Sebenarnya acara bagi takjil sudah saya coret dari daftar kegiatan
IIDN. Mengingat *tanpa menimbang dan memutuskan* sulitnya penggalangan
donasi. Apalagi pengiriman proposal yang terlalu mepet begini saya jadi
psimis. Saingannya terlalu banyak bahkan beberapa instansi yang saya
datangi menolak terlebih dahulu dengan mengatakan sudah terlalu banyak
proposal yang masuk. Beruntung ada mbak Sri Rahayu yang membantu membawa
proposal tersebut, dan menawarkan ke tetangga-tetangganya. Bahkan mbak
Tri Nurhidayati yang baru saja bergabung beberapa hari gabung dengan
IIDN dengan ikhlas menghibahkan waktu dan tenaganya mengirimkan proposal
ke beberapa tempat sekaligus. Subhanallah, biarkan aku mengulangi
terimakasihku sekali lagi kepada kalian. Dan tanpa canggung dengan
semangatnya teman-teman sayapun mengagendakan takjil gratis ini.
Dimulai dari kenyasaran saya ke acara FLP sore itu. Tanpa
pikir panjang ketika menerima sms dari mbak Wiwik yang mewajibkan
angkatan 2 datang di acara bagi takjilnya FLP di Alun-alun tepat pada
sore harinya sebagai ganti KM (Kelas Menulis) yang ditiadakan, saya
langsung berangkat. Alih-alih ini karena saya tidak boleh absen lagi di
KM, mengingat kehadiran juga menentukan keanggotaan saya di sana. Tidak
mau dong saya di DO hanya gegara absen, hihihihi *murid teladan apa
penakut yaa. Tapiiii, setelah sampai tempat tidak saya temukan
seorangpun yang memiliki stempel FLP di jidatnya. Hem, semakin curiga
sayapun menelepon mbak Wiwik dengan mengabaikan *suku, agama, ras* -eh
maksudnya perbedaan SIM diantara kami.
Dan benar saja, saya salah tempat ternyata tidak di
alun-alun. Teman-teman sudah merangsek memburu di Rumah Yatim Ukhuwah di
daerah candi. Omegat, dimana lagi itu, sama sekali belum pernah saya
menginjakkan kaki ke sana.
Kesal dan sebal. Saya masih manyun sambil memutar motor, kenapa bisa
salah informasi begini? Katanya bagi takjil kok jadi buka bersama? Huh,
ini juga gara-gara semangat tidak mau di DO tadi, pemaksaan nih FLP.
Sampai di tempat, saya sudah melewatkan serangkaian acara.
Tapi, alhamdulillah tinggal sebentar udah mau buka, jadi perjalanan
panjang saya tadi sambil ngabuburit tanpa menunggu lama waktu buka.
Hahahaha
Dari situ saya tahu, ternyata saya yang salah baca sms.
Ternyata agenda hari ini sudah benar, buka bersama dengan anak yatim
sedangkan sms yang saya baca adalah agenda besok. Huaaa... pengen nangis
saya. Awalnya saya pikir saya sudah melewatkan acara bagi-bagi takjil,
beruntungnya masih besok. Ternyata saya masih diberikan kesempatan untuk
bersinergi acara alias joint dengan FLP. Mengingat kebanyakan
perempuan-perempuan di FLP juga ibu-ibu di IIDN Jatim. Pikir saja
sekalian saja, sekali jalan dua kegiatan hihihi. Perjuangan sayapun
terbayar, tidak lagi manyun, sebal, dan kesal. Akhirnya saya besok jadi
bagi-bagi takjiiilll... Yeay... [bersambung yaa..]
No comments:
Post a Comment
Thanks for comming and no spam please
Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa