Monday, February 20, 2012

Kebaikan itu jangan ditunda-tunda



[edisi wejangan kepada sahabat]


Ha?!


Apaaahhh?!


Kamu mau balikan sama mantanmu?!


Aku sudah pasti akan mendukungmu. Bagaimanapun balikan itu lebih positif daripada berpisah atau bercerai. Kecuali kamu berpisahnya dari pacar, sudah pasti itu lebih baik. Daripada kamu lebih banyak menanam dosa dengan pacaran yang nggak ada syariatnya dalam agama. Ingatlah ini disaat kalian berdua :


“Jika ada dua sepasang kekasih berdua-duaan maka sudah pasti ada orang ketiga, yaitu syetan”, Setan menggoda anak manusia hingga jarak pandang terdekatnya. Dari pegangan tangan itu step dari strategi manusia dalam rangka melancarkan aksinya. Naudzubillah.


Dan, karena kamu ingin balikan dengan mantan suamimu. Maka aku sudah pasti akan sangat amat teramat mendukungmu sekali pake banget.


‘’’’’’’


Berbicara mantan suami sudah pasti yang keinget adalah hal negative dari dia. Namanya juga mantan, kesalahan-kesalahan diantara kalian itulah yang membuat status mantan.


Jika kita mau belajar dari masa lalu maka kamu tidak perlu mengungkit-ngungkit masa lalunya. Cukuplah saja kau berbalik sejenak selepas itu lihatlah masa depanmu bersama. Ingatah kebaikannya yang telah dia perbuat kepadamu.


Konon ada cerita dua orang sahabat karib yang sedang mengembara. Suatu hari kedua sahabat itu bertengkar, hingga salah seorang sahabat yang tidak terima memukul sahabat lainnya. Sahabat yang di pukul tidak membalas, namun ia merasa sakit hati. Lalu ia menulis tulisan di atas pasir, “Hari ini sahabatku telah memukulku”, setelah itu mereka melanjutkan perjalanan lagi.


Di tengah perjalanan karena sengat terik matahari membuat mereka haus dan lapar. Itu sebabnya mereka berhenti di tepi sungai untuk menyantap makanan. Tatkala sahahat yang di pukul itu pergi ke sungai mengambil air, tiba-tiba ia terpeleset ke dalam sungai dan ia tidak bisa berenang. Ia menjerit minta tolong, dan sahabatnya dengan sigap dan cekatan terjun ke sungai menolong dan menyelamatkannya dari maut. Setelah siuman, ia menulis lagi tulisan di atas sebuah batu, bunyinya demikian “Hari ini sahabatku menyelamatkan aku”


Si sahabat yang tadi memukul dan menyelamatkan ini bertanya, kenapa sahabatnya tadi menulis di atas pasir, sekarang menulisnya di atas batu? Kemudian sahabat itu menjawab demikian “Jika ada orang yang berbuat salah cukuplah kita tulis di atas pasir saja, sebab sebentar akan datang angin kencang, hujan deras dan ombak air melenyapkan tulisan itu, sehingga engkau segera melupakannya. Namun jika ada orang berbuat baik kepadamu, tulislah di atas batu, supaya kalau ada angin kencang hujan dan badai menerpa, tulisannya tidak pernah akan hilang dan kamu akan ingat selalu kebaikannya”*


Pelajaran ini sangat berharga bagi kita setiap rumah tangga. Bagaimanapun suami/istri kita tentunya sudah lebih dari sekedar sahabat baik. Biarlah kesalahan-kesalahan pasangan kita tulis di atas pasir, supaya semua itu cepat dihanyutkan dan hilang, dengan demikian kita segera melupakannya untuk mencapai pernikahan barokah seperti tujuanmu semula menikah dengannya.


Ingatlah suamimu tanpa pamrih berjuang demi kehidupanmu dan anak-anakmu. Hanya dengan kekhilafan yang sekecil itu sungguh mulianya jika kau mau memaafkan dan memulai lembaran baru.


Jikapun itu tak mampu menggugah hatimu, ingatlah anak-anakmu. Kasih sayang dan perhatian dari kamu dan suamimu sangat dibutuhkan mereka. Bukan hanya perhatian darimu, atau dari ayahnya saja. Tapi dari kalian.


Pesanku Cuma satu:


“Kebaikan itu jangan ditunda-tunda, segera gih”[.]


Tulisan ini diikutkan dalam kontes menulis Blogger Bicara Cinta yang diadakan blog detik dengan tema “Kenapa sih harus balikan dengan sang mantan?”




*dari berbagai sumber


2 comments:

  1. Ikut kontes Blogdetik juga rupanya mbak Nunu. Sama, saya juga ikut. Moga sukses yah :)

    ReplyDelete

Thanks for comming and no spam please

Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa

Feel Free To Follow My Blog