Sunday, May 23, 2010

kanker serviks "the silent killer"

KAnker serviks atau kanker rahim atau ada juga yang menyebut kanker mulut rahim adalah pembunuh wanita pertama didunia setelah kanker payudara dan setiap harinya 40-45 perempuan terdiagnosis kanker serviks dan 20-25 diantaranya meninggal karenanya atau setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. sedangkan di Indonesia Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah mata. mari pelajari baik-baik

Apa penyebabnya dan gejalanya??
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papiloma virus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".

namuan beberapa gejala dapat terdeteksi meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. diantaranya Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks. free seks yang tidak sehatpun juga bisa menjadi penyebab berkembangnya virus ini.

Berapa lama masa pertumbuhannya?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks. kadang pasien tidak menyadari diumur 20tahun sudah terjangkiti akan tetpi baru ketahuan 10 tahun kemudian setelah benar-benar berubah menjadi kanker. apakah saat ini Anda terbebas dari kanker??

namun fakta mencengangkan terjadi di Jakarta, bayi usia 5 tahun di jakarta terjangkiti virus HPV. apakah mungkin bayi melakukan free seks?? bahkan info dari kompas baru-baru ini bahwa bayi juga bisa terserang keputihan. kenapa?? dan membaca dari coment di salah satu teman fb : kemarin menemukan kasus yg seperti ini.. Ada Pasien Akku sbut sj Ny. M.. Usia 22thn.. Dy dvonis 10 thn lg bkal kena Ca Cervix.. Pdhl dy Rajin PAP Smear.tiap thn, Empph.. Sbnrnya fktor utama dr Ca Cervix itu apa yaa...??

sebenarnya pemicu utama kanker adalah dioksin. apa itu dioksin?? Dioksin adalah senyawa yang tergolong karsionogenik. Dampak keracunan dioksin untuk jangka panjang adalah kanker.

dimana saja terdapat dioksin??
Umumnya dioksin dihasilkan dari pembakaran sampah, hasil samping produk pestisida, pembakaran dari proses produksi baja atau proses kimia suatu produk yang menggunakan chlor sebagai pemutih seperti kertas, plastik, bahan T-shirt dan sebagainya. dan ini banyak di temukan pada pembalut, baby diapers, tissue. oleh karena bukan tidak mungkin jika ada bayi yang sering memakai baby diapers dapat terserang serviks.

fakta bahan dasar pembalut.
karena pembalut wanita adalah produk sekali pakai. para produsen mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp, menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya. Bahan bakunya mulai dan kertas koran, kardus, karton bekas, penuh dengan bakteri dan kuman-kuman, serta bermacam pewarna sintetis, dan berbau.

Dalam proses daur ulang, banyak zat kimia digunakan untuk proses pemutihan kembali. Zat kimia juga digunakan untuk proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas serta pembuangan bau.

Cara Menguji Pembalut Berdioksin
Meski belum ada data yang akurat mengenai pembalut berdioksin, namun para wanita diminta waspada jika mau mencegah diri tidak terkena kanker serviks.

Untuk mengetes apakah pembalut wanita itu berdioksin atau tidak cukup mudah. Lapisan dalam pembalut (seperti kapas) dibuka kemudian dimasukan dalam air. Satu jam kemudian perhatikan, lapisan dalam tersebut pasti akan hancur jika terbuat dari kertas daur ulang, tapi jika air rendamannya jadi sangat keruh keputihan, itu artinya pembalut Anda tidak aman karena mengandung dioksin atau zat pemutih yang banyak. Tapi bagaimana jika hancur tapi air tidak keruh? Dalam hal ini bisa dikatakan pembalut Anda masih juga kurang aman karena jika hancur sudah berarti berbahan dasar kertas daur ulang. Kita tidak bisa memprediksi seberapa besar kadar dioksinnya, karena pengetesan ini sekedar pengetesan yang sederhana tanpa bantuan alat lab yang canggih. Tapi selebihnya, jika tidak hancur, pembalut itu aman dipakai.

No comments:

Post a Comment

Thanks for comming and no spam please

Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa

Feel Free To Follow My Blog