Berbicara jodoh nggak akan pernah ketemu ujungnya. Entahlah dari dulu gue ga pernah ngerti dengan definisi jodoh yang yang sebenarnya.
Orang-orang selalu bilang mama adalah jodoh papa gue begitupun sebaliknya. Akan tetapi jika kita melihat fenomena yang ada di masyarakat, jujur gue jadi tidak bisa mengatakan bahwa jodoh adalah orang yang menikah dengan kita nantinya.
Coba kita perhatikan yang jelas-jelas terlihat mata saja. Missal kita berbicara Krisdayanti (ini, bukan menggosip lho ya!). Dulu, mungkin masyarakat menilai Ananglah jodoh krisdayanti. Tapi ketika mereka bercerai, lantas mereka tidak berjodoh lagi?! Atau, ya jodohnya Anang dan Krisdayanti sampai mereka bercerai. Jadi, dari sini definisi jodoh berubah, jodoh itu mempunyai masanya. Benarkah demikian?!
Bagaimana kalau kita beralih kepada pernikahan Alm. Ajie Masaid dengan Angie. Kejadiannya mungkin sama ketika Alm. Ajie – Reza Artamevia dengan Anang – KD. Tapi ketika Alm. Ajie menikah dengan Angie, lantas yang disebut dengan jodohnya Alm. Ajie itu siapa? Reza Artamevia-kah? atau Angiekah? Mungkin juga bisa keduanya dengan menyebutkan jodoh Alm. Ajie dan Reza sampai mereka bercerai dan Ajie berjodoh lagi dengan Angie, mungkinkah demikian?
Namun, definisi gue yang terakhir ini termentahkan ketika gue mengkhayal. Bagaimana ketika Angie menikah lagi? Kalau disebutkan jodoh Alm Ajie dan Angie hanya sampai ketika Angie menikah lagi, berarti Alm. Ajie tidak punya jodoh dong? Padahal kalau menurut orang jawa, jodohlah yang akan menemani kita di surga nanti. Makanya orang jawa, pasangan yang begitu mencintai suami/istrinya yang telah meninggal. Kadang mereka tidak mau menikah lagi karena saking inginnya bertemu dan saling menemani di Surga. Lalu, bagaimana dengan Alm. Ajie, tidakkah dia memiliki jodoh yang akan menemaninya di Surga?
Au ah, rumit kalau berbicara jodoh. Namun gue selalu percaya jodoh adalah takdir. Dimana takdir tidak akan pernah salah menempatkan cinta. Takdir adalah pasti yang tidak akan berubah. Jika seseorang mengatakan tidak ada yang bisa merubah takdir kecuali orang tersebut. Maka yang dirubah adalah jalannya. Akhir dari semuanya adalah takdir.
Seperti halnya cinta. Takdirlah yang membawa kita bertemu dengan dia, memilih ataupn dipilih itu hanya masalah jalan. Beruntunglah kita, jika kita bisa memilih takdir cinta. Bukan berarti mereka yang di jodohkan kurang beruntung. Mereka sama beruntungnya jika kita bisa mensyukuri semua takdir yang kita jalani dengan menerima dia apa adanya, bukan ada apanya.
Gue masih ingat, ketika gue memilih mencintai suami gue yang saat itu masih menjadi teman kantor gue. Gue di tolak mentah-mentah di sebuah restoran betawi sebelum gue mengutarakan cinta gue. Bayangin aja, gimana perasaan gue sebagai perempuan kala itu. Meski muka gue setebal kulit badak. Malu-ku lebih lebar daripada pulau Maluku sonoh.
Ibarat barang di toko. Gue hanya menunjuk barang yang gue suka, yang gue pilih. Dan untuk memilikinya sudah pasti dong gue harus bayar dikasir dulu. Belum juga transaksi, baru ngeluarin dompet aja, mba kasir bilang barang terebut nggak pantes buat gue mending gue pilih yang lain.
Gue bisa berbuat apa? Sementara cinta gue terlanjur memilih dia, dan tidak bisa semudah itu memilih orang lain untuk menggantikan cinta yang gue pilih. Namun, siapa yang bisa menebak jika takdir menyatukan gue dan suami dalam ikatan pernikahan sampai hari ini. Gue bersyukur karena gue percaya takdir yang telah memilihkannya untuk gue bukan gue yang memilih dia untuk takdir gue.
Tulisan ini diikutkan dalam #BBCBlogDetik dan special gue tulis untuk suami mengenang kisah gue bersamanya, kembali aku lukiskan dalam puisi.
Tak pernah lekang pertemuan itu,
Mencintaimu,
Membencimu,
Bahkan engganku untuk menyapamu
Hanya karena kau tidak menerima cintaku
Aku menangis, tergugu memilu
Tapi, sesalku tak pernah tau
Bahwa beginilah takdir cintaku
Untuk menjadi milikmu
Dan yakinku,
Bahwa engkaulah takdir yang dipilihkan untukku
I LOVE YOU
hihi.. ketahuan deh kisahnya :D
ReplyDeletejadi mallu ^___^
DeleteJodoh merupakan rahasia tuhan
ReplyDeletesekedar berharap jodoh kita dunia akherat
Amin.. mudah-mudahan ya om :)
DeleteAih puisinya itu lho ... romantis tapi koq ada kata2: 'tergugu memilu'?
ReplyDeletekan karena di tolak mba :D
Delete