Wednesday, August 27, 2014

Menikmati Indahnya Malam Yogyakarta Dari Atas Becak

Selfi di atas becak
Flash back kembali ketika liburan ke Jogja Mei lalu. Ada satu kegiatan yang belum aku ceritakan di blog ini, yaitu ketika malam-malam naik becak di seputaran Jogja.

Sebenarnya bukan liburan sih, waktu itu ada undangan bedah buku dari sebuah Yayasan yang menerbitkan buku dimana aku sebagai kontributornya. Serulah, karena waktu itu aku ditemani suami yang sengaja ambil cuti sambil liburan bersama.

Setelah kegiatan pokok terlaksana, malamnya kami baru bisa menikmati liburan. Enggak mau buang-buang waktu, kami memulai liburan dengan menikmati malam dari atas kayuhan becak. Dilema juga sih, enggak ngebayangin gimana capeknya pengayuh becak dengan dua penumpang yang enggak bisa dibilang kecil. Oleh karena kami mempunya tips sebelum naik becak, menyeleksi tukang becak yang kira-kira tenaganya masih strong, minimal enggak tua. Meski dilema itu masih ada, bagaimana dengan nasib pebecak tua? Hiks, jika sudah demikian, aku memasrahkan semuanya kepada sang pemberi rezeki. Baru deh enggak ada yang mengganjal ketika naik becak.

Jogja malam hari memang Indah, selalu ada yang membedakan dengan kota-kota lainnya. Seperti halnya becak, yang kini jarang aku temukan di Sidoarjo, apalagi sulitnya akses transportasi umum membuat aku lebih banyak memilih menggunakan kendaraan pribadi (baca: motor). So, excited banget ketika suami punya ide naik becak.

Setelah negosiasi harga, pertualangan kamipun dimulai dengan mengitari alun-alun selatan Jogja. Seperti pusat disco, di tempat ini kami temui warna-warni dari lampu becak gowes. Dengan dentuman musik yang mengiringi kayuhan becak. Dan ngegowesnya enggak sendiri, biasanya rame-rame dengan keluarga atau teman. Mungkin inilah yang disebut Gowes Asik, perpaduan antara musik, teman, dan olahraga membuat suasana liburan kian berwarna seperti pancaran lampu-lampu becak gowesnya.
Gowes asik dengan becak warna-warni
Setelah puas di menikmati Gowes Asik, kami keliling seputaran Jogja, ke kawasan Malioboro, sengaja untuk membeli oleh-oleh diawal liburan supaya enggak mengganggu liburan keesokannya. Kami berbelanja di pasar Beringharjo. Meski pasar tutup, depan pasar masih ramai penjual oleh-oleh, diantaranya bakpia pathok  dan batik-batik khas Jogja.

Baru deh setelah dapat oleh-oleh yang kami cari, liburan di atas becak ditutup dengan hunting kuliner Jogja. Bertebarannya tempat-tempat kuliner mulai dari yang lokal kejawa-jawaan sampai dengan makanan stranger membuat kami bingung memilih. Akhirnya bertemu dengan Oseng Mercon. Namun sayang, si tukang becak tidak mau diajak nimbrung. Bukan maksud membedakan, mungkin tukang becaknya lebih nyaman makan di atas becaknya ya. Jadi iri nih. Hehehe...

Meski begitu kami cukup puas dengan pelayanan tukang becaknya, cukup friendly dan menjadi tour guide bagi kami. Menjelaskan beberapa tempat penting yang sebelumnya tidak kami tahu, seperti taman pintar, Benteng Vredeburg, Lengkung Gading, Benteng Pojok Timur, serta kekayaan wisata lainnya dari Jogja. Meski malam hari, tempat-tempat wisata tersebut banyak yang tutup, tukang becak dengan senang menjelaskannya kepada kami yang hanya wisatawan lokal.



14 comments:

  1. naik becak itu seru apalagi naiknya ama doi

    ReplyDelete
  2. asyik banget ya mbak bisa menikmati wisata Jogja....jadi terkenang puluhan tahun yang lalu saat saya berkunjung kesana hiks....pengen banget ke Jogja......

    ReplyDelete
  3. Seru ya, Mbaaaak.. Aku jugak pengen naik becak di Jogja malem-malem :D

    ReplyDelete
  4. ramehnya jogja itu emang pas malam hari, jadi kangen jogja iih heheee

    ReplyDelete
  5. aish,romantisnyaaa..ihhierrrr

    ReplyDelete
  6. becaknya meriah warna warni ada lampunya ya

    ReplyDelete
  7. Di dunia ini masih banyak orang baik! Seperti Bapak becak ya, Mba.

    ReplyDelete
  8. Saya sudah sering naik becak. Tapi kalau naiknya malam-malam dengan becak yang warna-warni belum pernah. Sepertinya asyik dan romantis banget.

    ReplyDelete
  9. Kalau jalan2 malam di Jogja, jangan lupa mencicipi kopi joss mbak, mantafff :D

    ReplyDelete
  10. Meluuuu nang Jogja.
    Aku meluuuu po'o mbaak...

    ReplyDelete
  11. Bayarnya berapa mba kalo mau pake becak warna warni?

    ReplyDelete
  12. Bayarnya berapa mba kalo mau pake becak warna warni?

    ReplyDelete
  13. gaya selfienya niru sapa yaaa??? hihihi, dah ketularan somebody how gitu... :-D

    ReplyDelete

Thanks for comming and no spam please

Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa

Feel Free To Follow My Blog