Thursday, August 16, 2012

StoryCake For Ramadhan; Berbagi Kebahagiaan di Bulan Suci (Part 1)













Luar biasa, mungkin ini bisa dibilang kegiatan pertama kalinya semenjak saya menjabat sebagai *(presiden) koordinator wilayah IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) – Interaktif Jawa Timur empat bulan lalu. Tepat 26 April 2012 teh Indari menjawil *ngetag* saya di grup tertutup IIDN Jawa Timur menawari saya posisi tersebut menggantikan mbak Afin yang mengundurkan diri kala itu. Saya serasa terbang melayang kemudian jatuh tepat di samping bayang. Ingat dengan diri saya, apa yang saya bisa? Toh saya hanya sekedar penulis amatiran yang hanya bergentayangan di dunia maya tanpa pernah merasa berdosa mengakui kalau saya juga manusia biasa.

Mewakili teh Indari di wilayah komunitas sekaliber IIDN yang sudah mendu(a)nia adalah tanggung jawab yang sangat berat. Bagaimana tidak, hanya beberapa bulan berdiri IIDN sudah semakin berlari dan melesat hingga keluar negeri. Bagaimana mungkin saya mampu mengejarnya sedangkan untuk menjejari langkah beliau dengan seabrek Awardnya, saya masih ngos-ngosan. Sementara sepatu roda yang saya punya masih terkunci dan saya belum mampu membukanya. Akhirnya dengan mengajukan syarat untuk membimbing saya mengguanakan sepatu roda itu, sayapun menerima dengan berkolaborasi semangatnya mbak Anisa Ae.

Satu, bulan dua bulan, tiga bulan,, saya sedikit minder dan malu dengan mbak Anisa. Diawal masa jabatannya langsung bergerak membuat acara, dan itupun tak sekedar acara yang selama ini hanya mamapu saya rencanakan. Tapi, ibu satu balita ini selalu berhasil membuat event kopdar di Malang dan bahkan sambil menenteng anaknya kesana-kemari naik kereta, angkot, atau kadang menyusuinya di Jalan. Semangatnya menegakkan pena tetap menyala bersama si kecil Asma.

Sedangkan saya, tak satupun dapat terealisasi. Selain sulitnya menemukan waktu ngumpul ibu-ibu yang juga kebanyakan pekerja, kendala tempat juga termasuk kesepakatan materi kopdar sering menjadi perdebatan. Ujung-ujungnya hari H tiba, cuma saya saja yang datang celingak-celinguk kayak kalkun mencari indukan*. Hihihihihi

Hingga awal Ramadhan kemarin tercetuslah idea yang awalnya hanya ingin berbagi takjil dengan para pengguna jalanan. Respon yang luar biasa berdatangan terutama teteh saya yang cute abis mengkompori dengan menggebuk-nggebuk di keyboard. Dan saya selalu tanpa pernah lupa untuk
sharing dengan si jenggot lebat di samping. Subhanalloh, support yang tak terduga itupun datang dengan syarat kegiatan ini harus diselenggarakan dengan anak ayam –eh anak yatim menjelang akhir Ramadhan agar tidak mengganggu agenda kerja suami saya yang notabene kalau Ramadhan begini tidak pernah libur. Itupun harus komplit dengan sharing kepenulisan yang selama ini memang belum pernah ada dari Yatim Mandiri.

Emang bener ya semua kalau diawali dengan niat pasti dimudahkan, begitu teh Lygia selalu menyemangati. Dan kemudahan-kemudahan itupun mengalir hingga terkumpul dana Rp. 3.425.000 dari kalangan IIDN sendiri termasuk berbagai bantuan non materiil berupa baju bekas, buku, ta’jil bahkan tenaga dan pikiran yang disisikan dalam kegiatan mulia ini. Hingga kesempatan mengudara dari Suara Muslim Surabaya 93,8 FM berbagi cerita tentang hobby kepenulisan bagi ibu rumah tangga dari IIDN Jatim kepada pendengarnya. Subhanallah, matur tengkyu ya semua. Benar-benar Allah yang hanya mampu membalas melalui tangan-tangan keberkahanNya di dunia hingga akhirat nantinya. [bersambung dab... :]
  1. Royalti Kamus Indonesia (Afin, Cs)                              Rp.   250.000
  2. Yatim Mandiri                                                                Rp. 1.000.000 
  3. Dana dari pusat                                                            Rp.    200.000
  4. Mbak Donna Dwinita                                                     Rp. 1.000.000
  5. Mbak Wasiah Ardi   5 x ta'jil                                          Rp.      25.000
  6. (mbak Faizatin)                                                             Rp.     250.000 --> 10(ta'jil),6 nasi box), 5(air mineral),1(paket sembako)
  7. tetangganya mbak Sri Rahayau (takjil)                        Rp.       50.000
  8. Mbak Sri Rahayu dkk...                                                Rp.     300.000
  9. Mbak Shabrina WS                                                       Rp.      150.000
  10. Mbak Isna Zulvia                                                          Rp.      200.000
Total akhir dana Rp. 3.425.000

No comments:

Post a Comment

Thanks for comming and no spam please

Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa

Feel Free To Follow My Blog