Awalnya aku enggak sadar sih dengan kebiasaan tersebut. Aku anggap biasa saja. Karena aku sendiri sudah mengetahui hal tersebut juga merupakan sunnah Rasulullah Saw. Sewaktu SD, guru ngajiku dulu seringkali membahas hal ini. Anggapannya apa yang dikatakan guru ngaji selalu benar, wajib untuk dipraktekkan, termasuk aku dulu juga mempraktekkannya.
Akan tetapi semakin memaksa untuk mempraktekkannya ternyata membuatku tidak serantan (sabar) saat makan. Makannya terasa sangat lama dan enggak selesai-selesai. Apalagi jika makan yang ada sedikit kuahnya macam nasi padang. Makanan yang terangkat sangat sedikit sekali. Kadang lauknya tidak bisa ikut serta. Menguaplah ilmu dari guru ngajiku tersebut. Yang ada aku makan langsung pakai tangan dengan kelima-limanya jariku. Huuaaaaaaa...... ketahuan rakus bin kalap hahahaha. Herannya, suamiku bisa tetap enjoy makan dengan tiga jari. Tidak cepat juga tidak terlalu lama.
Apalagi ketika awal-awal pernikahan. Masih hangat dan mesra-mesranya, kami sering makan berdua dalam satu piring. Tentu porsi yang aku suguhkan berbeda dong dengan makan sendiri-sendiri. Satu piring penuh untuk porsi berdua dengan cara makan berbeda tahukah apa yang terjadi?
Dan tanpa kusadari ternyata aku yang menjadi pelahap paling banyak, lima jari dilawan tiga jari. Padahal jika makan sendiri-sendiri, porsi makanku lebih sedikit dari suami. Tidak heran ketika makan berdua dalam satu piring seperti itu, suamiku selalu minta nambah makan. Dan hasilnya, aku lebih gembrot daripada suamiku dengan postur tubuhnya yang stabil. Huft huft huft diet.. diet.. diet..
Dari suamiku aku belajar, ternyata makan bukan hanya mengenai nafsu untuk menghilangkan rasa lapar. Makan dengan tiga jari membuat yang makan lebih menikmati makanan. Tentu porsi suapan yang masuk kedalam mulut juga berpengaruh kepada kunyahan. Ingatkah dengan pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) saat SD? Pertanyaan berapa kali kunyahan selalu muncul dalam ulangan, dan jawabannya tak kurang dari 30 kunyahan. Tapi apakah seperti demikian? Kalau dari pengalaman saat aku makan, aku selalu menelan ketika aku sudah merasakan rasa makanannya. Kamu begitu juga tidak? Padahal kalau dihitung tidak mencapai 10 kali kunyahan, diperparah dengan porsi suapan yang besar. Ckckckckck.
Apalagi ketika awal-awal pernikahan. Masih hangat dan mesra-mesranya, kami sering makan berdua dalam satu piring. Tentu porsi yang aku suguhkan berbeda dong dengan makan sendiri-sendiri. Satu piring penuh untuk porsi berdua dengan cara makan berbeda tahukah apa yang terjadi?
Dan tanpa kusadari ternyata aku yang menjadi pelahap paling banyak, lima jari dilawan tiga jari. Padahal jika makan sendiri-sendiri, porsi makanku lebih sedikit dari suami. Tidak heran ketika makan berdua dalam satu piring seperti itu, suamiku selalu minta nambah makan. Dan hasilnya, aku lebih gembrot daripada suamiku dengan postur tubuhnya yang stabil. Huft huft huft diet.. diet.. diet..
Dari suamiku aku belajar, ternyata makan bukan hanya mengenai nafsu untuk menghilangkan rasa lapar. Makan dengan tiga jari membuat yang makan lebih menikmati makanan. Tentu porsi suapan yang masuk kedalam mulut juga berpengaruh kepada kunyahan. Ingatkah dengan pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) saat SD? Pertanyaan berapa kali kunyahan selalu muncul dalam ulangan, dan jawabannya tak kurang dari 30 kunyahan. Tapi apakah seperti demikian? Kalau dari pengalaman saat aku makan, aku selalu menelan ketika aku sudah merasakan rasa makanannya. Kamu begitu juga tidak? Padahal kalau dihitung tidak mencapai 10 kali kunyahan, diperparah dengan porsi suapan yang besar. Ckckckckck.
Dituturkan dari Anas RA bahwasannya, “manakala Rasulullah SAW menyantap makanan, beliau menjilat-jilat ketiga jari-jarinya. Anas mengatakan Nabi SAW bersabda, ‘manakala suapan salah seorang diantara kalian jatuh, ambillah dan besihkanlah kotoran yang melekat serta hendaklah dia memakannya dan janganlah membiarkan makanan itu dimakan syetan.’ Beliau juga menyuruh agar membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di piring dan besabda, ‘sungguh kalian tidak tahu makanan kalian yang mana yang membawa berkah.” (H.R. Muslim)
meskipun sepele tapi kalo nggak membiasakan diri, akan kesulitan ^^
ReplyDeleteHahaha iya bener, masih sulit karena belum terbiasa
DeleteHai, postingan yg bagus. Mampir kesini ya http://pujaputri.blogspot.com/2014/01/dumet-school-tempat-paling-tepat-untuk.html ada info lomba keren loh :)
ReplyDeleteSiap meluncuuur
Deleteaku belum biasa makan pake tiga jari, mba. biasanya pake sendok, hehe
ReplyDeletePodo wae mbak aku kadang eling kadang lali, belum jadi kebiasaan soalnya
DeleteSetahu saya Rosulullah makan dengan 3 jari karena makanannya di Arab adalah kurma, roti atau daging, jadi pas kalau di ambil dgn 3 jari.
ReplyDeletetapi wallahu alam bisawab