Tuesday, January 10, 2012

Market, Warung Mak, dan Handuk Nyasar

-->
Gue lebih suka belanja di minimarket, supermarket, blablablamarket, en whatever yang ada embel-embelnya market. Meski gue orang udik tapi jiwa gue kota, bo! Eits, tapi gue ga mau disamakan dengan tukul. Piss mas Tukul.
Sering sih tetangga-tetangga gue mencibir gue yang tinggal di pinggiran kota dengan kehidupan manusianya yang masih sangat tradisional ini bilang kalau gaya hidup gue terlalu tinggi. Sering belanja di sana –read: spermarket, belanja disini –read: warung tetangga gue Cuma beli sayuran dan ikan doang.
Tapi gue no care dengan mereka. Malahan gue ini sedang pengiritan lho. Jika di perbandingkan beli di di supermarket dengan di warung selama sebulan. Selisih jumlah harganya bisa gue beliin es krim. Lumayan kan nyenengin ponakan dan keluarga.
Disisi lain beli di tempat yang ada embel-embelnya market. Pasti dah gag pernah salah harga ataupun salah itung. Tau kan pelabelan harga yang lebih canggih sekarang dengan menggunakan system barcode. Kalau belum tau coba deh cek barang terbaru yang kamu beli. Missal buku; di baliknya pasti ada gabar barcode, atau di jajanan anak-anak. Yang seperti dibawah ini loh gambarnya.
Nah, system barcode inilah yang membuat saya merasa nyaman belanja di tempat yang ada embel-embelnya market. Kekeliruan dalam harga ataupun kesalahan menghitung bisa diminimalisir. Karena semua code barang yang memilliki harga tertentu sudah dimasukkan dalam system computer. Ketika belanjaan gue barcodenya di deteksi dengan mesin kasir yang alatnya disebut keponakan gue dengan laser itu, masing-masing harga dari barang belanjaan gue langsung muncul di layar monitor computer mba kasir.
Beda dengan warung mak Seh depan rumah. Meski barang jualannya ada barcodenya. Tapi mak tidak punya alat yang disebut ponakan gue laser tadi. Perhitungannya masih manual menggunakan ingatan. Bayangkan kalau ada ratusan macam barang di warung tersebut, dan mengingat-ingat masing-masing harganya. Belom menghitung totalnya. Yang kadang gue nggak suka, mak Seh juga kurang terbuka. Missal belanjaan gue, tiba-tiba totalnya jadi sekian. Wew, gue sendiri nggak tau berapa masing-masing harga barang belanjaan gue. Iyah kalu salah itungnya semakin murah, kalo semakin tinggi harganya. Gag mau rugi dong gue. Hehehehe
Tapi, belom tentu sih beli di tempat yang ada embel-embelnya market tidak terjadi kesalahan. Makanya tadi gue bilang, meminimalisir kesalahan dan kekeliruan harga. Dan gue pernah ngalaminya.
Ketika gue lagi milih-milih anduk, gue lihat-lihat harganya terlalu tinggi bagi kocek gue meski gue sendiri suka banget dengan bahan kainnya. Lembuuutt banget. Dan dengan berat hati aku tinggalin box anduk tadi. Eh, tiba-tiba mata gue ngeliat surganya ibu-ibu shoper. Apalagi kalo bukan diskon, SALE50%+. Dan itu untuk anduk yang emang pengen gue beli. Ya, meski tidak selembut tadi paling tidak lumayan gue dapet murah.


Nah, pas milih anduk yang sale50%+ tadi gue dapetin satu-satunya anduk yang tidak ada label harga maupun barcodenya. Padahal jelas-jelas semua harga anduk dalam box SALE50%+ sama dan terpampang jelas di salah satu sisi box. Tapi gue pengen mastiin tuh harga dengan langsung membawanya ke mesin kasir yang lebih dekat, soalna ni anduk gue yakin barang di box tadi yang gue pilih. Dan ternyata mba kasirnya langsung mengambil satu anduk di box SALE50%+ dan ngecek barcodenya tanpa membandingkan bahan. Oh, akhirnya gue dapet handuk harga 40.000 dengan harga 11.000 karena anduk tanpa barcode yang nyasar. hihihihi dasar emak-emak matre.

So, Gue jadi mikir. Ternyata Barcode itu penting sekali untuk akurasi harga bukan hanya sekedar pajangan dalam belanjaan kita.
Dan, yang lebih penting gue nggak dirugikan. Malah gue pernah diuntungkan. Hehehhe. Bagaimana menurutmu?


--> Artikel ini diikutsertakan dalam Kontes Cerita Unik Belanja di BloggerPemula.Com

7 comments:

  1. Terima kasih atas partisipasinya
    Sudah saya catat sebagai peserta ke 22
    Seluruh peserta yang terdaftar bisa dilihat di http://yayatsudrajat.com/lomba/peserta-kontes-cerita-unik-belanja.
    Trims
    Salam

    ReplyDelete
  2. dek rurin: hehehehe
    kang yayats: iya kang makasih :D
    mak naqqy : iyaaaaa mak

    ReplyDelete
  3. kasian tu mak seh gara gara mbak belaje di ket ket jadi sepi deh warungnya.hihihihi.....

    ReplyDelete

Thanks for comming and no spam please

Follow
My twitter @ununtriwidana
My Instagram @nunuelfasa

Feel Free To Follow My Blog