Catatan setelah renungan |
Era sekarang, kita tidak bisa memprediksi orang itu baik atau jahat. Seperti pepatah, segalanya tidak bisa dilihat hanya dari sisi cover, tampang dan penampilan. Kejahatan semakin beragam yang semakin tidak bisa ditebak oleh korban. Oleh karenanya kita harus mewaspadai setiap orang yang baru saja kita kenal. Baik dijalan raya, di angkutan umum, atau bahkan yang paling membahayakan kejahatan dengan modus pura-pura bertamu kerumah dengan sasaran kelemahan para ibu rumah tangga atau pembatunya.
Waktu antara pagi hingga siang hari dimana suami masih kerja sementara
anak-anak masih disekolah, adalah waktu incaran mereka untuk melancarkan
aksinya. Bisa saja berpura-pura survey dari instansi pemerintahan, sales, atau
seperti yang baru saja saya alami ketika rumah hendak dijual dengan
berpura-pura melihat sisi bagian dalam. Beragam macam orang datang survey,
mulai dari dua ibu-ibu, laki-laki paruh baya sendirian, pasangan, sampai
keluarga lengkap dengan anaknya.
Ada atau tidak ada suami dirumah sebagai ibu rumah tangga, kita wajib
meningkatkan kewaspadaan. Jika yang bertamu perempuan biasanya saya lebih
rileks menghadapinya, akan tetapi berbeda ketika yang bertamu laki-laki, baik
bersama perempuan maupun sendirian apalagi yang rame-rame berdua atau bertiga.
Saya selalu menyampaikan permohonan maaf dan berkenan jika datang lagi sore
hari ketika suami sudah pulang. Kita tidak perlu menyampaikan beragam alasan,
setidaknya begitulah agama mengajarkan ketika menerima tamu sementara suami
tidak ada dirumah agar kita terlindungi dari musibah[.]
No comments:
Post a Comment
Thanks for comming and no spam please
Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa