi museum
Beruntung di
jalan aku nemu rent car dan langsung
aku sebet. Tak mau terulang lagi, sopirnya aku minta buntutin di belakangku
dari kantor suami sampai museum. Ckckckckck.. ini yang salah sopir apa letak
museumnya sigh?
-->
Begitulah kisah
perjalananku menuju ke Museum Mpu Tantular Sidoarjo yang penuh dengan liku. Di
kerjain sopir yang barang dikembaliinlah, sampai dibohongin yang nyatanya sopir
tersebut ngopi di sebelah ruko. Tapi seru kan, jadi ada sesuatu yang aku
ceritain disini coba kalo ngga ada, bisa-bisa melongo :D. Semoga ada pemerintah
ataupun pengelola Museum Mpu Tantular yang membaca kisahku ini dan bisa
memberikan petunjuk arah yang jelas ke arah Museum. Lebih-lebih ketika berada
mau nanjak ke atas jembatan layang harusnya di situ di beri papan nama menuju
museum. Supaya pengunjung tidak bablas. Dan kalau bisa sih bukan hanya papan
nama tapi baliho besar tentang gambar museum yang menandakan museum Mpu
Tantular sudah berada tak jauh dari baliho tersebut.
Oh ya.. nie link
album fotoku di facebook klik aja disini, kalau berkenan yang monggo di add
sekalian. Welcome saja :D
dari kirin; aku, kacab yatim mandiri sda, staff yatim mandiri (disamping fosil Dinosaurus) |
dari kiri; kacab yatim mandiri sda, staff yatim mandiri dan aku (disamping sepeda kuno satu roda) |
Aku disamping MOGE Jadul |
Motor dulunya seperti ini:D |
Habis acara; aku dan suami makan siang |
Aku dan suami di depan topeng-topeng |
Eh ya, foto terakhir ini, bukan foto di Museum Mpu Tantular tapi ini banner punnyanya Monda Siregar yang punya hajat:D
“Tulisan ini diikutkan pada Giveaway Pertama di Kisahku bersama Kakakin “
yang salah tuh sopirny mbak,ga bertanggung jawab banget,,,malas
ReplyDeleteoia,dimuseumnya aa motor antik juga jaman dulu,
sukses ya mbak buat GA nya^^
benar mba. malas, mungkin karena badannya yang gendut xixixixii..
Deleteamin :D semoga menaaaaaaaaaaang :D PEDE
Nunu, terima kasih ya sudah ikutan, Dan sudah kucatat sebagai peserta ya
ReplyDeleteterimakasih mba Monda :D senang bisa berpartisipasi :D
DeleteIbu juri datang... :D
ReplyDeleteTErnyata di museum itu banyak benda2 antik ya :)
Syukurlah, acara bisa berjalan dengan baik.
Itu fosil dino beneran ya?
eh.. monggo-monggo bu....
Delete#bingung mau nyiapi teh apa amplop ya :D hihihihi *)sok niru gaya korupsi masa kini. ah, apapun hasilnya tetep legowo yang penting bersih :D
Iya bund itu fosil dino :D alhamdulillah akhirnya lancar meski ada sedikit kendala
wah main ke MPU tantular, mau bikin juga reviewan nya tapi ndak jadi :D
ReplyDeleteseru2 sekali niar kuq ndak diajak toh bu nunu :D *kyok kenal2 deket toh minta ajak2* :D
iya bikin aja niar yang penting cerita kita kan beda :D eh sudah lewat ya
Deleteenggak papa kok lain kali siapa tahu bisan jala-jalan bareng :D