By : Nunu El Fasa
Taddarus di setiap usai shalat wajib dilakukan oleh salah satu temanku |
Salah satu amalan yang tidak pernah ditinggalkan selama bulan Ramadhan adalah Tadarus. Dan bulan Ramadhan merupakan moment yang tepat untuk mengkhatamkan Al-qur’an minimal satu kali selama Ramadhan adalah target terburuk yang harus ditetapkan walaupun itu yang sering terjadi.
Padahal tadarus seharusnya tidak hanya dilakukan ketika bulan Ramadhan. Kalau saja kita bisa Istiqomah mengaji setiap hari, bisa dihitung dalam setahun harusnya kita bisa khatam empat kali dengan asumsi khatam tiga bulan sekali. Dan dalam sebulan, target mengaji sepuluh juz dengan asumsi tiga sampai empat halaman per hari.
Apakah bisa? InsyaAllah bisa! Selama Ramadhan kita mewajibkan diri bisa khatam sebulan dibanding dengan khataman tiga bulan yang lebih longgar tiga kali watunya. Dan berikut waktu-waktu tadarus yang bisa dijalani untuk mencapai target Tadarus Ramadhan.
Pertama,
Setelah makan sahur adalah waktu yang tepat untuk memulai mengaji. Perut dalam keadaan kenyang biasanya membuat mata mengantuk. Apalagi dibuat nonton TV bukannya kita yang menonton acara Televisi lama-lama malah membuat kita tertidur dan ditonton oleh TV. Dan membuat tidur tidak bisa pulas, bisa-bisa membuat kepala migrain saat bangun sholat subuh. Padahal kalau dibuat mengaji bisa dapat tiga sampai empat halaman, dan tidak lupa menyediakan air minum di dekat kita, untuk sekali-kali diminum sebelum imsyak berakhir.
Kedua,
Tadarus setelah Sholat subuh. Bukan tanpa alasan mengaji setelah sholat subuh meskipun bukan bulan Ramadhan merupakan sunnah Rosululloh yang barang siapa mengaji setelah sholat subuh, lantunannya dapat menggetarkan Arsy Allah SWT.
Ketiga,
Kebiasaan tidur setelah sholat dzuhur saat jam istirahat di kantor akan membuat tubuh lemas dan semakin dehidrasi. Lebih baik diisi dengan tadarus menggunakan Al-qur’an terjemah sembari mengambil mutiara hikmah dari ayat kauniyah yang dibaca InsyaAllah lebih bermanfaat.
Keempat,
Ngabuburit paling asyik adalah dengan tadarus. Selain waktu buka puasa yang semakin singkat, lumayan jika kita gunakan untuk menambah halaman tadarus. Daripada sekedar muter-muter tidak jelas yang hanya akan membuat kita ngiler dengan berbagai makanan dari para penjul di jalan-jalan.
Kelima
Luangkan waktu sebentar untuk membaca Al-qur’an setelah sholat maghrib, jangan buru-buru makan. Makan ta’jil sebelum sholat sudah cukup untuk membatalkan puasa, ditambah dengan makanan berat bisa membuat tubuh tidak kuat melaksanakan sholat tarawih. Tidak perlu banyak-banyak secukupnya satu sampai dua halaman saja.
Dan terakhir tadarus setelah sholat tarawih bisa dilakukan di masjid secara bersama-sama.
InsyaAllah jika kita bisa mengambil tiga dari lima waktu tadarus diatas, sehari bisa tadarus lebih dari satu juz. Apalagi jika bisa menjalankan kelima waktu tersebut dan setiap waktu luang yang kita miliki digunakan untuk tadarus InsyaAllah dalam tempo tiga puluh hari target tadarus bisa terpenuhi meskipun ada halangan haid bagi seorang wanita. Sedangkan bagi laki-laki harusnya bisa khatam lebih dari satu kali mengingat waktunya yang juga lebih fleksibel.
Kalau kita sudah bisa khatam satu bulan pada bulan Ramadhan, kenapa tidak bisa pada bulan-bulan lain? Alangkah serakahnya jika itu hanya karena pahala yang dilipatgandakan di bulan suci ini. Setidaknya target empat kali khatam dalam setahun, atau sekali dalam setahun ketika Ramadhan saja lebih baik daripada tidak sama sekali.
Agaknya, yang paling sulit memang menjalankan istiqomah. Apalagi bagi seorang wanita yang terbentur dengan masa haid. Setelah masa cuti ibadah, Istiqomah mengaji yang dijalankan sebelumnya bisa jadi menurun. Harusnya, bukan lagi halangan bagi jika masih mengharap cinta-Nya. Namun, yang lebih utama bukanlah kuantitas dari hasil kita mengaji melainkan kualitas yang bisa diamalkan untuk kehidupan sehari-hari. Dan akan lebih utama jika kita bisa seimbang antara kuantitas dan kualitas dalam membaca dan mengamalkan ayat-ayat Allah SWT. Wallahu ‘alam bisshowab[.]
hmm, saya belum bisa sesempurna sampai ke 5,,sisi manusianya sering dikalahkan oleh duniawai..tapi berusaha sih menuju ke arah2 sana
ReplyDeleteselalu berusaha menjadi yang lebih baik itu yang terbaik
ReplyDeleteSelain khatam seyogyanya juga sudah mulai diselingi juga dengan membaca dan memahami artinya ya jeng.
ReplyDeleteTerima kasih pencerahannya
Salam hangat dari Surabaya
iya bener banget pak Dhe, tadabur ayat terkadang memang sangat bermanfaat bagi kita, al-qur'an dapat dijadikan petunjuk dalam kehidupan, kerapkali kalau mengalami jalan buntu al-qur'an bisa sebagai tempat bertanya kita, darimana? ya dari mendatabburi ayat-ayat Allah SWT. (Wallahu'alam yaa dhe)
Deletethanks infonya mbak Nunu. tapi saya masih sering keganggu ma si kecil nih. kadang dia protes, kalo lama-lama ditinggal sholat. ga py temen katanya. punya saran ga?
ReplyDeleteBunda hana terimakasih sudah berkenan membaca postingan saya,, jangankan yang sudah punya anak bund yang belum seperti saya juga memiliki problema sendiri, karena setiap orang memiliki permasalahan sendiri-sendiri yang tidak sama setiap orangnya, oleh karena itu kita harus bisa menakhlukkannya. Bisa saja si kecil di ajak mengaji bund, mungkin diajak duduk saja disamping bunda, biarkan dia mendengar apa yang bunda baca, semoga dari itu dia mendapat sesuatu hal yang positif, insyaAllah bermanfaat sekali buat Hana bund,
Deletemaksih mbak, dulu bisa khatam sebulan tapi sekarang ga bisa.. sedih..
ReplyDeletealhamdulillah sdh bs saya jalankan, hanya yg stelah shalat mghrib saja agak susah hhe...
ReplyDeletebtw, mohon berkenan berkomentar di postingan ini ya, sdg ikut lomba hhe.. trim's
http://pudjakusumah.blogspot.com/2013/07/kota-santri-cetak-ilmuwan-religi.html
Thanks mba tipsnya, persiapan untuk ramadhan tahun ini :)
ReplyDelete