Sudah lama punya niatan ingin memberi manfaat orang lain dengan koleksi buku-buku saya salah satunya dengan taman baca untuk orang sekitar. Mungkin karena kurangnya minat baca, tetangga masih acuh meskipun sudah saya persilahkan. Bahkan saya sering banget menitipkan buku-buku parenting yang saya titipkan pada anak-anak ketika main di rumah. Hanya berselang dua hari buku sudah kembali, si anak saya titipi buku lainnya lagi. Tapi dia menggeleng, "ibu nggak sempat baca tante", ujarnya.
Kali lain saya pun berpikiran, mungkin orangnya sungkan memiliki tanggungan pinjaman buku dalam waktu lama untuk menunggu munculnya mood baca buku. Saya pun memiliki ide untuk memberinya barang 1 eksemplar buku mendidik anak sholeh, karena orangnya seperti jilbaber. Saya belikan langsung yang baru di toko buku alih-alih hadiah. Harapannya dari dia tertarik dengan pembahasan bukunya, kemudian saling sharing kemudian meminjam buku lain yang satu tema. Yang ada selanjutnya tak ada kabar apapun. Bikidan saya pun beralih ke anak tetangga lain yang masih MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Sidoarjo. Tapi tak jauh berbeda. Hiks :(
Barulah setelah melihat postingan Mak Naqiyyah Syam, ketua
FLP Lampung tentang taman baca keliling. Saya pun turut melakukan hal yang sama. Mungkin tetangga saya belum memiliki minat baca tapi siapa tahu diluar sana ada orang yang suka baca tapi tak memiliki uang untuk membeli buku. Kebetulan pas acaranya dengan Kelas Intensif Madya (KIM)
FLP Sidoarjo edisi perdana. Setelah perombakan kelas sebelumnya saya mendapat amanah menjadi mentor (KIM). Sesuai usulan dan kesepakatan bersama akhirnya disepakati tempatnya di alun-alun. Sehingga bisa dijadikan satu dengan Taman Baca Keliling ini.
|
Foto-foto dulu menunggu yang lain mengerjakan tugas |
|
Me with shawl from Abby and headband J-anez Fashion my own item brand |
Karena alat angkut yang terbatas saya tidak bisa membawa semua buku koleksi hanya saya pilih novel dan banyak membawa majalah, mengingat majalah bisa dibaca dalam waktu singkat. Sementara anggota kelas KIM saya bebani buku min 5 eksemplar.
|
Sudah tak tertata, saling orak-arik mencari buku yang diminati |
Meskipun sangat terbatas hanya beralas tikar dan buku seadanya rupanya menarik minat dan antusias ibu-ibu dan anak-anak yang mungkin sedang weekend di alun-alun. Bahkan seorang ibu sampai mencatat resep masakan.
|
Novel dan majalah menarik minat pengunjung untuk membaca |
|
Seorang ibu mencatat resep masakan |
Sambil kita pun belajar materi kepenulisan. Kali ini membahas sebuah resensi buku dilanjut pembacaan cerpen pada jam kedua dengan tugas yang tak jauh berbeda membuat review cerpen di tempat. Sementara untuk resensi menjadi pe-ernya.
|
Diskusi buku dan penulisan resensi |
|
Suasana kelas di pendopo alun-alun di tengah hiruk pikuk komunitas lain |
|
Tugas di tempat dari anggota KIM FLP Sidoarjo |
Yang menarik dari kelas ini kemarin ada yang sampai bawa lontong kikil. Itu disebabkab oleh ultimatum saya yang terlambat membuat satu puisi atau membawa makanan min harga 3000 rupiah. Hihihi bukan apa-apa, reaward and pubishment di
FLP Sidoarjo sudah terbiasa. Harapannya semua anggota disiplin, dan kalaupun mendesak terlambat, ada sebuah karya yang menandakan ketidakdisiplinannya tetap menjadikannya produktif.
|
Nah, ini nih hasil kreasi mbak Wirra salah satu anggota KIM FLP Sidoarjo |
Tapi oh tapi, rupanya teman-teman bangak yang memilih punishment makanan termasuk saya, hehehe. Itupun mereka rela lo mengeluarkan uang lebih dari yang ditentukan. Subhanalloh inilah yang disebut lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, mereka rela membayar daripada ketinggalan kelas sama sekali. Semoga niatan belar kita semua dicatat Allah Swt sebagai jihad belajar dan mendapat amalan berlipat di akhirat nanti. Amiiiiin.
|
Bukan personil band, tapi inilah wajah-wajah dari personil KIM FLP Sidoarjo dengan formasi tidak lengkap |
Kegiatan seperti ini sungguh sangat mulai Jeng
ReplyDeleteMenebar ilmu adalah aktifitas yang bernilai ibadah
Maju terus
Salam hangat dari Surabaya