I don't care how my afternoon, whether cloudy or a beautiful sunset. I cared about was the moment I do my best.
Saturday, January 24, 2009
Berani untuk berani
Setiap kita mempunyai kadar keberanian yang berbeda , akan tetapi tidak ada orang yang bisa hidup tanpa keberanian walaupun keberaniannya hanya sebesar biji sawi ^kecil maksute^.Keberanian bagaikan nyala api. Ia memerlukan bahan bakar, semacam argumentasi dan landasan untuk dan atas dasar apa keberanian itu ada. tetapi bahan bakar masih perluk pemantik, seperti momentum2, peristiwa, kejadian, faktor eksternal, bukti2 kekuasaan Allah di sekitar atau semangat perjuangan. semua itu bisa menjadi pemantik berkobarnya keberanian.
Keberanian tidak harus merupakan wajah sehari-hari yang nampak sangar dan menakutkan :->,
kata para ulama begini "sebaik-baik keberanian adalah keberanian yang muncul secara nyata pada saat diperlukan". sesuai kadar dan kepentingannya.
1. Keberanian deklaratif dan konfrontatif
Para nabi adalah orang2 yang memiliki kadar keberanian yang tinggi. sebab tugas kenabian memerlukan keberanian tingkat tinggi yaitu keberanian pada sumbernya yang nyata. sebab para nabi membawa misi yang pasti atau harus berhasil walaupun itu membutuhkan perjuangan yang panjang.
Dimulai dari keberanian deklaratif, dengan penegasan tentang jati diri, bahwa diri meeka adalah nabi yang diutus untuk mengentaskan umat dari kesesatan menuju penghambaan kepada Allah. keberanian macam ini diperlukan sebagai langkah awal menuju kejelasan tentang siapa kita, misi kita dan tujuan kita. kadang berlanjut demonstratif bahlan kadang konfrontatif. Maksute keberanian untuk mengambil tantangan dengan tegas dan yakin, "dan bacakanlah kepada mereka berita penting tentang nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: 'hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakkal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku" (QS. Yunus: 71).
Ayattersebut benar-benar mengajari kita tentang pentingnya mengambil keberanian konfrontatif apabila kita sudah benar-benar yakin. tetapi konfrontatif dalam kapasitas kita yang bukan nabi, bisa berlaku dalam banyak hal. dalam dakwah menyampaikan kebaikan,, dalam menjalankan misi dan program yang baik yang kita punya otoritas didalamnya. Dalam tataran yang lebih luas keberanian deklaratif dan konfrontatif diperlukan dalam kadarnya untuk mengambil tantangan. apapun cita-cita kita harus ada keberanian untuk mengambil tantangan dan menerima tantangan
2. Keberanian Memikul Beban pioner, sendiri
Ada banyak kesempatan untuk menjadi pioner. menjadi pendahulu dalam bertindak. misalnya, menjadi penemu atas apa-apa yang bisa membuat hidup lebih baik, secara ilmiah, secara tindakan. Rumusnya sangat mudah, tetapi praktiknya tidak mudah. bagaimana mengawali sebuah perbuatan baik, mendahuluinya dari orang lain. bukan saja mendahului sebelum orang melakukannya tapi mendahului sebelum orang lain memikirkannya. saat ini, pioner dalam bidang penciptaan sarana hidup sudah sangat melimpah. tapi pioner dalam bidang pengelolaan hidup masih sangat kurang. misalnya bagaimana mengelola kemajuan segala bentuk tekhnologi sebagai sarana yang bermanfaat dan menguatkan penghambaan manusia kepada Allah?
3. Keberanian mengakui kesalahan
Setiap kita punya salah. dalam konteks pribadi maupun hidup bersama orang lain. Manusia menjadi utuh kemanusiannya justru ia berbuat salah. karena berbuat salah maka ia sebenar-benar manusia. Prinsip ini tidak berarti bahwa kesalahan merupakan bentuk pelanggaran yang dengan ringan diperbolehkan. tidak demikian. kesalahan tetap kesalahan, tetapi dengan itu Islam mengajarkan bagaimana sikap kita terhadap kesalahan. diantara bentuk keberanian adalah berani mengakui kesalahan, bahkan seketika. itu tidak mudah. ini bisa diteladani dari kisah nabi nuh yang awalnya meminta Allah agar anaknya diselamatkan dari banjir bandang. "Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata; 'ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya". Allah berfirman : "Hai Nuh sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepadaku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat) nya. sesunggunya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang2 yang tidak berpengetahuan." Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Esngkau sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakekat)nya. dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi." (Huud: 45-47)
mengakui kesalahan sungguh memerlukan keberanian yang luar biasa. terlebih mengakui kesalahan saat itu juga. dalam kehidupan sehari-hari, sebagai manusia biasa, ada bermacam kesalaham yang sering dilakukan. tetapi seperti apakah kita memperlakukan kesalahan kita sendiri? Penghalang psikologis mungkin saja bisa menjadi penyebabnya, seperti penguasa yang enggan mengaku salah dihadapan rakyat dengan alasan menjaga wibawa. orang tua yang tidak mau mengakui kesalahan dihadapan anak-anaknya, dengan alasan bisa menjatuhkan posisi orang tua. Guru yang tidak mau mengakui salah atas pelajaran keliru yang ia sampaikan. padahal MENGAKUI SALAH ADALAH LANGKAH AWAL MENUJU BENAR.
4. Keberanian Menghadapi kesuliatan dan saat-saat terjepit.
Tidak semuaa hidup kita berjalan dengan mulus dan lancar. Pada dasarnya hidup ada perjuangan, kompetisi. Kita belajar dari nabi Musa, tentang bagaimana keberanian di saat2 sulit. diutus mendakwahi Fir'aun yang kejam, diktator dan mengaku tuhan. karenanya musa memerlukan suntikan keberanian bersama saudaranya Harun. Tetapi saat2 paling menegangkan dimana keberanian diuji, adalah Nabi Musa terdesak di laut Merah. pasukan Fir'aun mengejar dibelakang, hinggga musa dan pengikutnya sampai ditepian laut merah. Di saat itulah dengan tegas, keyakinannya akan pertolongan Allah memantulkan keberanian yang utuh. "Maka Fir'aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka diwaktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: 'sesungguhnya kita benar2 akan tersusul'. Musa menjawab ; 'Sekali-kali tidak akan tersusul, sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." Lalu kami wahyukan kepada Musa; "pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap2 belahan adalah seperti gunung yang besar dan disanalah Kami dekatkan golongan yang lain. dan Kami selamatkan Musa dan orang2 yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. sesungguhnya pada yang demikian itu benar2 merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (Asyu'ara: 60-68).
Adakalanya kita berada pada saat2 sendiri dimana kita benar2 terjepit dan terhimpit. Bisa jadi soal uang, soal pekerjaan yang tak kunjung ada, soal keluarga, beban yang bertumpuk dari hari ke hari. dalam situasi terjepit seperti itu keberanian untuk yakin adalah modal awal.
to be continued
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Florile au un limbaj aparte. Cat de incantator ar putea sa vorbeasca un tanar iubitei sale fara sa foloseasca cuvintele!
ReplyDelete@ciora Andrei: weleh2
ReplyDelete@wahyoe; harus.... :D